sebesar 4244,63 Ha atau 27,94 dari total luas, diikuti oleh sawahtegalan, kebun teh dan hutan yang sedikit mengalami penurunan luas dengan luas masing-masing
sebesar 20,84, 20,34 dan 20,22. Sisanya adalah kebun campuran 10,59 dan lahan terbuka 0,07.
Pada tahun 2010, area ruang terbangun masih mendominasi sebagai area dengan luas terbesar dari tipe penutupan lahan lainnya yaitu sebesar 4656,85 Ha
atau 30,66 dari total luas DAS Hulu Ciliwung. Selanjutnya adalah area hutan, kebun teh, sawahtegalan dan kebun campuran dengan luas masing-masing
20,02, 19,76, 19,06 dan 10,49 dari total luas. Area lahan terbuka semakin mengalami penurunan luas sehingga keberadaannya sudah semakin sulit
ditemukan. Luas lahan terbuka pada tahun ini adalah sebesar 1,93 Ha atau hanya 0,01 dari total luas keseluruhan.
5.1.4 Perubahan Penutupan Lahan
Perubahan pola penutupan lahan dalam periode tahun 1994 sampai dengan 2010 dapat diamati melalui proses tumpang tindih overlay peta pada ArcView.
Data perubahan tipe dan luas penutupan lahan dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15. Berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada
periode 1994-2001 terjadi perubahan penutupan lahan yang cukup cepat, yaitu meningkatnya area ruang terbangun, kebun campuran dan sawahtegalan, serta
berkurangnya luas hutan, lahan terbuka dan kebun teh. Area ruang terbangun meningkat seluas 964,66 Ha atau 6,35 dari total luas keseluruhan yang
merupakan hasil konversi lahan dari hutan, kebun campuran, kebun teh, lahan terbuka dan sawahtegalan. Kebun campuran juga mengalami peningkatan luas
sebesar 102,12 Ha atau 0,67 dari total luas daerah penelitian, merupakan hasil konversi lahan dari hutan, kebun teh, sawahtegalan dan lahan terbuka. Luas area
sawahtegalan mengalami peningkatan sebesar 167,11 Ha atau 1,1 dari total luas yang merupakan hasil konversi dari lahan terbuka, hutan, kebun campuran, dan
kebun teh. Di sisi lain, area hutan dan kebun teh mengalami penurunan luas yang
cukup besar. Luas hutan berkurang sebesar 597,25 Ha atau 3,94 yang terkonversi menjadi kebun campuran, kebun teh, dan sawahtegalan. Sementara
luas kebun teh juga berkurang sebesar 587,92 Ha atau 3,87 dari total luas yang
terkonversi menjadi kebun campuran, ruang terbangun dan sawahtegalan. Demikian juga halnya dengan lahan terbuka yang ruang terbangun, sawahtegalan
dan kebun campuran sebesar 48,74 Ha atau 0,31 dari total luas keseluruhan.
Gambar 16 Perubahan Luas Penutupan Lahan Ha di Kawasan Hulu DAS Ciliwung pada Periode Tahun 1994-2001, 2001-2005 dan 2005-2010.
Pada periode tahun 2001-2005 kembali terjadi peningkatan luas yang cukup besar pada area ruang terbangun dan penurunan luas pada hutan, kebun campuran,
kebun teh dan sawahtegalan, sementara lahan terbuka mengalami sedikit peningkatan luas setelah pada periode sebelumnya mengalami penurunan. Area
ruang terbangun mengalami peningkatan luas sebesar 616,84 Ha atau 4,06 dari total luas wilayah DAS Hulu Ciliwung yang merupakan hasil konversi dari kebun
campuran, kebun teh dan sawahtegalan. Lahan terbuka mengalami peningkatan luas sebesar 8,4 Ha 0,05 yang merupakan hasil konversi dari ruang terbangun,
kebun campuran dan sawahtegalan. Sementara itu, hutan terus mengalami penurunan luas sebesar 133,22 Ha
atau 0,87 dari total luas keseluruhan yang terkonversi menjadi kebun campuran, sawahtegalan dan kebun teh. Kebun campuran mengalami penurunan luas
sebesar 148,76 Ha atau 0,98, yang terkonversi menjadi ruang terbangun, sawahtegalan dan kebun teh. Kebun teh mengalami penurunan luas sebesar
173,96 Ha atau 1,15 dari total luas, terkonversi menjadi kebun campuran,
‐800 ‐600
‐400 ‐200
200 400
600 800
1000
Luas Ha
Periode Tahun
Ruang Terbangun
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Lahan
Terbuka SawahTegalan
1994-2001 2001-2005
2005-2010
sawahtegalan dan ruang terbangun. Area lain yang mengalami penurunan luas adalah lahan sawahtegalan sebesar 169,29 Ha atau 1,11 dari total luas yang
terkonversi menjadi lahan terbuka, kebun campuran, kebun teh dan ruang terbangun.
Periode tahun 2005-2010, area ruang terbangun masih terus mengalami peningkatan luas sebesar 412,22 Ha atau 2,72 dari total luas daerah penelitian
yang merupakan hasil konversi dari kebun campuran, kebun teh, lahan terbuka dan sawahtegalan. Selain ruang terbangun, tipe penutupan lahan lain yang
mengalami peningkatan luas adalah kebun campuran yaitu sebesar 94,33 Ha atau 0,62 yang merupakan hasil konversi dari kebun teh, lahan terbuka, ruang
terbangun dan sawahtegalan. Pada periode ini sejumlah area penutupan lahan mengalami penurunan luas,
diantaranya adalah hutan, kebun teh, lahan terbuka dan sawahtegalan. Luas hutan berkurang sebesar 28,85 Ha atau 0,2 dari total luas yang terkonversi menjadi
kebun teh dan kebun campuran. Kebun teh mengalami penurunan luas sebesar 89,37 Ha atau 0,58 dari total luas keseluruhan yang terkonversi menjadi kebun
campuran, sawahtegalan dan ruang terbangun. Lahan terbuka mengalami penurunan sebesar 8,62 Ha atau 0,06 yang terkonversi menjadi kebun
campuran, ruang terbangun dan sawahtegalan. Sementara sawahtegalan juga mengalami penurunan luas sebesar 379,7 Ha atau 2,5 dari total luas wilayah
DAS Hulu Ciliwung, terkonversi menjadi ruang terbangun, kebun campuran dan kebun teh.
5.1.5 Pengaruh Tipe Penutupan Lahan Terhadap Fungsi Hidrologi