44
dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Instrumen tersebut valid apabila r hitung lebih besar dari r
tabel. Berdasarkan analisis butir soal, soal pretest dan postest pada
siklus pertama yang terdiri dari 20 soal, terdapat 2 soal yang gugur, yaitu soal nomor 6 dan 19. Sehingga soal yang siap
digunakan untuk penelitian adalah 18 soal. Pada soal pretest dan postest siklus kedua yang terdiri 20 soal , terdapat 2 soal yang
gugur yaitu pada soal nomor 10 dan 18 , sehingga terdapat 18 soal yang siap digunakan dalam proses pengambilan data.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk sejauh mana instrumen dapat memberikan hasil relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap subjek yang sama. Dengan uji reliabilitas instrumen maka dapat diketahui taraf keajegan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, skor berkisar antar 1 sampai dengan 4 berjarak interval
Sutrisno Hadi, 2001
Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
r
tt= 1
45
Keterangan: r tt = Reliabilitas instrumen
Vx = Variansi butir soal Vy= Variansi faktor
M = jumlah butir Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya
nilai r dengan menggunakan pedoman menurut Suharsimi Arikunto 2006
Tabel.6 Pedoman Interprestasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interprestasi
0.00-0.20 Sangat rendah
0.20-0.40 Rendah
0.40-0.60 Sedang
0.60-0.80 Cukup
0.80-1.00 Tinggi
Sumber : Suharsimi Arikunto : 2006 Hasil perhitungan reliabilitas pada soal pretest dan postest
siklus pertama menunjukkan koefesien sebesar 0.857 dan soal pretest dan postest siklus 2 menunjukan koefesien sebesar 0.848.
Maka berdasarkan pedoman interprestasi nilai r pada tabel diatas, terlihat bahwa kedua instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi dan siap digunakan untuk pengambilan data.
1. Tingkat kesukaran Butir Soal
Soal yang baik merupakan soal yang tidak terlalu mudah dan terlalu sulit. Soal yang mudah tidak merangsang siswa untuk
memecahkan materi soal, sedangkan soal yang sulit dapat menyebabkan siswa menjadi putus asa karena diluar jangkauan