BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kawasan Penelitian
Kawasan penelitian berada di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai, Kota Medan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Deliserdang. Kawasan penelitian yang dipilih adalah yang berada di bantaran sebelah kanan rel kereta api yang melintas dari pusat Kota Medan menuju ke Kota
Tebing Tinggi tepatnya yang menghadap ke Jalan Elang I dan Jalan Elang II menghadap ke Perumahan Nasioanal II Mandala dan berada diantara Jalan
Trikora dengan Sungai Denai. Kawasan ini berbatasan dengan: a.
Sebelah Utara dengan rel kereta api dan Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung.
b. Sebelah Selatan dengan Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Kabupaten
Deliserdang. c.
Sebelah Timur dengan Sungai Denai Kabupaten Deliserdang. d.
Sebelah Barat dengan Jalan Trikora Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai.
Untuk lebih jelasnya, kawasan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Peta Kota Medan Sumber : Bappeda Kota Medan, 2007
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung
Kawasan Penelitian
Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Kabupaten Deliserdang
Gambar 3.2 Kawasan Penelitian Sumber : Bappeda Kota Medan, 2007
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian deskriptif, peneliti berusaha menggambarkan suatu gejala sosial,
ekonomi dan keagamaan Maman, 2002. Suatu penelitian dapat saja merupakan penelitian kuantitatif. Namun bersamaan dengan itu, peneliti dapat mengungkap
latar yang bersifat alamiah. Beberapa pertanyaan mungkin tidak bisa dijawab secara kuantitatif melainkan memerlukan jawaban yang bersifat kualitatif dalam
suatu latar yang bersifat alamiah. Dengan demikian, dalam hal ini terdapat titik temu antara kuantitatif dengan kualitatif. Antara kedua jenis penelitian itu ternyata
saling melengkapi dan saling membutuhkan Maman, 2002. Penelitian kuantitatif yang berkembang dari filsafat positivisme dan
memiliki pola pikir yang bersifat mikro, dapat digabung dengan pola pikir kualitatif yang mengehendaki pengungkapan fenomena secara holistik. Apa yang
diungkap dengan sendirinya memiliki makna dalam konteks pola-pola hubungan
Universitas Sumatera Utara
sosial. Penelitian dapat dimulai dengan berpihak pada logika makro kualitatif, kemudian di tengah-tengah logika itu, dapat dilakukan penelitian yang bersifat
spesifik mikro seperti melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, atau bahkan melakukan kuasi eksperimen secara mikro dalam konteks
logika makro Maman, 2002. Sebaliknya, penelitian dapat juga dimulai dengan logika mikro kuantitatif, baik survey deskriptif maupun korelasional, atau
bahkan kuasi eksperimen. Kemudian berusaha mengungkap latar secara mendalam dan holistik, sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
tergambarkan secara holistik dalam kerangka makro sosiologis Maman, 2002. Metodologi penggabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
menunjukkan bahwa pemakaian metode-metode penelitian yang berbeda tetap harus didukung oleh berbagai ide tentang sifat data, teori tentang dunia sosial
dan sebagainya, bukan berarti hanya berupaya menggabungkan kumpulan- kumpulan data yang dihasilkan oleh metode yang berlainan, melainkan tetap
berupaya mengaitkan masing-masing kumpulan data dengan teori yang mendukungnya dan melihat dalam segi apa saja kumpulan data tersebut saling
melengkapi serta dalam segi apa saja saling bertentangan Brannen, 2002.
3.3 Variabel Penelitian