eksisting di lapang, kalkulator scientific untuk mengolah data serta seperangkat komputer dengan perangkat lunak Microsoft Office 2007, ArcView 3.2, ERDAS
IMAGE 9.1, dan STELLA 9.0.2 untuk mengolah data.
3.3 Tahapan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dangan pendekatan sistem dinamik Listyanti, 2009. Tahapan penelitian dapat dilihat
pada gambar 6.
3.3.1 Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari penelitian, meliputi penetapan latar belakang, tujuan dan kegunaan penelitian, rencana kerja,
persiapan alat dan bahan, perijinan pengambilan data serta menentukan konsep model dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara pertumbuhan penduduk
terhadap perubahan pemanfaatan ruang dan jumlah aliran permukaan di kawasan hulu DAS Ciliwung.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap ini kegiatan meliputi pengumpulan data dan informasi pembentuk tapak, serta data dan informasi lain yang mempengaruhi tapak.
Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung melalui survey lapang ground check penutupan lahan di kawasan hulu DAS Ciliwung data primer dan
pengumpulan data dan informasi dari instansi-instansi tekait data sekunder berupa data fisik dan sosial. Data sekunder yang digunakan adalah data jumlah
penduduk, data hidrologi berupa curah hujan dan debit air, peta administrasi wilayah studi, peta penutupan lahan, dan peta topografi. Tabel 1 menunjukkan
jenis data yang dikumpulkan termasuk cara pengumpulan dan sumber data. Gambar 6 Alur Tahapan Penelitian
Pengumpulan Data
Persiapan Analisis
Data Pemodelan
Tabel 1 Jenis, Cara Pengumpulan, dan Sumber Data.
Jenis Data Pengumpulan
data Sumber Data
Data wilayah administrasi Studi pustaka
Bappeda Kabupaten Bogor dan literatur
Data hidrologi curah hujan dan debit air
Studi pustaka BPSDA Ciliwung-Cisadane
Data penutupan lahan Studi pustaka dan
survei lapang BPDAS Citarum-Ciliwung,
BIOTROP dan literatur Data topografi
Studi pustaka dan survei lapang
Literatur Data kependudukan
Studi pustaka BPS Kabupatan Bogor dan
BPS Kota Bogor
3.3.3 Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai tujuan yang diinginkan. Analisis dilakukan pada data kependudukan, data penutupan lahan, dan data
hidrologi. 1. Jumlah penduduk
Data kependudukan dianalisis dengan metode ekstrapolasi. Metode ekstrapolasi adalah melihat kecenderungan pertumbuhan penduduk di masa lalu
dan melanjutkan kecenderungan tersebut untuk masa yang akan datang sebagai proyeksi. Metode ekstrapolasi mengansumsikan laju pertumbuhan penduduk di
masa lalu akan berlanjut di masa yang akan datang Tarigan, 2006. Metode ini dapat dibagi dua, yaitu teknik grafis dan metode trend. Pada penelitian ini
metode ekstrapolasi yang digunakan adalah metode trend. Rumus dari metode trend adalah
Log Pt = Log α + T.Log β
dengan : Pt = jumlah penduduk pada tahun proyeksi t α =
intercept penduduk pada tahun dasar β = koefisien laju pertumbuhan penduduk
T = periode waktu proyeksi
Hasil analisis data kependudukan ditabulasi untuk memperlihatkan laju pertumbuhan penduduk di wilayah Sub DAS Hulu Ciliwung.
2. Penutupan lahan Data penutupan lahan ditabulasi berdasarkan klasifikasi penutupan lahan
agar dapat diketahui perubahan penutupan lahannya. Data penutupan lahan yang dianalisis adalah data penutupan lahan dari tahun 1994 - 2010, hasil analisis
ditabulasi untuk melihat perubahannya dari tahun ke tahun. Data penutupan lahan didapat dengan cara mengolah citra Landsat kawasan hulu DAS Ciliwung
Landsat 7 EMT
+
, PatchRow : 122065 tahun 2005, foto udara tahun 2010 yang diunduh dari http:\\www.wikimapia.org dan peta penutupan lahan kawasan
hulu DAS Ciliwung tahun 1994 dan 2001 hasil penelitian Janudianto 2004. Citra Landsat merupakan data digital dengan format raster dengan ketelitian
satu piksel mewakili 30m² pada luas sebenarnya. Proses pengolahan citra Landsat dimulai dengan menyatukan saluran warna band dan selanjutnya
dilakukan koreksi geometri. Tahap tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ERDAS IMAGINE 9.1. Selanjutnya dilakukan interpretasi dan
digitasi tiap jenis penutupan lahan dengan menggunakan perangkat lunak ArcView 3.2. proses digitasi dilakukan secara onscreen.
Pengolahan foto udara tahun 2010 juga dilakukan dengan cara koreksi geometri, interpretasi dan digitasi. Seluruh tahap tersebut dilakukan dengan
bantuan perangkat lunak ArcView 3.2. 3. Komponen hidrologi
Data curah hujan dan debit sungai Ciliwung diperoleh dari Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air BPSDA wilayah sungai Ciliwung-Cisadane.
Komponen hidrologi berupa data curah hujan dan debit aliran digunakan untuk menentukan nilai koefisien aliran permukaan C. Koefisien aliran permukaan
menunjukkan kemampuan lahan dalam menginfiltrasi curah hujan yang jatuh untuk mempertahankan kualitas lingkungannya. Selanjutnya data tersebut
ditabulasi dan dibuat grafik untuk melihat perubahannya dari tahun ke tahun.
3.3.4 Pemodelan