Mutual Trust SMA Negeri 8 Yogyakarta
bukan untuk mengikat gerak gerik guru namun sebagai pengawasan apabila guru melakukan kesalahan dan diperlukan
evaluasi dari kepala sekolah.
2 Pengembangan Mutual Trust Guru
Mutual trust dikembangkan antar guru di SMA N 8 dengan cara menjalin komunikasi antara guru dengan guru dalam berbagai
bentuk kegiatan seperti arisan dan pengajian. Hal demikian sesuai dengan pernyataan ibu SB dalam wawancaranya tanggal 13 Juni
2015 seperti berikut: “Untuk memperlancar komunikasi itu biasanya menggunakan hal-hal yang sepele, seperti dulu itu kita
ada arisan. Pernyataan lain bahwa kepercayaan yang dibangun berdasarkan pada komitmen untuk menjadi guru yang baik dalam
mengajar peserta didik di sekolah. Mutual trust yang dibangun antara guru dengan guru
dilakukan dengan menjalin komunikasi dan bekerja sama yang baik sesama guru. Pada SMA N 8 Yogyakarta guru-guru
membangun kepercayaan dengan menjalin komunikasi yang baik, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kerja sama. Apabila
guru-guru tersebut dapat berkomunikasi maupun berinteraksi dengan baik maka akan menumbuhkan rasa percaya satu sama lain.
Seringnya seseorang melakukan interaksi juga dapat mempengaruhi kemampuan yang dimiliki guru, sehingga akan
terlihat guru-guru yang berkompeten dalam bidang mengajarnya. Salah satu guru menjelaskan pengembangan mutual trust
antara guru dengan siswa di SMA N 8 Yogyakarta melalui pemberian kesempatan pada siswa untuk mengkritik dan memberi
saran kepada guru mengenai cara mengajar, sikap hingga penampilan guru. Kesempatan tersebut diberikan kepada siswa
setiap akhir semester.
90
Mutual trust antara guru dengan siswa dilakukan melalui pembagian tugas kepada siswa sesuai dengan porsinya masing-
masing. Selain itu siswa diajarkan untuk berkompetisi dengan siswa lain, karena menurut bapak NSW melalui kompetisi siswa
dituntut untuk memiliki kompetensi. Strategi pengembangan mutual trust antara guru dengan TU
dilakukan guru sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. Tugas pokok guru adalah mendidik siswa sedangkan tugas pokok
TU adalah mengolah sistem administrasi sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak NSW
tanggal 13 Juni 2015 seperti berikut: “Nah karena kita ini memiliki tupoksi, tugas pokok masing-masing maka mereka sesuai dengan
tugas pokoknya masing-masing”. Strategi pengembangan mutual trust antara guru dengan
orang tua siswa terjalin melalui media atau komunikasi scara langsung.dengan orang tua sisiwa. Hal tersebut sesuai dnegan
pernyataan ibu SB dalam wawancara tanggal 13 Juni sebagai berikut: “Kita memberikan nomor handphone dan nomor telepon
rumah…..”
3 Pengembangan Mutual Trust Tata Usaha TU
Pengembangan mutual trust antara TU dengan siswa melalui keterlibatan TU dalam menginformasikan perlombaan,
penghargaan bagi siswa, dan pelayanan TU dalam mempermudah administasi siswa. Kesimpulan di atas sesuai dengan hasil
wawancara dengan bapak AR dan bapak AS tanggal 9 Juni 2015. Selanjutnya adalah kepercayaan yang dibangun antara TU
dengan orang tua siswa. Kepercayaan yang dibangun melalui pelayanan yang baik dari TU kepada semua orang tua siswa terkait
dengan administrasi sekolah. Dengan pelayanan yang ramah dan baik maka kepercayaan akan muncul dari orang tua para siswa.
91
Hasil wawancara menunjukkan pengembangan mutual trust antara TU dengan orang tua melalui komunikasi yang dijalin
dengan orang tua. Komunikasi dijalin antara TU dengan orang tua untuk memberikan informasi mengenai permasalahan administrasi
yang dihadapi oleh siswa. Untuk pengembangan Mutual trust antar anggota TU
dikembangkan melalui beberapa kegiatan antara lain paguyuban TU dengan membuat koperasi simpan pinjam, rekreasi bersama
keluarga staff TU, saling membantu antar anggota TU, mempercayakan tugas sesuai dengan tugas pokok masing-masing,
menghargai lebih pada kemampuan pegawai lain yang lebih muda. Strategi membangun kepercayaan antar TU adalah dengan
saling menghargai kemampuan lebih pada pegawai lain yang lebih muda. Tidak semua karyawan TU memiliki kompetensi yang
sesuai sehingga perlu bekerja sama agar pekerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik. Kerja sama tersebut menjadi
modal utama guna mengetahui kompetensi yang dimiliki masing- masing karyawan TU, sehingga sesama karyawan dapat saling
menghargai satu sama lain.
4 Pengembangan Mutual Trust Siswa
Adapun mutual trust yang dibangun antara siswa dengan siswa adalah dengan melalui kegiatan yang diadakan OSIS. Setiap
keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh osis dapat terlihat kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa dalam mencapai
keberhasilan tersebut. Tingkat kepercayaan akan terbangun dengan sendirinya apabila melihat seberapa berhasil kegiatan yang
dilakukan oleh para siswa dalam sebuah kegiatan disekolah. Selain itu melalui komunikasi yang baik, saling menghargai serta
bertoleransi antar siswa baik itu dalam satu kelas maupun berbeda kelas dapat juga membangun kepercayaan antar siswa.
92
Adapun kepercayaan terhadap kepada kepala sekolah umumnya didasarkan kepada kebijakan-kebijakan kepala sekolah
yang sesuai dengan keinginan siswa. Apabila kebijakan sesuai dengan siswa maka tingkat kepercayaan siswa terhadap Kepala
Sekolahpun meningkat, namun apabila sebaliknya justru Kepala Sekolah akan kehilangan kepercayaan dari siswa. Menanggapi hal
tersebut siswa SMA N 8 menjelaskan bahwa siswa responsif terhadap kebijakan yang dibuat oleh Kepala Sekolah. Berdasarkan
keyakinan siswa mengenai kemampuan sekolah yang mumpuni sebagai pemimpin membuat siswa memeberikan jaminan pada
setiap kegiatan yang diragukan oleh kepala sekolah. Hal demiian menujukkan keseimbangan tingkat kepercayaan antara siswa dan
kepala sekolah.