Tidak heran bila terlihat rumah sumpek karena penuh barang-barang. Aktivitas pengolahan dilaksanakan di teras rumah bahkan sampai ke pinggir jalan di depan
rumah. Selain memulung benda-benda bekas biasanya pemukim juga mengumpulkan nasi busuk disebut parnab - par nasi busuk dari tempat-tempat
sampah di perumahan sekitar kawasan. Parnab merupakan makanan bagi hewan peliharaan babi. Hasil parnab dengan kondisi bagus dapat dijual seharga
Rp.7000,-ember tetapi bila kurang bagus bercampur dengan sampah lain dijual dengan harga Rp.5000,-ember ukuran kaleng cat 25 kg. Selain sebagai makanan
hewan ternak, hasil penjualan parnab dapat dipergunakan untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari.
b. Memelihara hewan
Memelihara hewan merupakan mata pencaharian dominan kedua 30,9 setelah memulung. Sebagian besar pemukim memelihara hewan babi, hanya
sebagian kecil yang juga memelihara anjing, ayam, itik dan ikan lele. Kandang hewan peliharaan berada di bagian belakang rumah langsung bersebelahan dengan
dapur dan kamar MCK. Satu kandang berisi 3-4 ekor babi. Umumnya responden memiliki satu kandang. Hewan babi dipelihara hingga tumbuh besar untuk
kemudian dijual dagingnya. Ada responden yang memelihara babi milik sendiri tetapi ada juga yang memelihara milik pemukim lain. Bila babi bukan milik
sendiri hasil penjualan disepakati kedua pihak untuk dibagi dua. Harga penjualan babi sekitar Rp.750.000,-ekor. Biasanya babi dijual di saat menjelang tiba waktu
pembayaran kontrakansewa rumah tahunan. Hasil penjualan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
dipergunakan untuk membayar kontrakansewa rumah selain juga untuk membayar hutang.
c. Mengemudi kenderaan
Responden laki-laki ada yang bekerja mengemudi kenderaan 14,3. Ada yang menjadi supir 5,1 seperti supir truk luar kota, supir MPU angkot. Ada
pula yang menjadi pengemudi beca 9,2 seperti pengemudi beca barang, beca dayung atau beca bermotormesin. Responden supir angkot umumnya tidak
memiliki angkot pribadi melainkan hanya mampu menyewa. Setiap hari responden supir angkot harus memperoleh uang yang nantinya akan disetorkan
kepada pemilik angkot sebanyak Rp.80.000,-hari. Dari hasil tersebut mereka diberi upah Rp.30.000,- sampai Rp.40.000,-hari. Begitu pula dengan responden
pengemudi beca, ada yang memiliki beca sendiri namun ada juga yang menyewa beca dari pemilik. Jika menyewa beca dikenakan setoran Rp.20.000,-hari.
d. Berjualan
Sebagian responden memiliki mata pencaharian utama dengan berjualan 11,1. Kebanyakan berjualan dengan membuka kedai di teras rumah. Ada 9
responden yang berjualan dengan membuka kedai sampahkelontong 4,1 yang menjual kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako hingga keperluan rumah
tangga lainnya. Ada 7 responden yang khusus menjual makanan 3,2 mulai dari bahan makanan mentah, makanan ringan, buah-buahan bahkan lauk makanan siap
santap yang diperuntukkan bagi mereka yang tidak sempat memasak karena sibuk dengan pekerjaan. Ada 5 responden yang menjual khusus minuman 2,3 seperti
teh manis, kopi bahkan tuak. Ada 2 responden yang membuka warung permainan
Universitas Sumatera Utara
bilyar 0,9 di ruang tamu rumahnya. Hanya 1 orang responden 0,5 yang berjualan pakaian bekas di pasar tradisional. Kedai beroperasi sesuai barang
dagangannya. Kedai yang menjual bahan makanan mentah, buka sejak pagi hari. Sedangkan kedai tuak beroperasi sejak malam hingga dini hari, sehingga di pagi
hari terlihat kedai ditutup.
e. BuruhTukang