V PEMBAHASAN
5.1 Data dan Analisis
5.1.1 Penghitungan Komponen Penduduk
Kependudukan merupakan salah satu komponen yang penting dalam perencanaan suatu kawasan. Faktor penduduk juga memberi pengaruh yang besar
dalam perubahan kualitas lingkungan suatu DAS karena dengan bertambahnya penduduk maka turut terjadi penambahan ruang kehidupan seperti perumahan,
sarana sosial, sarana ekonomi dan sarana lain yang tentunya akan mengkonversi penggunaan ruang seperti ruang terbuka hijau RTH. Menurut Badan Pusat
Statistik BPS Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Ciliwung mengalami kenaikan dari tahun 1993 sebesar 156.546 jiwa
menjadi 240.685 jiwa pada tahun 2008 atau dengan kata lain dalam kurun lima belas tahun terjadi panambahan jumlah penduduk sebesar 84.139 jiwa. Jumlah
penduduk yang dihitung berasal dari total jumlah penduduk per desakelurahan dengan pertimbangan bahwa desakelurahan tersebut wilayah administrasinya
berada di dalam kawasan hulu DAS Ciliwung atau sebagian besar wilayah administrasinya masuk ke dalam kawasan hulu DAS Ciliwung. Data jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk di wilayah DAS Hulu Ciliwung dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.
Berdasarkan Tabel 7, laju pertumbuhan penduduk rata-rata di kawasan hulu DAS Ciliwung adalah sebesar 2,91 per tahun. Kenaikan jumlah penduduk ini
berkorelasi positif terhadap kenaikan tingkat kepadatan penduduk dengan pertimbangan bahwa luas wilayah tetap, sehingga didapatkan kenaikan kepadatan
penduduk dari 15,27 jiwaHa pada tahun 1993 menjadi 23,48 jiwaHa di tahun 2008 Tabel 8. Berdasarkan nilai laju pertumbuhan penduduk setiap tahun, maka
dapat dilakukan prediksi jumlah penduduk pada tahun 1994, 2001, 2005 dan 2010. Penghitungan ini menggunakan metode trend yang didasarkan atas asumsi
bahwa laju pertumbuhan penduduk pada masa lalu akan berlanjut di masa yang akan datang Tarigan,2006. Hasil dari penghitungan menunjukkan jumlah
penduduk pada tahun 1994 adalah 161.100 jiwa, tahun 2001 berjumlah 196.912
jiwa, tahun 2005 berjumlah 220.845 jiwa dan pada tahun 2010 adalah berjumlah 254.892 jiwa.
Tabel 7 Jumlah Penduduk di Kawasan Hulu DAS Ciliwung Menurut Desa Tahun 1993, 2000 dan 2008
No Nama Desa
Jumlah Penduduk Jiwa Tahun 1993
Tahun 2000 Tahun 2008
1 Batu layang
5.677 5.672
8.611 2 Bojong
Murni 2.704
3.579 4.737
3 Cibeureum 9.156
10.804 14.628
4 Cilember 5.499
5.683 8.816
5 Cipayung Datar
16.659 19.702
22.922 6 Cipayung
Girang 6.329
7.320 9.272
7 Cisarua 6.297
6.744 8.773
8 Citeko 7.425
8.503 11.644
9 Gadog 5.049
5.101 6.650
10 Jogjogan 4.534
5.182 7.549
11 Kopo 12.127
16.863 19.595
12 Kuta 3.723
4.543 5.902
13 Leuwimalang 5.271
5.511 6.886
14 Megamendung 4.543
4.575 6.103
15 Pandansari 4.709
6.595 8.421
16 Sindang Rasa
5.576 7.969
13.657 17 Sindang
Sari 5.950
5.822 8.421
18 Sukagalih 4.818
6.252 7.497
19 Sukakarya 4.296
5.266 6.571
20 Sukamahi 5.318
6.448 8.288
21 Sukamaju 5.048
5.287 6.382
22 Sukamanah 5.059
6.408 6.921
23 Sukaresmi 3.175
3.456 4.556
24 Tugu Selatan
10.933 12.218
17.372 25 Tugu
Utara 6.671
7.123 10.511
Total Penduduk
156.546 182.626
240.685
Sumber: BPS Kabupaten dan Kota Bogor, 2009
Salah satu masalah kependudukan yang terdapat di wilayah DAS Hulu Ciliwung adalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Jika ditinjau dari tiap
desa, dapat diamati bahwa jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di wilayah ini belum terdistribusi secara merata. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2008
berada pada desa Cipayung Datar yaitu sebesar 22.922 jiwa dan jumlah penduduk terendah pada tahun yang sama berada pada desa Sukaresmi sebesar 4.556 jiwa.
Desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan desa lainnya adalah desa Sindang Rasa yaitu sebesar 128,84 jiwaHa, sedangkan desa
yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah desa Tugu Utara sebesar 6,18 jiwaHa.
Distribusi penduduk di kawasan hulu DAS Ciliwung relatif tetap dari tahun 1993 hingga tahun 2008, dengan laju pertumbuhan yang berbeda tiap desa.
Berdasarkan penghitungan, desa yang laju pertumbuhannya paling tinggi adalah Desa Sindang Rasa yaitu dengan persentase sebesar 6,15 per tahun. Sedangkan
desa yang paling rendah laju pertumbuhan penduduknya adalah Desa Leuwimalang sebesar 1,80 per tahun.
Tabel 8 Kepadatan Penduduk di Kawasan Hulu DAS Ciliwung Tahun 1993, 2000 dan 2008
No Nama Desa
Luas Ha
Kepadatan Penduduk JiwaHa Tahun
1993 Tahun
2000 Tahun
2008
1 Batu layang
226 25,12
25,01 38,10
2 Bojong Murni
161 16,79
22,23 29,42
3 Cibeureum 1.129
8,11 9,57
12,96 4 Cilember
200 27,49
28,41 44,08
5 Cipayung Datar
775 21,49
25,42 29,58
6 Cipayung Girang
235 26,93
31,15 39,45
7 Cisarua 200
31,48 33,72
43,86 8 Citeko
461 16,11
18,44 25,26
9 Gadog 192
26,30 26,57
34,63 10 Jogjogan
154 29,44
33,65 49,02
11 Kopo 453
26,77 37,22
43,26 12 Kuta
180 20,68
25,24 32,79
13 Leuwimalang 135
39,04 40,82
51,01 14 Megamendung
637 7,13
7,18 9,58
15 Pandansari 186
25,32 35,46
45,27 16 Sindang
Rasa 106
52,60 75,18
128,84 17 Sindang
Sari 90
66,11 64,69
93,57 18 Sukagalih
237 20,33
26,38 31,63
19 Sukakarya 339
12,67 15,53
19,38 20 Sukamahi
196 27,13
32,9 42,29
21 Sukamaju 210
24,04 25,18
30,39 22 Sukamanah
182 27,80
35,20 38,03
23 Sukaresmi 151
21,03 22,89
30,17 24 Tugu
Selatan 1.712
6,39 7,17
10,15 25 Tugu
Utara 1.702
3,92 4,18
6,18
Total 10.249
15,27 17,82
23,48
Sumber: BPS Kabupaten dan Kota Bogor, 2009
5.1.2 Interpretasi Penutupan Lahan Dari Citra Landsat ETM