Nilai dan Norma Sekolah
warga sekolahpu semakin kuat. Nilai tersebut berhubungan memiliki dampak terhadap nilai lain yaitu nilai rendah hati. Nilai
rendah hati ditanamkan melalui keteladanan kepala sekolah dan guru-guru baik kepada siswa maupun kepada sesame guru.
Selanjutnya nilai nasionalisme yang ditanamkan melalui proses pelajaran. Nilai tersebut dilaksanakan melalui kebijakan
sekolah antara lain: menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap awal masuk kelas atau sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran
selesai menyanyikan lagu Padamu Negeri. Selain nilai-nilai yang diungkapkan oleh kepala sekolah, terdapat nilai lain yang
diungkapkan oleh wakil kepala sekolah dan guru yakni nilai akademik, nilai kebersihan, dan nilai tanggung jawab.
Ada berbagai cara guna menanamkan nilai pada siswa, namun hal tersebut juga memerlukan strategi agar nilai yang
ditanamkan dapat tepat sasaran dan berguna bagi si penerima nilai maupun orang-orang disekitarnya. Strategi tersebut berupa
mempertahankan input siswa yang berkualitas, bekerja sama dengan MPK dan BK untuk menerapkan nilai-nilai yang sesuai
dengan karakter dan pendampingan bagi masing-masing siswa sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh siswa. Menerapkan
peraturan terkait dengan peningkatan akademis dan juga berhubungan dengan keagamaan. Selain itu juga terdapat
penanaman nilai melalui keterlibatan guru dalam setiap kegiatan sehingga siswa terawasi dan bertanggung jawab dengan apa yang
dilakukan. Penciptaan kultur sekolah disiplin dan rapi sehingga menampilkan identitas siswa SMA N 1 yang sangat terlihat.
Penanaman nilai tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saja, namun juga dilakukan oleh guru yakni
dengan Pemberian mentoring bagi siswa setiap hari jumat, dan kegiatan retret bagi siswa non muslim.
58
Penanaman nilai juga berkaitan dengan kebijakan yang dimiliki oleh sebuah sekolah. Kebijakan ini menjadi penting karena
dapat mengatur segala bentuk program, kegiatan bahkan tingkah laku seluruh warga sekolah. Kebijakan tersebut dapat berupa
peraturan dari pihak sekolah. Peraturan yang dibuat pada dasarnya agar siswa lebih teratur dan tidak melanggar segala ketentuan
sekolah. Selain itu juga terdapat kebijakan lain yang diungkapkan oleh salah satu guru yakni sanksi bagi yang tidak tertib dan dengan
memberi point dan reward bagi yang berprestasi. Kebijakan penyelesaian masalah yang dialami oleh siswa secara struktural
ditangani dari waka kesiswaan, BK, kemudian wali kelas. Kemudian strategi mengenalkan nilai-nilai utama sekolah sejak
MOS. Sebagai sekolah adiwiyata semua warga sekolah berkiprah untuk menjaga kebersian lingkungan sekolah dan juga terdapat
“MULTITALENT SCHOOL OF JOGJA” berupa pembinaan siswa dengan talent O2SN, olahraga OSN yang akademik, penelitian, dan
seni budaya.
Salah satu cara guna melihat nilai yang ditanamkan oleh sekolah tersebut berhasil adalah dengan melihat kegiatan apa saja
yang sudah terlaksana pada sekolah tersebut. Strategi yang dilakukan oleh melalui sebuah kepercayaan dengan mengadakan
berbagai pertemuan agar dapat mengevaluasi segala bentuk tindakan dari kepala sekolah, guru, staff dan siswa. Selain itu juga
terdapat berbagai kegiatan guna menumbuhkan nilai-nilai yang ada disekolah. Terdapat kelompok-kelompok yang bertanggung jawab
dengan lingkungan berupa: garda taman, garda toga, garda jentik, garda bank sampah, gada green house, garda biopori. Kegiatan ini
dapat menumbuhkan nilai kebersihan dan kedisiplinan, menjalin kerja sama yang baik serta hal positif lainnya. Kegiatan
perkemahan, Bakti sosial , GCT Gladi Civia Teladhan merupakan penggemblengan kedisiplinan anak melalui pembelajaran edukatif.
59
2 Norma yang dominan dalam sekolah dijadikan satu dnegan
nilai
Setiap sekolah memiliki norma yang harus ditaati oleh semua warga sekolah, norma difungsikan sebagai pedoman dalam
berperilaku. Begitupun juga segala perilaku yang dilakukan di sekolah, harus bisa sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku
di sekolah tersebut. Adapun norma yang ditegakkan di SMA N 1 Yogyakarta adalah tata tertib sekolah. Tata tertib merupakan
sebuah aturan tertulis yang ada disebuah sekolah, dimana tata tertib ini bersifat mengikat dan wajib dipatuhi oleh semua warga sekolah.
Tata tertib di sekolah merupakan wujud konkrit dari penerapan nilai kedisiplinan. Aturan kedisiplinan dalam berpakaian
merupakan norma dominan siswa, agar menunjukkan identitas siswa di luar sekolah. Selain adanya tata tertib disekolah, terdapat
pula norma lain yang mendidik siswa untuk menjadi seorang yang berkarakter bagi orang-orang disekitarnya. Yaitu disiplin dalam
aturan berpakaian, disiplin masuk sekolah setiap hari tepat waktu, mematuhi tata tertib yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar, disiplin terhadap aturan lalu lintas seperti bagi siswa yang belum memiliki SIM dilarang untuk membawa kendaraan ke
sekolah. Semua aturan-aturan tersebut ditegakkan secara tegas di
sekolah. Apabila melanggar siswa akan mendapat sanksi.
Setiap penerapan norma yang berlaku disekolah terdapat hambatan-hambatan yang dapat menghalangi penanaman norma.
Hal tersebut berasal dari warga sekolah maupun orang tua siswa. Adapun hambatan tersebut dapat dilihat sesuai dengan pernyataan
salah satu guru yakni, “..orang tua siswa yang tidak setuju terhadap kegiatan yang wajib dilaksanakan misalnya GCT yang membentuk
pribadi siswa..”.
60
Selain itu juga terdapat hambatan lain yakni kesibukan siswa dalam kegiatan sekolah, event dan lomba. Kesibukan siswa
tersebut mempengaruhi daya konsentrasi siswa pada saat dikelas dan kedisiplinan mengejar ketertinggalan pelajaran sehingga siswa
kadang kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah karena sudah ada
alternative les.
Setiap hambatan yang ditemuai oleh sekolah dalam hal penanaman norma perlu adanya solusi yang perlu dilakukan dalam
menyelesaikan hambatan yang dihadapi. Solusi tersebut yaitu komunikasi efektif terhadap orang tua siswa, penyampaian manfaat
kegiatan yang diwajibkan bagi siswa, dan menunjukkan hasil dari kegiatan itu. Kemudian guru wajib membantu siswa yang kesulitan
mengejar pelajaran karena menjadi penyelenggara kegiatan yang membawa nama baik sekolah.
Norma yang dibentuk di sekolah ini difungsikan untuk membentuk karakter siswa yang sesuai dengan aturan yang sudah
ada. Selain itu juga berfungsi sebagai alat pengendali kedisiplinan bagi siswa maupun warga sekolah yang lainnya. Norma juga
berfungsi sebagai kontrol sosial bagi warga sekolah agar tidak melanggar peraturan yang sudah ada. Adapun hasil yang didapat
setelah norma tersebut ditanamkan di sekolah adalah output siswa menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab, dibuktikan
dengan prestasi yang diraih dan kegiatan besar yang dapat dilaksanakan dengan sukses.