Pola Penutupan Lahan Data dan Analisis

Lahan terbuka mempunyai bentuk dan pola yang menyebar di antara ruang terbangun dan sawahtegalan. Berwarna abu-abu terang dengan tekstur halus. Di dalam citra Landsat menunjukkan warna putih hingga merah jambu dengan tekstur halus. Keberadaannya cukup sulit dideteksi mengingat luas sebarannya relatif kecil. Sawahtegalan memiliki warna abu-abu agak gelap, bentuk berpetak-petak dan berteras dengan pola sebaran di daerah dataran dengan lereng yang landai dan dekat dengan tubuh air. Di dalam citra Landsat menunjukkan tekstur kasar berwarna hijau tua bercampur dengan sedikit magenta, biru dan kuning. Tubuh air sungai utama di dalam foto udara berbentuk garis memanjang, pola berkelok-kelok berwarna abu-abu gelap. Jalan ditemui berwarna gelap dengan bentuk garis yang relatif lurus. Di dalam citra Landsat, tubuh air berwarna biru dengan bentuk berkelok-kelok, sedangkan jalan berwarna ungu dengan bentuk garis yang relatif lurus dan pola lebih teratur. Sebelum melakukan proses digitasi, saluran warna band citra Landsat ETM + 2005 terlebih dahulu digabungkan dan kemudian dilakukan koreksi geometri dengan bantuan perangkat lunak ERDAS IMAGINE 9.1. proses digitasi dilakukan secara on screen dengan menggunakan perangkat lunak ARC VIEW 3.2 dan kemudian menghasilkan peta penutupan lahan kawasan hulu DAS Ciliwung.

5.1.3 Pola Penutupan Lahan

Pola penutupan lahan di daerah penelitian hasil pengamatan tahun 1994, 2001, 2005 dan 2010 masing-masing digambarkan pada Gambar 12, Gambar 13, Gambar 14, dan Gambar 15. Berdasarkan gambar tersebut, daerah penelitian memiliki luas total 15.191 Ha dengan 6 tipe penutupan lahan yaitu ruang terbangun, hutan, kebun campuran, kebun teh, lahan terbuka dan sawahtegalan. Fenomena penutupan lahan yang terjadi di wilayah DAS Hulu Ciliwung adalah adanya kecenderungan perubahan penggunaan lahan dari area tak terbangun menjadi area terbangun. Hal ini turut mempengaruhi kualitas lahan dalam menginfiltrasi curah hujan karena area resapan yang semakin berkurang. Luas masing-masing kelas dan persentase penutupan lahan tersebut disajikan pada Tabel 9. 42 Gambar 12 Peta Penutupan Lahan Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 1994 Janudianto, 2004 43 Gambar 13 Peta Penutupan Lahan Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 2001 Janudianto, 2004 44 Gambar 14 Peta Penutupan Lahan Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 2005 45 Gambar 15 Peta Penutupan Lahan Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 2010 Data pada tabel menunjukkan bahwa pada tahun 1994, pola penutupan lahan di wilayah DAS Hulu Ciliwung didominasi oleh lahan kebun teh dan hutan. Luas kebun teh pada tahun ini adalah 3852,51 Ha atau sama dengan 25,36 dari total luas daerah penelitian. Luas lahan hutan sebesar 3801,49 Ha atau 25,05 dari total luas. Selanjutnya adalah area sawahtegalan, ruang terbangun dan kebun campuran yang memiliki luasan yang cukup besar dengan luas masing-masing 3166,91 Ha 20,85, 2663,13 Ha 17,53 dan 1655,86 Ha 10,90. Sisanya adalah lahan terbuka yang memiliki luas lebih kecil dibanding tipe penutupan lahan lainnya yaitu sebesar 50,89 Ha atau 0,33 dari total luas keseluruhan. Tabel 9 Luas Penutupan Lahan di Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 1994, 2001, 2005 dan 2010 Klasifikasi Penutupan Lahan Luas 1994 Luas 2001 Luas 2005 Luas 2010 Ha Ha Ha Ha Ruang Terbangun 2663,13 17,53 3627,79 23,88 4244,63 27,94 4656,85 30,66 Hutan 3801,49 25,03 3204,24 21,09 3071,02 20,22 3042,17 20,02 Kebun Campuran 1655,86 10,90 1757,98 11,57 1609,22 10,59 1592,83 10,49 Kebun Teh 3852,51 25,36 3264,59 21,49 3090,63 20,34 3001,26 19,76 Lahan Terbuka 50,89 0,33 2,15 0,02 10,55 0,07 1,93 0,01 SawahTegalan 3166,91 20,85 3334,02 21,95 3164,73 20,84 2895,74 19,06 Total 15190,79 100 15190,77 100 15190,78 100 15190,78 100 Pada tahun 2001, area ruang terbangun mengalami peningkatan luas yang cukup besar yaitu sebesar 964,66 Ha dari tahun 1994 sehingga menjadikannya sebagai area penutupan lahan terluas yaitu sebesar 3627,79 Ha atau 23,88 dari total luas DAS Hulu Ciliwung. Selanjutnya berturut-turut adalah lahan sawahtegalan, kebun teh dan hutan yang memiliki luasan relatif sama yaitu sebesar 3334,02 Ha 21,95, 3264,59 Ha 21,49 dan 3204,24 Ha 21,09. area lahan kebun campuran mengalami kenaikan luas yang relatif kecil dengan luas pada tahun ini sebesar 1757,98 Ha atau 11,57 dari total luas. Area lahan terbuka mengalami penurunan luas yang cukup drastis sehingga cukup sulit ditemukan, luas lahan terbuka pada tahun 2001 adalah sebesar 2,15 Ha atau 0,02 dari total luas DAS Hulu Ciliwung. Penutupan lahan pada tahun 2005 masih didominasi oleh area ruang terbangun yang terus mengalami tren peningkatan, luas area ruang terbangun yaitu sebesar 4244,63 Ha atau 27,94 dari total luas, diikuti oleh sawahtegalan, kebun teh dan hutan yang sedikit mengalami penurunan luas dengan luas masing-masing sebesar 20,84, 20,34 dan 20,22. Sisanya adalah kebun campuran 10,59 dan lahan terbuka 0,07. Pada tahun 2010, area ruang terbangun masih mendominasi sebagai area dengan luas terbesar dari tipe penutupan lahan lainnya yaitu sebesar 4656,85 Ha atau 30,66 dari total luas DAS Hulu Ciliwung. Selanjutnya adalah area hutan, kebun teh, sawahtegalan dan kebun campuran dengan luas masing-masing 20,02, 19,76, 19,06 dan 10,49 dari total luas. Area lahan terbuka semakin mengalami penurunan luas sehingga keberadaannya sudah semakin sulit ditemukan. Luas lahan terbuka pada tahun ini adalah sebesar 1,93 Ha atau hanya 0,01 dari total luas keseluruhan.

5.1.4 Perubahan Penutupan Lahan