Networking Jaringan SMA Negeri 8 Yogyakarta

Adapun pengembangan jejaring kerja sekolah dengan orang tua siswa sma n 8 Yogyakartta dilakukan mellaui evaluasi indeks kepuasan orang tua yang dijaring pendapat mereka melalui angket yang diberikan kepada orang tua siswa. Selain itu Jaringan dengan lingkungan sekitar juga terus dibangun dengan melibatkan pihak- pihak di lingkungan sekitar dalam kegiatan yang diadakan sekolah. Dan dari pihak sekolah selalu berusaha ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh lingkungan sekitar. Adapun hubungan kerja sama dengan lembaga lain dikembangkan melalui setiap kali ada event-event yang dilaksanakan oleh sekolah. Selain itu hasil wawacara juga menunjukkan SMA N 8 memiliki jaringan dengan lebaga pendidikan tinggi. SMA N 8 Yogyakarta telah memiliki jaringan denganbeberapa perguruan tinggi di Yogyakarta antara lain dengan Universitas Negeri Yogyakarta, Univeristas Gajah Mada, Universitas Ahmad Dakhlan, dan Sekolah Tinggi pariwisata, dan lain sebagainya. 2 Pengembangan Jejaring Kerja Guru Pengembangan jejaring kerja guru SMA N 8 Yogyakarta antara lain dilakukan melalui pelaksanaan tanggung jawab bersama untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif. Hasil wawancara menunjukkan jaringan kerja antata guru di SMA N 8 Yogyakarta melalui pelaksanaan tanggung jawab bersama untuk menciptakan situasi kelas dan sekolah yang kondusif. Strategi pengembangan hubungan para guru dengan guru disekolah lain dilakukan dengan menjalin hubungan yang baik antara guru SMA N 8 dengan SMA-SMA lain. Hubungan jaringan kerja tersebut melalui forum MGMP. Melalui forum MGMP para guru mengembangkan jejaring sosial antara guru dengan guru sekolah lain melalui forum diskusi yang membahas terkait dengan 94 kurikulum. Dalam berdiskusi para guru antar sekolah mengutarakan semua pendapat dan keluh kesahnya terkait dengan permasalahan yang ada disekolah masing-masing. Forum diskusi menjadi wadah bagi para guru agar dapat membangun diri menjadi lebih baik sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas guru serta sekolah. Jejaring kerja ini berupa program kemitraan dari dinas dimana beberapa guru ditugaskan kerja sama dengan sekolah binaan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dengan ibu NM tanggal 13 Juni 2015 seperti berikut: “…..program kemitraan dari dinas beberapa guru ditugaskan kerja sama dengan sekolah binaan jadi ngajar disaan melangkapi administrasi disana…”. Guru tidak hanya bekerja disekolah saja sebagai pengajar namun juga melakukan kerja sama dengan lembaga lain guna memperluas jaringan kerja dan juga melakukan kerja sama. 3 Pengembangan Jejaring Kerja Tata Usaha TU Pengembangan jaringan kerja TU SMA N 8 Yogyakarta dengan Dinas Pendidikan melalui interaksi yang dibangun dengan pihak dinas. Interaksi tersebut berupa komunikasi yang lancar antara dinas dengan TU sekolah, staff atau kepala TU sering berkunjung ke kantor Dinas, serta banyak staff yang memiliki relasi dengan pihak Dinas. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan bapak AS tanggal 9 Juni 2015 seperti berikut: “karena kepala TU pernah bekerja di dinas, sehingga hubungan dengan dinas terjalin dengan baik.” Jaringan sosial antara TU SMA N 8 dengan sekolah lain terbentuk melalui beberapa aspek diantaranya:1 Pertemuan antara kepala TU sekota Jogja setiap 2 bulan sekali, 2 Mewakili kota Yogyakarta untuk mengikuti pertemuan antar kepala TU se- Indonesia di Jakarta dan Batam, 3 Studi banding ke sekolah- sekolah yang lebih berkualitas, 4 Menjadi studi banding bagi 95 sekolah-sekolag lain dari lampung dan papua, 5 Menjalin hubungan melalui MKKTAS musyawarah kerja kepala tata usaha. 4 Strategi Membangun Jejaring Kerja Siswa Jaringan siswa SMAN N 8 Yogyakarta dilakukan dengan siswa sekolah lain melaui 1 Study banding dengan sekolah lain dan kerja sama sebagai supporter pertandingan Honda DBL, 2 SMA N 8 menjadi tujuan study banding bagi sekolah lain 3 OSIS SMA N 8 Yogyakarta mempunyai jaringan dengan sekolah lain lewat forum komunikasi OSIS FKO. Jaringan kerja antara siswa SMA N 8 dengan lembaga- lembaga lain berupa Pertukaran pelajar ke luar negeri dan bekerja sama dalam sponsorship dengan pihak luar pada event sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan keterangan AFL pada wawancara tanggal 25 Juni 2015, seperti berikut: “……serta hubungan sponsorship dengan pihak luar pada event sekolah.” Selain itu, jaringan siswa SMA N 8 Yogyakarta mengembangkan jejaring kerja dengan lembaga lain melalui kegiatan kerohanian berupa dakwah keliling.

c. Kerja Sama

1 Pengembangan Kerja sama Kepala Sekolah Kerja sama antara kepala sekolah dengan guru dikatakan kepala sekolah masih bisa membaur walaupun terdapat kelompok- kelompok yang masih tercipta di dalam kelompok guru. Kerja sama di SMA N 8 Yogyakarta dikatakan pula oleh kepala sekolah berjalan secara normatif sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah. Tuntutan profesionalitas dalam pekerjaan guru diimbangi dengan tuntutan waktu dan tuntutan akademik sehingga menumbuhkan kerja sama antara kepala sekolah dengan guru. 96 Strategi membangun kerja sama antara kepala sekolah dengan TU diungkapkan kepala sekolah berjalan secara normatif. Artinya kerja sama antara kepala sekolah dengan TU berjalan sesuai job description dari kepala sekolah maupun TU. Kerja sama antara kepala sekolah denga Tata Usaha berupa urusan perizinan, kesediaan sarana dan prasarana sekolah yang disediakan dengan baik. Kerja sama antara kepala sekolah dengan siswa berupa aturan yang diberikan kepada siswa yang direalisasikan secara nyata sehingga siswa dapat mengikuti aturan yang sudah ada demi mencapai visi dan misi sekolah. Aturan tersebut diungkapkan wakil kepala sekolah dalam bentuk kebijakan yang melibatkan siswa di dalamnya. Seperti kutipan dari wakil kepala sekolah pada 10 Juni 2015 sebagai berikut: “……sebelumnya lagi ada pembicaraan tentang bagaimana kita menggerakkan anak-anak untuk membersihkan vandalism di kota YK, itu koordinasi lagi….” Kerja sama dijaga melalui intensitas pengawasan dengan siswa melalui perwakilan pengurus OSIS dan MPK. Kerja sama antara pihak SMA N 8 dilakukan dengan masyarakat sekitar dan lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Kerja sama yang dilakukan dengan masyarakat sekitar dengan cara melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan sekolah dalam perlombaan maupun event lainnya. Kerja sama dengan lembaga lain dibangun dengan lembaga dari luar negeri seperti Malaysia, Australian, dan Korea. 2 Staregi Membangun Kerja Sama Guru