Nilai dan Norma di Sekolah

setiap pembelajaran sehingga siswa dapat berkompetisi dalam mencapai prestasi yang membanggakan sekolah maupun guru. Setiap prestasi yang diperoleh siswa merupakan hasil dari kerja keras siswa, guru dan juga kepala sekolah dalam menerapkan kebijakan. Adapun cara maupun strategi yang perlu dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut agar dapat membentuk karakter pada siswa. Strategi tersebut adalah Memberikan contoh kepada karyawan dan kepada siswa dan Guru mengecek kondisi kebersihan kelas. Contoh strategi tersebut berdasarkan pendapat dari kepala sekolah. Terdapat pula pendapat lain dari wakil kepala sekolah yakni,”..Penanaman nilai dilakukan dikontrol langsung oleh kepala sekolah dan guru, Setiap siswa dibekali rasa tanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, Menanamkan sikap tertib dan tepat waktu pada siswa..”. Selain dari pihak kepala sekolah, siswa juga memiliki pendapat dalam menanamkan nilai-nilai yang ada disekolah yakni, ‘..Membudayakan saling bersalaman antar warga sekolah, Siswa dibiasakan untuk serius dalam belajar, Guru-guru sering melakukan sweaping rutin dan menindak siswa yang melanggar peraturan, Kepala sekolah memimpin dengan disiplin..” Dalam menanamkan nilai yang ada disekolah perlu adanya kebijakan agar nilai tersebut dapat tertanam dengan baik pada warga sekolah. Kebijakan tersebut bertujuan agar semua warga sekolah lebih memahami peran dan tanggung jawab masing- masing. Adapun kebijakan tersebut berdasarkan pendapat dari kepala sekolah berupa “…Tidak ada toleransi bagi yang terlambat, Tadarus untuk guru dan siswa, Pengumuman doa ketika ada yang bergabung SEMUT LIST, Tim BK sebagai pemantau kedisiplinan siswa dan Kebiasaan untuk membaca kitab suci. 101 Setelah dibuat kebijakan oleh sekolah maka kebijakan tersebut perlu direalisasikan melalui program-program maupun kegiatan yang dilakukan oleh semua warga sekolah. Salah satu kegiatan yang diungkapkan oleh kepala sekolah adalah bakti sosial. Annual event Delayota Art, Kajian rutin setiap minggu pertama setiap bulan bagi siswa muslim, Piket kelas rutin, MOPDB Masa Orientasi Peserta Didik Baru, Perkemahan bagi siswa. Kegiatan program tersebut rutin dilaksanakan agar dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik lagi.

e. Interaksi Komunikasi yang ada di Sekolah

1 Interaksi yang dibangun oleh Kepala Sekolah Kepala sekolah memiliki peran penting dalam membangun sekolah yang berkualitas, sehingga perlu adanya kerja sama dengan seluruh warga sekolah agar dalam membangun sekolah dapat terlaksana dengan baik. Syarat utama adanya kerja sama adalag dengan melakukan interaksi komunikasi. Dalam melakukan interaksi memerlukan strategi agar interaksi tersebut dapat berjalan dengan baik. Adapun strategi membangun interaksi yang harmonis antara kepala sekolah dengan guru adalah dengan Kepala sekolah sering menghadiri diklat guru. Dengan menghadiri diklat guru komunikasi yang terjalin antara kepala sekolah dan guru akan berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan guru merasa lebih dihargai oleh kepala sekolah karena kehadiran kepala sekolah adalah suatu kehormatan. Selanjutnya adalah strategi membangun interaksi komunikasi yang harmonis antara kepala sekolah dengan siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan keterlibatan kepala sekolah dalam setiap kegiatan para siswa diluar jam pelajaran. Dengan keterlibatan kepala sekolah dalam setiap kegiatan siswa maka komunikasi antara keduanya dapat berjalan dengan baik. 102 Strategi membangun interaksi komunikasi yang harmonis antara kepala sekolah dengan kepala sekolah lain adalah dengan Interaksi yang berjalan secara normatif dan saling melengkapi. Interaksi yang berlangsung bersifat normative atau sesuai dengan aturan masing-masing. Saling melengkapi diantara kepala sekolah apabila terdapat kekurangan dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. 2 Interaksi yang dibangun oleh Guru Setiap komunikasi yang berlangsung membutuhkan strategi guna mengharmoniskan sebuah hubungan sosial terutama bagi sesama guru. Adapun cara yang digunakan untuk membuat komunikasi berjalan efektif adalah dengan cara tetap berkomunikasi selayaknya teman biasa namun tetap menjaga perkataan dan perbuatan. Hal tersebut berdasarkan pernyataan salah satu guru SMA N 8, “…Interaksi dengan sesama guru informal…”. Informal disini, dalam berkomunikasi antar sesama guru tetap terlihat santai dan membicarakan hal-hal ringan saja. Komunikasi yang dilakukan oleh guru di SMA N 8 Yogyakarta juga berlangsung dengan warga sekolah lain yakni denga staff Tata Usaha TU. Adapun cara menjaga agar komunikasi dengan TU tetap terjaga adalah dengan saling membantu satu sama lain. Hubungan antara guru dan TU tetap sebatas pekerjaan semata. Pernyataan dari guru sekaligus wakasek SMA N 8 yakni, “…Interaksi hanya sebatas pekerjaan dan saling sapa saja…”. Saling membantu sama lain menjadi strategi guru dalam menjaga komunikasi dengan staff TU yang semuanya hanya sebatas pekerjaan masing-masing saja. Komunikasi yang berlangsung disekolah paling banyak dilakukan antara guru dengan siswa. Meskipun komunikasi yang berlangsung secara formal seperti saat kegiatan belajar mengajar, 103