71
6. Kelompok 6 dapat diketahui terdapat 3 siswa yang
termasuk kategori keaktifan tinggi dan 1 siswa pada kategori keaktifan sedang.
7. Kelompok 7 dapat diketahui seluruh anggota kelompok
masuk pada kategori keaktifan tinggi. 8.
Kelompok 8 dapat diketahui terdapat 1 siswa pada kategori keaktifan sedang dan 3 siswa masuk pada
kategori keaktifan tinggi. 9.
Kelompok 9 dapat diketahui terdapat 3 siswa masuk pada kategori keaktifan tinggi dan 1 siswa pada keaktifan
sedang.
d. Refleksi
Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus II, rata – rata yang diperoleh kesembilan kelompok dari aspek keaktifan
belajar siswa pada siklus I yaitu 60.41 dan meningkat menjadi 84.86 pada siklus II. Namun demikian masih terdapat kendala
pada pembelajaran siklus II, diantaranya para siswa masih mengeluhkan proses diskusi yang belum maksimal karena teman
satu kelompok masih kurang aktif dan kurang memperhatikan materi dengan. Selain itu masih ada siswa yang belum dapat
bekerja sama dengan teman satu kelompok. Dari perolehan nilai rata- rata tiap kelompok pada siklus II
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman
72
materi siswa dapat ditingkat dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Pencapaian Pemahaman Materi Pengolahan
Makanan Kontinental
Pencapaian pemahaman materi pembelajaran pada proses penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas
X jasa boga SMKN 4 Yogyakarta telah dapat meningkatkan pemahaman materi pada siswa, rata-rata kelas pra tindakan hanya
sebesar 6.67. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai dari siklus pertama ke siklus kedua dengan penerapan model
pembelajaran STAD. Tindakan ini dilakukan dalam 2 kali siklus penelitian, dan dapat meningkatkan pemahaman materi pembelajaran,
peningkatan nilai diukur secara berkelompok. Pada siklus I nilai rata – rata kelas sebesar 7.65 yang diperoleh
dari nilai evaluasi hasil belajar siswa per kelompok. Untuk kelompok 1 memiliki rata – rata 7.5 dan kelompok 2 memiliki 7.225, kelompok
3 memperoleh 8.05, kelompok 4 memiliki 7.35, kelompok 5 memperoleh rata –rata nilai 8.67, sedangkan kelompok 6 yaitu 7.96,
kelompok 7 adalah 7.9, kelompok 8 mempunyai 7.2 dan kelompok 9 memperoleh 7.075. Pada siklus I, nilai rata – rata yang diperoleh per
kelompok siswa belum terlihat peningkatan yang maksimal, karena para siswa belum terbiasa dengan adanya pembelajaran dengan