Komitmen Profesional Deskripsi Data Khusus

73 subordinasi judgement akuntan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi. Indikator tersebut dibuat 4 pernyataan yang disajikan dalam bentuk kasus dan dinyatakan valid. Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal lima dan minimal satu, sehingga dihasilkan skor tertinggi sebesar 20 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 4 = 20 dan skor terendah 5 dari skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 4 = 1. Berdasarkan data penelitian yang diolah, variabel Senstivitas Etis memiliki skor tertinggi 19 dan skor terendah 9, mean 16,03, median 16,00, modus 16, dan standar deviasi 2,443. Jumlah kelas interval adalah 1 + 3,3 log 33 = 6,011 dibulatkan menjadi 6. Rentang data 20-9 + 1 = 12. Panjang kelas adalah 126 = 2. Tabel 21. Distribusi Frekuensi Variabel Sensitivitas Etis No Kelas Interval Frekuensi F F 1 9-10 2 6,06 2 11-12 2 6,06 3 13-14 4 12,12 4 15-16 5 15,15 5 17-18 11 33,33 6 19-20 9 27,27 Jumlah 33 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Data variabel Sensitivitas Etis kemudian digolongkan kedalam kategori kecenderungan data variabel Sensitivitas Etis. Kategori kecenderungan data variabel Sensitivitas Ettis dapat dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu 74 tinggi, sedang dan rendah dan Perhitungan disribusi kecenderungan variabel Sensitivitas etis terdapat di Lampiran. 4. Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Sensitivitas Etis No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 9,33 X 2 6,06 Rendah 2 9,33 X ≤ 14,67 6 18,18 Sedang 3 X 14,67 25 75,75 Tinggi Jumlah 33 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 22 menunjukkan bahwa frekuensi Sensiivitas etis kategori rendah sebanyak 2 6,06, sedang 6 18,18, dan tinggi 25 75,75. Tabel kategori kecenderungan data variabel Sensitivitas Etis dapat digambarkan dalam pie chart sebagai berikut: Gambar 11. Kecenderungan Data Variabel Sensitivitas Etis Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel Sensitivitas etis adalah tinggi karena mayoritas responden memberikan penilaian tinggi. Senstivitas etis yang tinggi memiliki 75 arti bahwa semakin tinggi tingkat sensitivitas etis seseorang semakin mampu mengidentifikasi serta mengetahui perilaku yang kurang pantas.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian apakah data layak atau tidak untuk dianalisis. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Berikut ini hasil penghitungan Kolmogorov-Smirnov : Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp. Sig Keterangan Whistleblowing 0,556 Normal Orientasi Etika Idealisme 0,373 Normal Orientasi Etika Relativisme 0.526 Normal Komitmen Profesional Auditor 0,361 Normal Sensitivitas Etis Auditor 0,093

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam Pemeriksaan Keuangan Daerah

3 48 174

Pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap komitmen organisasi dan sensitivitas etika auditor

2 29 133

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 2 10

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

SIFAT MACHIAVELLIAN, ORIENTASI ETIS ANTESEDEN PERILAKU ETIS DAN AUDIT JUDGEMENT AUDITOR Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Ja

0 0 17

PENDAHULUAN Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 1 8

Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Perwakilan BPK di Kalimantan Tengah).

0 0 31

AMKP11. PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA

0 0 24

LPSE Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Harga Penawaran

0 1 1