Strategi Pengembangan Mutual Trust Guru
36
Guru juga berhak untuk memberi masukan mengenai kebijakan kepala sekolah melalui kegiatan lokakarya, dan sebagai timbal balik , guru
selalu menujukkan kesungguhan kerja, untuk membangun kepercayaan antara guru dengan kepala sekolah. Kepercayaan dari guru kepada kepala
sekolah tentunya tidak dibangun melalui proses yang sebentar namun butuh waktu panjang untuk membangun kepercayaan tersebut.
b Pengembangan mutual trust antara guru dengan guru
Kepercayaan antar guru juga dibangun melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kegiatan tersebut berupa kegiatan yang sifatnya formal
seperti pertemuan-pertemuan dinas, workshop dan rapat serta pertemuan yang sifatnya nonformal seperti berlibur bersama. Kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama menimbulkan sentimen yang lebih kuat antar guru. Sehingga mutual trust akan semakin meningkat yang
37
nantinya memiliki dampak pada pengembangan modal sosial di suatu sekolah.
Selain itu, pengembangan mutual trust antar guru dengan adanya sikap saling mengontrol, saling mengingatkan sehingga antara guru tidak
ada kesenjangan kompetensi guru dalam menguasai bidangnya masing- masing. Selain itu melalui kegiatan MGMP, sesama guru mengadakan
diskusi secara spontan untuk mengetahui cara mengajar yang baik, sehingga tidak ada kesenjangan antarguru sesama mata pelajaran dari
sudut pandang siswa. c
Pengembangan mutual trust antara guru dengan siswa Guru dan siswa tentunya memiliki ikatan lebih daripada dengan
warga sekolah yang lain. Hal tersebut dikarenakan intensitas interaksi antara guru dengan siswa lebih banyak dengan warga sekolah yang lain.
Hal tersebut mempunyai dampak terhadap tingkat kepercayaan antara guru dengan siswa.
38
Kepercayaan yang ada antara guru dan siswa tersebut memberikan komitmen yang tinggi terhadap guru. Komitmen yang tinggi tersebut
diterapkan untuk membimbing peserta didik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik.
d Pengembangan mutual trust antara guru dengan TU
Mutual trust antara guru dengan TU berdasarkan kinerja TU yang konsekuen dan tanggung jawab serta pelayanan TU terhadap kebutuhan
administrasi guru. Mutual trust guru dengan TU didasarkan pada perasaan yakin dan saling membutuhkan antara guru dengan TU.
Karyawan TU akan melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Hasil dari kepercayaan yang dibangun tersebut
berupa pola tindakan yang saling mendukung antara guru dengan TU.
39
Tindakan ini nantinya menjadi bentuk kerjasama yang efektif antara guru dan TU.
e Pengembangan mutual trust antara guru dengan orang tua siswa
Pengembangan mutual trust antara guru dengan orang tua siswa dibangun seacara struktural melalui wali kelas, jadi ketika ada
permasalahan tentang siswa, guru mata pelajaran yang bersangkutan menyampaikan kepada wali kelas, baru wali kelas menyampaikan kepada
orang tua. Kepercayaan antara guru dengan orang tu asiswa berdasarkan komitmen orang tua siswa terhadap sekolah
Selain itu kepercayaan yang sama juga diberikan oleh orang tua terhadap pihak sekolah terutama pihak guru. Keyakinan orang tua kepada
pihak sekolah mengenai lingkungan yang baik memberikan harapan bagi orang tua bahwa anaknya akan mendapat bimbingan yang baik pula oleh
guru.
40 3.
Strategi Pengembangan Mutual Trust Tata Usaha TU
a Strategi pengembangan mutual trust antara TU dengan guru
Mutual trust antara TU dengan guru yaitu dengan ketepatan mengerjakan apa yang ditugaskan kepada TU sesuai porsi yang dimiliki
dan yang diinginkan oleh guru dan siswa. Ada rapat dinas dengan guru dan kepala sekolah setiap 2 kali dalam setahun dan diadakan lokakarya
setiap tahun untuk guru dan karyawan. Kepercayaan yang dibangun di dalam jabatan struktural antara TU dengan guru sesuai dengan tupoksi
masing-masing. Namun hal tersebut masih didasarkan pada rasa kekeluargaan antara TU dengan guru sehingga rasa saling percaya
terbangun dengan kuat antara kedua pihak.
b Strategi pengembangan mutual trust antara TU dengan siswa
Mutual trust antara TU dengan siswa dapat dibangun dalam bentuk pelayanan yang maksimal yang diberikan oleh TU. Pelayanan dalam segi
sikap yang ramah maupun administrasi yang lengkap. Mutual trust yang dibina oleh karyawan TU dan siswa juga dapat ditunjukkan dengan
penyampaian kritik dari siswa melalui organisasi siswa untuk karyawan sekolah yang diterima melalui pihak sekolah.
41
c Strategi pengembangan mutual trust antara TU dengan Kepala Sekolah
Pelaksanaan mutual trust antara TU dengan kepala sekolah salah satunya dapat ditunjukkan dengan bekerja dengan penuh tanggung
jawab dan keikhlasan hati, sehingga dalam mengerjakan tugas tanpa beban dan yang utama adalah selalu menjaga ketepatan waktu dan
pelayanan terbaik. Dengan bekeja demikian, maka kepercayaan terhadap TU akan terbangun dengan sendirinya, terutama kepercayaan atasan
terhadap TU. Selain itu, mengadakan pertemuan TU dengan kepala sekolah secara rutin menjadi hal yang sangat dianjurkan. Pertemuan itu
guna membahas program, administrasi sekolah, dan masukan-masukan dari berbagai pihak terhadap TU, yang kemudian dapat dibicarakan
bersama kepala sekolah.
42
d Pengembangan mutual trust antara TU dengan anggota TU yang lain
Pengembangan mutual trust antara staff TU dengan sesama staff TU yang lain dapat ditunjukkan melalui sikap saling membantu, dan
mengedepankan kerjasama, mengesampingkan urusan pribadi ketika bekerja, dan memiliki tujuan yang sama untuk memajukan kualitas
sekolah. Selain itu mengadakan pertemuan rutin antar karyawan TU dapat dijadikan alternatif wahana komunikasi bagi para karyawaan TU.
Dalam pertemuan tersebut biasanya membahas mengenai kinerja, rotasi, atau sesuatu yang harus dimaksimalkan dalam hal pekerjaan. Di dalam
pertemuan dapat pula dilakukan penilaian kinerja antar anggota, termasuk kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan sehingga satu
sama lain bisa saling terbuka dan saling memperbaiki.
Hal tersebut menunjukkan beberapa unsur modal sosial yaitu, adanya kohesifitas atau hubungan yang erat dan padu dalam
membangun solidaritas kelompok, munculnya sikap alturisme yaitu paham yang mendahulukan kepentingan orang lain, adanya perasaan
43
tidak egois dan tidak individualistis dimana anggota kelompok disini merupakan staff TU mengutamaakn kepentingan umum dan orang lain di
atas kepentingan sendiri, serta adanya gotong royong yang berupa sikap empati dan perilaku mau menolong orang lain, bahu membahu dalam
melakukan berbagai upaya kepentingan bersama.