5.3. Penerimaan Usahatani
Analisis pendapatan usahatani ini didasarkan atas luasan satu hektar dalam satu tahun empat kali panen. Untuk data usahatani yang dianalisis adalah setiap
kali panen, dimana dalam satu tahun rata-rata responden petani melakukan panen sebanyak empat kali. Total produksi usahatani adalah jumlah total belimbing yang
diproduksi selama satu tahun, sedangkan penerimaan usahatani total total revenue adalah hasil kali antara total produk yang dijual dengan harga yang
berlaku di pasar pada tahun tersebut. Produksi yang dihasilkan oleh seluruh petani belimbing secara
keseluruhan dalam satu tahun adalah 31.030,54 kg per hektar dengan harga jual
yang berlaku pada saat panen. Dengan demikian penerimaan usahatani seluruh petani yang menanam belimbing di Kelurahan Tugu Kelapa Dua adalah Rp.
169.462.228,58 Harga jual belimbing dewa pada masing-masing petani berbeda- beda, dengan rata-rata harga yaitu Rp. 5.461,14 per kilogram.
Sebagian besar petani menjual buah belimbing dewa kepada tengkulak namun ada pula yang menjual sendiri hasil panen dengan cara berdagang di
pinggir jalan atau menjual langsung ke pasar seperti Pasar Keramat Jati atau Pasar Senen.
5.4. Pengeluaran Usahatani
Pengeluaran usahatani dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani selama
kegiatan usahatani berlangsung dari pengelolaan hingga dijual kepada tengkulak atau di jual sendiri, sedangkan biaya diperhitungkan adalah biaya yang
dikeluarkan oleh petani dalam bentuk nilai tunai. Dari hasil wawancara dengan petani responden didapat bahwa biaya tunai
yang dikeluarkan meliputi biaya pembelian pupuk organik, pupuk non organik, tenaga kerja luar keluarga, pestisida padat, pestisida cair. Total biaya tunai per
hektar per tahun adalah Rp 129.330.912,02. Petani Belimbing Dewa di Kelapa Dua sebagian dari mereka menjual
produk kepada tengkulak yang kemudian oleh tengkulak di jual ke Pasar Kramat Jati atau Pasar Senen. Namun ada juga sebagian dari petani yang menjual produk
mereka sendiri dengan cara menjajakan di pinggir jalan atau kios atau menjual langsung ke pasar
Biaya diperhitungkan yang dikeluarkan petani responden meliputi biaya penyusutan alat dan tenaga kerja dalam keluarga. Total biaya diperhitungkan
adalah Rp 26.044.467,42
.
Total biaya yang dikeluarkan per hektar yang merupakan penjumlahan biaya tunai Rp. 129.330.912,02 dan biaya
diperhitungkan Rp 26.044.467,42 adalah sebesar Rp 155.375.379,44 komponen
biaya usahatani Belimbing Dewa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8
Tabel 8. Biaya Tunai dan Biaya Diperhitungkan Usahatani Belimbing per Hektar
Tahun 2009
No. Keterangan Nilai Rp
A Biaya Tunai
1. Pupuk Kandang
1,135,535.09 2.
Pupuk Kimia 6,364,112.64
3. Pestisida
9,723,242.93 4.
Tenaga Kerja Luar Keluarga 103,852,412.86
5. Sewa
8,282,608.51 B
Total Biaya Tunai 129,330,912.02
C Biaya Diperhitungkan
1. Penyusutan Alat
16,000.00 2.
Tenaga Kerja Dalam Keluarga 26,028,467.42
D Total Biaya yang Diperhitungkan
26,044,467.42 E
Jumlah Total Biaya 155.375.379,44
5.5. Pendapatan Usahatani