Kelembagaan Karakteristik Sosial Kemasyarakatan

5.3.5 Kelembagaan

Sebagaimana diketahui permukiman ini merupakan permukiman ilegal. Namun kenyataannya permukiman ini termasuk Kelurahan Tegal Sari Mandala II dan merupakan satu lingkungan yakni Lingkungan XIV yang dikepalai oleh seorang Kepala Lingkungan. Pada awalnya kepala lingkungan adalah salah satu dari sepuluh pemukim pertama. Kemudian berganti karena meninggal dunia, tetapi bukan merupakan keturunan, terbukti dari marga para Kepala Lingkungan tersebut berlainan satu sama lain. Kepala Lingkungan merupakan tokoh masyarakat yang berpengaruh di permukiman tersebut, didominasi oleh tokoh- tokoh perintis permukiman tersebut. Oleh karena itu maka secara administratif pemukim memiliki Kartu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga KK dan membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB serta diharuskan memberikan setoran kepada Kepala Lingkungan sebesar Rp.1500,-sampai Rp.1750,- setiap bulan guna kepentingan lingkungan. Gambar 5.16 Bukti pembayaran PBB Sumber: Data Penelitian Lapangan, 2009 Universitas Sumatera Utara Tetapi tidak ditemukan adanya Sertifikat Tanah atau Izin Mendirikan Bangunan IMB, yang ada hanyalah kwitansi jual beli tanah atau rumah saja. Begitu pula, lingkungan ini juga mendapat Bantuan Langsung Tunai BLT dari Pemerintah yang besarnya berkisar Rp.300 juta, untuk dibagikan kepada 220 KK miskin dan sesekali memperoleh bantuan sembako dari LSM. Tidak ditemukan Rukun Tetangga RT dan Rukun Warga RW di dalam Lingkungan XIV ini, yang ada hanyalah satu lembaga yang disebut STM Serikat Tolong Menolong yang juga dibentuk oleh 10 keluarga pemukim di awal permukiman ini didirikan. STM ini dibentuk berdasarkan kerohanianaliran agama atau persatuan marga. STM membentuk beberapa bidang seperti kemalangan, sukacita dan adat. Persatuan marga dapat dikelompokkan lagi menurut marga suami atau istri. Menurut Kepala Lingkungan, satu badan STM beranggota sekitar 13 keluarga. Setiap anggota membayar iuran yang akhirnya menjadi simpanan. Besarnya iuran bervariasi sesuai kemampuan ekonomi, biasanya berkisar Rp.10.000,- sampai Rp.50.000,- per bulan. Apabila satu keluarga menjadi anggota dari beberapa badan STM, tentu pengeluaran untuk iuran juga menjadi besar. Suka atau tidak, pemukim terpaksa menjadi anggota beberapa STM. Hal ini disebabkan karena STM merupakan lembaga yang menolong pemukim di saat diperlukan seperti pada saat kemalangan, perhelatan ataupun sebagai tempat meminjam uang. Menurut seorang ibu Br. Situmorang, 67 tahun, STM ini berbentuk koperasi simpan pinjam. Anggota boleh meminjam uang dengan syarat berbunga seperti sistem di bank. Oleh karena itu anggota yang meminjamkan uangnya juga memperoleh pembagian bunga sebagai jasa. Kadangkala pemukim menyebutnya Universitas Sumatera Utara sebagai rentenir. Jika pemukim tidak menjadi anggota, kemungkinan besar akan dikucilkan sehingga tidak mendapat bantuan pinjaman.

5.3.6 Interaksi Sosial