5.1.2 Interpretasi Penutupan Lahan Dari Citra Landsat ETM
+
2005 dan Foto Udara 2010
Interpretasi citra Landsat ETM
+
2005 dan foto udara 2010 dilakukan dengan melihat karakteristik dasar kenampakkan masing-masing penutupan lahan pada
citra dan foto udara yang dibantu dengan unsur-unsur interpretasi. Masing-masing penutupan lahan memiliki unsur interpretasi yang unik. Pada daerah penelitian,
tipe penutupan lahan dibagi menjadi enam, yaitu ruang terbangun, hutan, kebun campuran, kebun teh, lahan terbuka, dan sawahtegalan.
Ruang terbangun di dalam foto udara menunjukkan bentuk persegispot kecil dengan pola menyebar, memanjang di kiri-kanan jalan dengan ukuran relatif
kecil. Berwarna abu-abu atau cokelat tua dengan tekstur relatif kasar. Pada citra Landsat, ruang terbangun memiliki tekstur halus sampai kasar, berwarna magenta
atau ungu kemerahan, pola disekitar jalan utama. Hutan mempunyai kenampakkan bentuk dan pola yang tidak teratur dengan
ukuran cukup luas, menyebar, kadang-kadang bergerombol di tengah kebun teh. Berwarna hijau gelap, tekstur relatif kasar, memiliki bayangan igir-igir puncak
gunung yang menunjukkan sebaran hingga daerah yang curam, identik dengan letak di sekitar puncak gunung. Sedangkan dalam citra Landsat, ditemukan
dengan bentuk, ukuran dan pola yang tidak jauh berbeda dengan di foto udara, berwarna hijau tua sampai gelap dengan tekstur relatif kasar.
Kebun campuran memiliki ciri-ciri bentuk dan pola yang menyebar. Umumnya dijumpai di sepanjang aliran sungai, terkadang bercampur dengan
kawasan ruang terbangun. Berwarna gelap dengan tekstur relatif kasar. Kenampakkan pada citra Landsat memiliki tekstur yang relatif kasar, berwarna
hijau bercampur dengan sedikit magenta, bentuk dan pola memanjang dijumpai pada lembah dan sepanjang tanggul sungai, seringkali bercampur dengan ruang
terbangun. Kebun teh memiliki kenampakkan bentuk dan pola yang lebih teratur,
berwarna hijau agak kelabu dengan tekstur relati halus dan seragam pada lereng- lereng yang landai hingga curam. Pada citra Landsat, kebun teh memiliki tekstur
halus dan berwarna hijau muda.
Lahan terbuka mempunyai bentuk dan pola yang menyebar di antara ruang terbangun dan sawahtegalan. Berwarna abu-abu terang dengan tekstur halus. Di
dalam citra Landsat menunjukkan warna putih hingga merah jambu dengan tekstur halus. Keberadaannya cukup sulit dideteksi mengingat luas sebarannya
relatif kecil. Sawahtegalan memiliki warna abu-abu agak gelap, bentuk berpetak-petak
dan berteras dengan pola sebaran di daerah dataran dengan lereng yang landai dan dekat dengan tubuh air. Di dalam citra Landsat menunjukkan tekstur kasar
berwarna hijau tua bercampur dengan sedikit magenta, biru dan kuning. Tubuh air sungai utama di dalam foto udara berbentuk garis memanjang,
pola berkelok-kelok berwarna abu-abu gelap. Jalan ditemui berwarna gelap dengan bentuk garis yang relatif lurus. Di dalam citra Landsat, tubuh air berwarna
biru dengan bentuk berkelok-kelok, sedangkan jalan berwarna ungu dengan bentuk garis yang relatif lurus dan pola lebih teratur.
Sebelum melakukan proses digitasi, saluran warna band citra Landsat ETM
+
2005 terlebih dahulu digabungkan dan kemudian dilakukan koreksi geometri dengan bantuan perangkat lunak ERDAS IMAGINE 9.1. proses digitasi
dilakukan secara on screen dengan menggunakan perangkat lunak ARC VIEW 3.2 dan kemudian menghasilkan peta penutupan lahan kawasan hulu DAS Ciliwung.
5.1.3 Pola Penutupan Lahan