Strategi Pengembangan Mutual Trust Siswa

44 membutuhkan waktu tidak sebentar. Guru secara bertahap diharapkan mampu memberi perhatian dan kepercayaan kepada siswa. Situasi ini menuntut tingginya kepedulian guru agar apa yang dilakukan oleh siswa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Sehingga trust sebagai unsur modal sosial terbentuk secara mendasar dan kuat. c Pengembangan mutual trust antara siswa dengan Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan tokoh yang sangat berpengaruh di lingkungan suatu sekolah dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat dan disepakati oleh seluruh warga sekolah. Kebijakan-kebijakan yang dibuat kepala sekolah menjadi salah satu alat untuk pengembangan mutual trust oleh siswa sebagai penerima kebijakan di lingkungan sekolah. Kepercayaan siswa terhadap kepala sekolah dapat dibangun melalui kemampuan kepala sekolah dalam mengambil kebijakan, kecakapan, dan inovasi yang diterapkan di sekolah. 45 d Pengembangan mutual trust antara siswa dengan Tata Usaha TU Mutual trust antara siswa dengan TU dapat dibentuk melalui sikap TU yang ramah dan bersedia membantu dalam hal administrasi siswa maupun hal lain yang berubungan dengan kinerja TU. Keramahan yang dibentuk oleh TU terhadap siswa merupakan modal utama berupa nilai. Nilai tersebut memberikan keyakinan bagi siswa untuk selalu mengembangkan mutual trust yang telah dijalin. 46 NILAI DAN NORMA Penanaman norma perlu dilakukan agar norma yang ada disekolah dapat ditaati dan dijalankan dengan baik. Salah satu penanaman norma tersebut adalah meningkatkan disiplin siswa. Norma disini difungsikan sebagai patokan guna meningkatkan disiplin para siswa dan juga warga sekolah yang lainnya. Adapun strategi lain yang dapat dilakukan agar norma dapat ditanamkan dengan baik adalah berupa tata tertib sekolah. Tata tertib digunakan sebagai alat pengendali adanya tindakan melanggar peraturan agar warga sekolah lebih tertib dan menjaga kedisiplinan. 47 1. Nilai yang dominan yang ada disekolah Pada setiap sekolah pasti memiliki nilai-nilai yang dominan. Nilai dominan merupakan nilai yang cenderung menjadi nilai utama dalam sebuah sekolah. Seperti Nilai disiplin dan Nilai religious. Sedangkan nilai lainnya adalah Nilai keterbukaan, Nilai persamaan, Nilai kedisiplinan, Nilai ketertiban , Nilai kebersihan, Nilai Prestasi.

2. Penanaman nilai disekolah

Adapun cara maupun strategi yang perlu dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut agar dapat membentuk karakter pada siswa. Strategi tersebut antara lain adalah Memberikan contoh kepada karyawan dan kepada siswa dan Guru mengecek kondisi kebersihan kelas. Penanaman nilai dilakukan dikontrol langsung oleh kepala sekolah dan guru, 48 Setiap siswa dibekali rasa tanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, Menanamkan sikap tertib dan tepat waktu pada siswa. Penanaman nilai dapat pula dilakukan dengan membudayakan saling bersalaman antar warga sekolah, Siswa dibiasakan untuk serius dalam belajar, Guru-guru sering melakukan sweaping rutin dan menindak siswa yang melanggar peraturan, Kepala sekolah memimpin dengan disiplin.

3. Kebijakan –kebijakan yang ada di sekolah

Dalam menanamkan nilai yang ada disekolah perlu adanya kebijakan agar nilai tersebut dapat tertanam dengan baik pada warga sekolah. Kebijakan tersebut bertujuan agar semua warga sekolah lebih memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. Kebijakan yang berisi aturan dan himbauan bagi semua pihak ini bertujuan agar terciptanya kehidupan harmonis untuk seluruh warga sekolah. Terdapat pendapat lain yang mengungkapkan kebijakan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut diantaranya, Siswa diharapkan mampu memiliki rasa disiplin yang tinggi agar tidak mudah melanggar peraturan yang sudah dibuat oleh sekolah.

4. Kegiatan yang dijalankan oleh sekolah

Setelah dibuat kebijakan oleh sekolah maka kebijakan tersebut perlu direalisasikan melalui program-program maupun kegiatan yang dilakukan