Kerja Sama SMA Negeri 8 Yogyakarta
Strategi membangun kerja sama antara kepala sekolah dengan TU diungkapkan kepala sekolah berjalan secara normatif.
Artinya kerja sama antara kepala sekolah dengan TU berjalan sesuai job description dari kepala sekolah maupun TU. Kerja sama
antara kepala sekolah denga Tata Usaha berupa urusan perizinan, kesediaan sarana dan prasarana sekolah yang disediakan dengan
baik. Kerja sama antara kepala sekolah dengan siswa berupa
aturan yang diberikan kepada siswa yang direalisasikan secara nyata sehingga siswa dapat mengikuti aturan yang sudah ada demi
mencapai visi dan misi sekolah. Aturan tersebut diungkapkan wakil kepala sekolah dalam bentuk kebijakan yang melibatkan
siswa di dalamnya. Seperti kutipan dari wakil kepala sekolah pada 10 Juni 2015 sebagai berikut: “……sebelumnya lagi ada
pembicaraan tentang bagaimana kita menggerakkan anak-anak untuk membersihkan vandalism di kota YK, itu koordinasi lagi….”
Kerja sama dijaga melalui intensitas pengawasan dengan siswa melalui perwakilan pengurus OSIS dan MPK.
Kerja sama antara pihak SMA N 8 dilakukan dengan masyarakat sekitar dan lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta. Kerja sama yang dilakukan dengan masyarakat sekitar dengan cara melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang
dilakukan sekolah dalam perlombaan maupun event lainnya. Kerja sama dengan lembaga lain dibangun dengan lembaga dari luar
negeri seperti Malaysia, Australian, dan Korea.
2 Staregi Membangun Kerja Sama Guru
Dalam membangun sebuah sekolah perlu melakukan kerja sama dari berbagai pihak akan menciptakan sekolah yang
berkualitas baik dari segi sarana dan prasarananya, siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah. Sehingga dalam membangun
97
sekolah yang berkualitas tersebut perlu melakukan kerja sama dari berbagai pihak. Adapun strategi yang dilakukan guna membangun
kerja sama antar guru disekolah tersebut adalah dilakukan dalam berdiskusi membicarakan permasalahan yang dihadapi dan
menyelesaikannya secara bersama-sama. Kerja sama yang dilakukan adalah terkait dengan penyelesaian berbagai masalah
yang dihadapi oleh guru baik mengenai siswa maupun sarana punjang pembelajaran.
Kerja sama dilakukan dalam berbagai forum yang diadakan dengan guru disekolah lain seperti forum musyawarah guru mata
pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara terebut, diketahui MGMP merupakan sarana bagi guru untuk menjalin kerja sama dengan
guru-guru lain di luar SMA N 8 Yogyakarta. Adapun membangun kerja sama antara guru dengan TU
adalah dengan menginformasikan segala bentuk informasi baik itu berasal dari guru maupun berasal dari TU. Msekipun hubungan
antara keduanya hanya sebatas tanggung jawab kerja, namun dalam setiap kegiatan yang membutuhkan bantuan maka keduanya
akan saling membant. Kerja sama yang dilakukan oleh guru SMA N 8 Yogyakarta
dalam program kemitraan dari dinas dimana beberapa guru ditugaskan kerja sama dengan sekolah binaan. Hal demikian sesuai
dengan hasil wawancara dengan ibu SNM pada 13 Juni 2015, sebagai berikut: “Yang tahu persis itu humas ya kalau saya
termasuk program kemitraan dari dinas beberapa guru ditugaskan kerja sama dengan sekolah binaan jadi ngajar disaan melangkapi
administrasi disana.”
3 Srategi Membangun Kerja Sama Siswa
Dalam membangun sebuah kerja sama memerlukan komunikasi atau interaksi yag baik dari berbagai pihak. Baik kerja
98
sama dari siswa, guru, kepala sekolah dan juga lembaga lainnya. Kerja sama yang dilakukan antar siswa antara lain dalam bentuk
publikasi event yang diadakan oleh sekolah dan juga siswa bekerja sama dalam menyelenggarakan event sekolah. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan RFZ pada 27 Juni 2015 sebagai berikut: “Kerja sama antarsiswa tidak hanya dalam OSIS terbentuk secara spontan,
misal dalam publikasi acara-acara” Wujud kerja sama yang mereka lakukan akan berdampak
positif pada siswa itu sendiri. Terlepas dari sukses atau tidaknya kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa tesebut, namun siswa tetap
masih bisa belajar bekerja sama dalam tim dan juga belajar bertanggung jawab.
Siswa SMA N 8 menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam kegiatan seperti dengan pihak kepolisian dalam
mengamankan kegiatan dan izin keramaian. Kerja sama lain juga dilakukan dengan masyarakat lewat program homestay dimana
setiap sebulan sekali ada kegiatan dimana siswa tinggal di rumah- rumah warga untuk membangun bersama.
Selanjutnya adalah strategi membangun kerja sama antara siswa dengan guru dapat diwujudkan dalam pengoreksian ulangan
siswa. Siswa dapat membantu guru-guru yang membutuhkan bantuan guna mengoreksi hasil ulangan dengan memberikan hasil
pada siswa yang berbeda kelas. Guru turut serta langsung dalam kegiatan yang diadakan oleh siswa. Para guru membantu setiap
kegiatan yang diadakan oleh siswa yang berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat siswa serta kegiatan yang
berdampak positif dengan siswa itu sendiri. Hal lain yang mendukung pernyataan di atas diungkapkan oleh RFZ pada
wawancara tanggal 27 Juni 2015 seperti berikut: “Kerja sama dengan guru kadang terwujud dalam hal pengoreksian ulangan
siswa.”
99