Kerja Sama SMA Negeri 3 Yogyakarta

iklim disekolah akan menjadi aman dan nyaman demi kemajuan sebuah sekolah. Kepala sekolah SMA 3 Yogyakarta membangun kerja sama dengan urusan Tata Usaha melalui kepala TU, baik secara formal maupun nonformal ada kerja sama yang didalamnya. Kerja sama yang terjalin antara kepala sekolah dengan kepala Tata Usaha dikosntruksikan atas dasar tujuan pengembangan sekolah yang baik, harus ada sinergitas antara pihak sekolah dan administrasi melalui kepala sekolah dan kapala Tata Usaha. Membangun kerja sama dengan sekolah lain dapat menunjang keberhsasilan sekolah, dalam hal ini SMA N 3 Yogyakarta mempunyai jaringan yang luas dengan lembaga lain. Sekolah sekarang ini harus bisa mengembangkan diri bukan hanya menekankan didalam saja karena pihak lain isntansi lain dapat memberikan penunjang keberhasilan sekolah. SMA N 3 Yogyakarta merupakan sekolah yang mempunyai jaringan yang luas sehingga banyak kerja sama dengan pihak lain. Dalam membangun sebuah kerja sama dengan lembaga lain akan dimudahkan apabila melalui forum-forum yang diikuti khususnya forum kepala sekolah, dengan mengikuti forum tersebut akan memudahkan penerimaan informasi yang terkait. Informasi tentang kebijkana kebijakan yang dibuat oleh dinas maupun pemerintah secara umum. Dengan mengikuti dan aktif dalam forum akan membuka dan membangun skolah menuju progresivitas. 2 Pengembangan kerja sama Guru SMA 3 Yogyakarta mempunyai strategi khusus untuk mengelompokan guru sehingga dapat menjalin kerja sama di sekolah dengan baiik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dalam wawancara berikut, “kerja sama antra guru bagus dalam artri antar 76 grup mapel sama mejanya dijadikan satu….”. Tujuan dari pengelompokan ini adalah mengefektifkan jam kerja guru sehingga tidak untuk membicarakan masalah yang tidak berkaitan pada sekolah, hal tersebut berimplikasi pada kinerja dan pengetahuan guru untuk mengembangkan murid disekolah tersebut. Kerjasama dalam bentuk lain dengan cara mengadakan kegiatan makan bersama setiap hari rabu di sekolah. Kerjasama dalam bentuk kegiatan nonformal seperti pertemuan tersebut meningkatkan emosional antar guru. Dalam membangun kerja sama dengan sekolah lain dilakukan melalui MGMP. MGMP merupakan sarana tepat guna mengembangkan kemampuan tersebut. kualifikasi bidang pengajaran masing-masing membuat pengelompokan guru disebuah daerah. Kerja sama yang dilakukan di MGMP dapat berupa penyusunan jurnal, pengembangan RPP, mengetahui media pembelajaran, diskusi tentang materi pembelajaran, serta dapat berkonsultasi atau membuat sebuah penelitian yang semua itu ditujukan pengembangan diri seorang guru. Kerja sama dengan guru sekolah lain diharapkan menjadi pemantik dan motivasi bagi guru diseluruh Indonesia, memaksimalkan peran MGMP sangat lah penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, cita cita yang mulia yang dijunjung bangsa Indonesia. Guru dan siswa merupakan sebuah tim dalam sebuah sekolah oleh karena itu harus melakukan kerja sama dengan siswa dalam segala proses pembelajaran, membangun kerja sama membutuhkan iklim yang kondusif dan kedekatan satu guru dengan semua siswa. Guru bukan hanya pengajar didepan kelas tetapi juga pendidik dan memberi pengawasan terhadap siswa diluar jam mereka sekolah. SMA 3 Yogyakarta memiliki cara 77 khusus untuk menjalin sebuah kerja sama dengan memanfaatkan media kekinian yaitu media sosial. Harmonisasi antara guru dengan karyawan harus tetap dijaga karena Guru dan TU saling bergantung, hubungan yang terjalin seharusnya bukan hanya hubungan kerja saja tetapi juga hubungan kawan dan keluarga karena kultur kekeluargaan sangat membantu dalam iklim sekolah tersebut. Kultur kekeluargaan yang dibangun guru dengan TU melalui kegiatan refreshing dan layangan sms gateway untuk memberikan informasi ke seluruh guru, selain itu kerja sama dibentuk melalui kebutuhan administrasi yang dibantu oleh TU. Hal ini efektif menubuhkan kerja sama dan rasa saling menghargai. Selain program refreshing dalam dunia pendidikan perlu adanya komunikasi yang intens untuk menyampaikan informasi. Dalam sebuah sekolah perlu juga layanan informasi cepat tanggap karena sekarang itu sangat dibutuhkan guna menyebar informasi yang penting serta mendadak. Hal demikian sesuai dengan pernyataan DV tanggal 3 Juni 2015 sebagai berikut:”.... Di SMA 3 juga terdapat layanan sms gateway. Yaitu sarana informasi untuk seluruh warga sekolah.” Sekolah merupakan kaki tangan dari Dinas Pendidikan, sekolah bersentuhan langsung dengan siswa sehingga perlua adanya kerjasama yang sinergy antara guru dari pihak sekolah dengan dinas pendidikan. Dinas seharusnya memberikan fasilitas- fasilitas guru untuk berkembang. Selain itu, kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi juga dilakukan oleh guru. Guru menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi seperti berbagai universitas untuk menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan bersama siswa. 78 3 Strategi membangun kerja sama Siswa Tugas sekolah adalah mengawasi agar kerja sama dalam sebuah kelas tidak mengarah pada kerja sama negatif tetapi diarahkan pada kerja sama positif Hal demikian sesuai dengan pernyataan UH tanggal 20 Juni 2015 sebagai berikut: “Ya dibantuin dikerjain bareng tapi ngak pas ulangan, misal ada tugas yang dia ngak tahu ya nanti kita bantu.” Kultur seperti itu harus dikembangkan untuk menumbuhkan generasi yang cerdas, jujur dan mempunyai toleransi yang tinggi. SMA 3 juga terkenal sebagai SMA yang banyak event sehingga perlu adanya kordinasi dan kerja sama yang baik dalam sebuah event. Untuk suksesnya sebuah event SMA 3 membangun kerja sama atas dasar kepercayaan dan kemampuan siswa SMA 3 Yogyakarta.

d. Nilai dan Norma Sekolah

1 Nilai yang dominan yang ada di sekolah Nilai ditanamkan melalui komitmen tinggi dari sekolah guna mengembangkan dan menjadikan siswa lebih berprestasi dan mengerti perannya sebagai seorang pelajar. Keberhasilan dari komitmen tersebut dapat dilihat dari prestasi yang diraih oleh sekolah. Begitu juga komitmen yang diberlakukan di SMA N 3 Yogyakarta yang menjadikan prestasi sebagai nilai dominan dalam sekolah Terdapat pula nilai dominan lain yang ada di sekolah tersebut yakni nilai kekeluargaan. Nilai kekeluargaan merupakan salah satu nilai yang merujuk pada sikap sosial yang tinggi sehingga membuat seluruh warga sekolah menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Nilai kekeluargaan ini juga diungkapkan oleh kepala sekolah yakni “…Nilai lain yang dimiliki adalah nilai-nilai kekeluargaan..”. Hal terpenting yang dilakukan oleh sekolah adalah 79 menjaga kesolidan dengan para alumni, pihak masyarakat dan warga sekolah sehingga hubungan kekeluargaan akan lebih terasa. Nilai selanjutnya adalah nilai kemandirian, nilai ini muncul dengan seiring adanya organisasi disekolah yang diikuti oleh para siswa, seperti osis, PMI dan kegiatan non akademik lainnya sehingga menumbuhkan sikap mandiri dari siswa itu sendiri. Selain nilai-nilai yang diungkapkan oleh kepala sekolah, terdapat nilai lain yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah yakni, Nilai keterbukaan, Nilai kejujuran, Nilai tanggungjawab, Nilai keilmuan, Nilai semangat bersama, Nilai keakraban antara warga sekolah dan antar warga sekolah dengan alumni. Adapun nilai lain berdasarkan ungkapan dari salah satu guru yakni Nilai religius, Nilai demokratis, Nilai leadership Ada berbagai cara guna menanamkan nilai pada siswa, namun hal tersebut juga memerlukan strategi agar nilai yang ditanamkan dapat tepat sasaran dan berguna bagi si penerima nilai maupun orang-orang disekitarnya. Strategi tersebut berupa kepercayaan yang diberikan pada semua pihak dari mulai kepala sekolah, guru, staff, siswa hingga karyawan lainnya yang bertugas disekolah. Selain itu juga terdapat Penanaman nilai melalui keterlibatan guru dalam setiap kegiatan sehingga siswa terawasi dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Kotrol formal dengan indeks kepuasan masyarakat melalui survey setiap semester Kontrol nonformal melalui complain dari orang tua siswa. Kontrol internal melalui pembinaan oleh wali kelas. Penciptaan kultur sekolah santai sehingga tidak nampak regulasi sekolah. Penanaman nilai tidak hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saja, namun juga dilakukan oleh guru yakni dengan Pemberian tausiyah bagi siswa setiap hari jumat, Pengarahan pada 80