11
5. Orientasi Etika Idealisme, Orientasi Etika Relativisme, Komitmen Profesional, dan Sensitivitas Etis secara simultan terhadap Whistleblowing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya akuntansi keperilakuan, teori etika, dan
auditing. b. Memperkuat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan dapat
dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya mengenai
“Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesional, dan Sensitivitas Etis terhadap Whistleblowing
”. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi
penulis serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. Selain itu menjadi salah satu pra
syarat kelulusan dan melengkapi penilaian akhir dalam penulisan skripsi ini.
12
b. Bagi Badan Pemeriksa Keuangan BPK Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas dalam penerimaan pegawai agar
dapat meningkatkan kinerjanya. c. Bagi Auditor
Diharapkan penelitian ini dapat membari tambahan informasi dan masukan bagi auditor dalam meningkatkan kualitas kinerjanya dan dapat
bekerja lebih profesional.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Whistleblowing
Hoffman and Robert 2008 whistleblowing didefinisikan sebagai suatu pengungkapan oleh karyawan mengenai suatu informasi yang diyakini
mengandung pelanggaran hukum, peraturan, pedoman praktis atau pernyataan professional, atau berkaitan dengan kesalahan prosedur, korupsi, penyalahgunaan
wewenang, atau membahayakan publik dan keselamatan tempat kerja. Whistleblowing
merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk membocorkan kecurangan yang terjadi baik oleh instansi maupun individu.
Whistleblowing dapat digambarkan sebagai suatu proses yang melibatkan faktor
pribadi dan faktor sosial organisasional. Whistleblowing
akan muncul saat terjadi konflik antara loyalitas karyawan dan perlindungan kepentingan public. Elias 2008 menambahkan
bahwa whistleblowing dapat terjadi dari dalam internal maupun luar eksternal. Internal whistleblowing terjadi ketika seorang karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan karyawan lainnya kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya. Sedangkan eksternal whistleblowing terjadi ketika
seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaan lalu