Latar Belakang Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perubahan Lanskap Di Kawasan Hulu Das Ciliwung

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Aliran Sungai DAS merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku pemanfaat terhadap sumberdaya alam tersebut. Manusia sebagai penduduk dalam wilayah DAS memiliki kecenderungan untuk bertambah jumlahnya, sehingga dalam proses pemanfaatan ruang dan sumberdaya di dalamnya, terjadi intervensi tata guna lahan yang kemudian berpengaruh terhadap fungsi hidrologi dalam kesatuan wilayah DAS. Kebutuhan penduduk yang paling mendasar adalah lahan pemukiman dan lahan pekerjaan. Hal ini menyebabkan terjadinya alih guna lahan yang pada awalnya merupakan ruang terbuka hijau menjadi ruang terbangun. Ruang terbuka hijau selalu menjadi korban karena adanya anggapan bahwa lahan hijau tidak termasuk dalam mekanisme ekonomi pasar dan mempunyai nilai pasar yang kalah oleh harga tanah Irwan, 2008. Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai besar di Jawa Barat, sedangkan DAS Ciliwung merupakan DAS prioritas yang memiliki nilai hidrologis, ekonomis dan sosial yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan masyarakat di wilayah Bogor, Depok dan DKI Jakarta. Pada wilayah hilir DAS Ciliwung mencakup wilayah DKI Jakarta sebagai ibukota negara serta pusat kegiatan ekonomi nasional dan internasional. Kawasan hulu merupakan kawasan pemukiman dan pertanian terbatas yang terus berkembang menjadi daerah tujuan wisata yang menarik masyarakat dan para pengembang untuk menanam investasinya. Kawasan hulu dan hilir pada DAS Ciliwung tersebut saling memiliki keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Perencanaan lanskap kawasan hulu DAS Ciliwung sudah tertulis pada Keputusan Presiden No. 114 Tahun 1999 mengenai Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur Bopunjur. Di dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa kawasan Bopunjur juga diperuntukkan sebagai hutan lindung. Hal ini bertujuan sebagai kawasan konservasi air sebagai wilayah penyangga Ibukota DKI Jakarta. Namun, seiring dengan perkembangannya, kawasan hulu DAS Ciliwung semakin mengalami peningkatan jumlah penduduk yang berimbas kepada perubahan lanskap dengan bergesernya pemanfaatan ruang di dalamnya. Jumlah penduduk di kawasan hulu DAS Ciliwung menurut Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada tahun 2008 adalah 240.685 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,91 per tahun. Jumlah penduduk yang terus bertambah sedangkan luas lahan tetap menyebabkan penduduk terpaksa melakukan alih guna lahan. Beberapa kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air telah beralih fungsi menjadi ruang terbangun sehingga fungsi hidrologi wilayah ini semakin menurun yang dicerminkan dalam kemampuan lahan dalam meresapkan curah hujan cenderung semakin menurun. Oleh karena itu, studi pada lanskap kawasan hulu DAS Ciliwung perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perubahan pemanfaatan ruang dan koefisien aliran permukaan serta kemungkinan proyeksinya pada masa yang akan datang sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pengembangan kawasan.

1.2 Tujuan