Pendekatan Teknis Dampak Lintasan Kereta Api terhadap Permukiman

diperuntukkan bagi mereka yang tidak sempat memasak karena sibuk dengan pekerjaan. Ada juga kedai yang menjual khusus minuman, seperti teh manis, kopi bahkan tuak. Kedai beroperasi sesuai barang dagangannya. Kedai yang menjual bahan makanan mentah, buka sejak pagi hari. Sedangkan kedai tuak beroperasi sejak malam hingga dini hari, sehingga di pagi hari terlihat kedai ditutup. Adapun pasar tradisional berada di Jl. Padang Kecamatan Tembung.

4.5 Dampak Lintasan Kereta Api terhadap Permukiman

Selama ini jalur lintas kereta api yang ada memiliki satu sepur maksudnya adalah dapat dilalui oleh satu rangkaian kereta api dengan satu tujuan pada satu waktu tertentu. Keberadaan jalur kereta api memberi dampak negatif terhadap permukiman di lokasi penelitian, baik ditinjau dari pendekatan teknis maupun dari pendekatan keselamatan.

4.5.1 Pendekatan Teknis

Di dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2000 tentang Jalur Kereta dinyatakan bahwa: a. Daerah Manfaat Jalan Damaja merupakan jalan rel beserta bidang tanah atau bidang lain di kiri dan kanannya yang dipergunakan untuk konstruksi jalan rel; peralatan persinyalan; peralatan telekomunikasi; instasi listrik; saluran air; bangunan pelengkap lainnya, berupa: menara dan bangunan pelengkapnya; gardu listrik; dan bangunan pengendalian operasi kereta api terpusat Pasal 6. Universitas Sumatera Utara b. Batas Daerah Milik Jalan Damija untuk jalan rel yang terletak di permukaan tanah sebagaimana adalah batas paling luar sisi kiri dan kanan daerah manfaat jalan kereta api masing-masing sebesar 6 enam meter Pasal 12. c. Daerah Pengawasan Jalan Dawasja Kereta Api merupakan bidang tanah di kiri kanan selebar 9 sembilan meter dari daerah milik jalan kereta api yang berfungsi sebagai pengamanan dan kelancaran operasi kereta api Pasal 14. d. Tanah milik Pemerintah yang dipergunakan untuk kepentingan perkereta-apian di sepanjang jalur kereta api ditetapkan menjadi milik Pemerintah Pasal 33. Sedangkan di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau diterangkan bahwa untuk tipe jalan rel kereta api lurus, garis sempadanbantaran rel kereta api adalah ditetapkan dari as jalan rel terdekat. Objek tanaman diizinkan pada lokasi 11 meter dan bangunan pada lokasi 20 meter sempadanbantaran rel kereta api. Jalur rel Damija 6 m Dawasja 9 m Gambar 4.7 Lebar bantaran rel kereta api Sumber: KM Perhubungan No.52 Thn. 2000 dan PerMenDagri No.1 Thn 2007 Sisi kiri 11 m 9 m Bantaran rel sisi kanan Universitas Sumatera Utara 12 - 15 meter Gambar 4.8 Permukiman di bantaran rel kereta api Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2009 Dari penjelasan beberapa pasal di atas sudah jelas bahwa kawasan permukiman tersebut seharusnya tidak berada di sana, karena kawasan itu tidak diperuntukkan bagi permukiman melainkan sebagai damija serta dawasja. Dengan kata lain, permukiman di lokasi penelitian adalah permukiman illegal.

4.5.2 Pendekatan Keselamatan