Kerja Sama SMA Negeri 1 Yogyakarta

bagian kesiswaan. Saling mengingatkan dalam hal pekerjaan dan ada kerja sama dengan guru lain dalam menyelesaikan permasalahan siswa terutama dengan wali kelas, dan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Selain itu Kerja sama selalu dilakukan antar guru di sekolah dalam merealisasikan program sekolah yang biasanya melibatkan guru – guru dari mata pelajaran yang berbeda. Disamping ituk kerja sama juga dibangun oleh para guru melalui saling mengingatkan dalam hal pekerjaan dan tugas-tugas mereka. Dalam membangun kerja sama dengan sekolah lain dilakukan dalam berbagai kegiatan. Misalnya dalam forum komunikasi kegiatan workshop dan publikasi ilmiah tentang penelitian, yang sesuai dengan kompetensi maisng-masing guru. biasanya kegiatan-kegiatan tersebut dihadiri oleh guru dari berbagai sekolah, sehingga kesempatan ini selalu digunakan untuk diskusi dan mengakrabkan hubungan antar mereka. Adapun untuk membangun kerja sama Guru SMA N 1 Yogyakarta dengan siswa biasanya dilakukan ketika guru membantu siswa untuk mengejar ketertinggalan pelajaran akibat keterlibatan siswa-siswa tersebut dalam kegiatan lomba-lomba. Hal ini dikarenakan SMA N 1 merupakan SMA yang sangat aktif dalam berbagai lomba. Dalam membangun kerja sama guru di SMA N 1 dengan TU guru-guru bekerja sama sesuai dengan fungsi dan bagian- bagian TU yang berkaitan dengan administrasi sekolah. Adapun dengan oranng tua siswa guru selalu bekerja sama untuk hal-hal yang berkaitan perkembangan dan kemajuan siswa. Selain itu guru dan orang tua siswa dalam hal ini komite selalu melakukan pertemuan untuk membicarakan tentang perkembangnan mutu sekolah. Selain itu, kerja sama dibangun dengan orang tua siswa melalui komunikasi melalui media maupun bertemu secara 55 langsung berkaitan dengan perkembangan siswa dan perkembangan mutu sekolah. Adapun kerja sama guru dengan lembaga lain dilakukan guru SMA N 1 melalui program kemitraan yaitu guru mempunyai kerja sama dengan BUMN dan Telkom untuk memberi wawasan dan motivasi para siswa SMA N 1 Yogyakarta. Hal tersebut biasanya dilakukan di dalam kelas. Kerja sama juga dilakukan dengan perguruan tingi seperti dalam penyuluhan universitas; Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan dengan dosen psikologi Universitas Gajah Mada dan dengan beberapa orang tua siswa yang berprovesi sebagai dosen. Selain itu SMA Negeri 1 juga sering menghadirkan panitia SNMPTN untuk membeirkan informasi seputar sistem penerimaan siswa baru di beberapa perguruan tinggi. 3 Pengembangan Kerja Sama Siswa Berkaitkan dengan kerja sama, siswa SMA N 1 Yogyakarta memiliki berbagai bentuk kegiatan yang membutuhkan kerja sama dan rasa saling percaya. SMA N 1 Teladan dikenal dengan berbagai macam event yang diadakan oleh siswa, dan membutuhkan kekompakan dan kerja sama yang ekstra. Salah satunya dari kegiatan OSIS yang sering diselenggarakan oleh siswa yang tentu saja memerlukan kekompakan dan koordinasi yang baik. Siswa SMA N 1 menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam kegiatan seperti dengan pihak kepolisian dalam mengamankan kegiatan dan izin keramaian. Kerja sama lain juga dilakukan dengan PMI, Badan Narkotika Nasional, dan masyarakat melalui kegiatan zakat fitrah. Membangun kerja sama antara siswa denganTU biasanya dilakukan dalam hal administrasi dan kemudian juga kerjasama 56 yang baik ditunjukkan oleh tenaga administrasi untuk membantu para siswa yang akan mengikuti lomba-lomba. Keramahan yang dibentuk oleh TU terhadap siswa merupakan modal utama berupa untuk menjalin interaksi dan komunikasi yang baik di sekolah. hal ini merupakan modal sosial yang dapat mengembnagkan kerja sama yang baik terutama di dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Nilai dan Norma Sekolah

1 Nilai yang dominan yang ada di sekolah Nilai merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada sesuatu yang dianggap benar, baik luhur dan penting yang berguna secara nyata bagi menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Nilai ditanamkan melalui komitmen tinggi dari sekolah guna mengembangkan dan menjadikan siswa lebih berprestasi dan mengerti perannya sebagai seorang pelajar. Nilai dominan yang dikembankan oleh sekolah antara lain nilai disiplin, nilai religiusi, nilai nasionalisme, rendah hati, sopan santun, kerja sama. Nilai kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancer, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat dan akhlak yang tinggi. Nilai selanjutnya adalah nilai religiusitas. Nilai ini mengajarkan pada siswa untuk berperilaku positif , lebih terbuka, menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan. Kemudian, nilai kejujuran merupakan nilai yang dianggap paling dominan dan mendasar. Nilai sopan santun ditanamkan SMA N 1 Yogyakarta ditanamkan melalui perilaku sehari-hari baik oleh para guru, siswa dan warga sekolah yang lain. Antara warga sekolah saling memantau dan mengingatkan, sehingga rasa kekeluargaan antar 57 warga sekolahpu semakin kuat. Nilai tersebut berhubungan memiliki dampak terhadap nilai lain yaitu nilai rendah hati. Nilai rendah hati ditanamkan melalui keteladanan kepala sekolah dan guru-guru baik kepada siswa maupun kepada sesame guru. Selanjutnya nilai nasionalisme yang ditanamkan melalui proses pelajaran. Nilai tersebut dilaksanakan melalui kebijakan sekolah antara lain: menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap awal masuk kelas atau sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran selesai menyanyikan lagu Padamu Negeri. Selain nilai-nilai yang diungkapkan oleh kepala sekolah, terdapat nilai lain yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah dan guru yakni nilai akademik, nilai kebersihan, dan nilai tanggung jawab. Ada berbagai cara guna menanamkan nilai pada siswa, namun hal tersebut juga memerlukan strategi agar nilai yang ditanamkan dapat tepat sasaran dan berguna bagi si penerima nilai maupun orang-orang disekitarnya. Strategi tersebut berupa mempertahankan input siswa yang berkualitas, bekerja sama dengan MPK dan BK untuk menerapkan nilai-nilai yang sesuai dengan karakter dan pendampingan bagi masing-masing siswa sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh siswa. Menerapkan peraturan terkait dengan peningkatan akademis dan juga berhubungan dengan keagamaan. Selain itu juga terdapat penanaman nilai melalui keterlibatan guru dalam setiap kegiatan sehingga siswa terawasi dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Penciptaan kultur sekolah disiplin dan rapi sehingga menampilkan identitas siswa SMA N 1 yang sangat terlihat. Penanaman nilai tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saja, namun juga dilakukan oleh guru yakni dengan Pemberian mentoring bagi siswa setiap hari jumat, dan kegiatan retret bagi siswa non muslim. 58