Pendapatan Usahatani Analisis RC Rasio

mereka sendiri dengan cara menjajakan di pinggir jalan atau kios atau menjual langsung ke pasar Biaya diperhitungkan yang dikeluarkan petani responden meliputi biaya penyusutan alat dan tenaga kerja dalam keluarga. Total biaya diperhitungkan adalah Rp 26.044.467,42 . Total biaya yang dikeluarkan per hektar yang merupakan penjumlahan biaya tunai Rp. 129.330.912,02 dan biaya diperhitungkan Rp 26.044.467,42 adalah sebesar Rp 155.375.379,44 komponen biaya usahatani Belimbing Dewa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8. Biaya Tunai dan Biaya Diperhitungkan Usahatani Belimbing per Hektar Tahun 2009 No. Keterangan Nilai Rp A Biaya Tunai 1. Pupuk Kandang 1,135,535.09 2. Pupuk Kimia 6,364,112.64 3. Pestisida 9,723,242.93 4. Tenaga Kerja Luar Keluarga 103,852,412.86 5. Sewa 8,282,608.51 B Total Biaya Tunai 129,330,912.02 C Biaya Diperhitungkan 1. Penyusutan Alat 16,000.00 2. Tenaga Kerja Dalam Keluarga 26,028,467.42 D Total Biaya yang Diperhitungkan 26,044,467.42 E Jumlah Total Biaya 155.375.379,44

5.5. Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai petani responden dalam penelitian ini per hektar adalah Rp 40.131.316,56 dan pendapatan atas biaya total sebesar Rp 14.086.849,14 untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 9. Tabel 9. Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Usahatani Belimbing per Hektar di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Tahun 2009 No. Komponen Nilai Rp 1. Penerimaan 169.462.228.6 2. Biaya Tunai 129.330.912,02 3. Biaya Diperhitungkan 26.044.467,42 4. Biaya Total 155.375.379,44 5. Pendapatan Atas Biaya Tunai 40.131.316,56 6. Pendapatan Atas Biaya Total 14.086.849,14

5.6. Analisis RC Rasio

Hasil perhitungan analisis RC rasio atas biaya tunai adalah 1,31. Nilai ini memiliki arti bahwa setiap pengeluaran tunai sebesar Rp 1.- menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,31. Nilai RC rasio lebih dari satu menunjukkan bahwa usahatani Belimbing Dewa di Kelapa Dua mampu memberikan keuntungan karena penerimaannya lebih besar 1,31 kali dari biaya yang dikeluarkan. Jadi apabila petani mengeluarkan uang sebesar Rp. 1.000.000,00 maka akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1.310.000,00 sehingga petani memiliki keuntungan sebesar Rp. 310.000,00. RC ratio atas dasar biaya total untuk usahatani Belimbing Dewa adalah sebesar 1,09 nilai ini memiliki arti bahwa setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan petani memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,09. Jadi apabila petani mengeluarkan uang sebesar Rp. 1.000.000,00 maka akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1.090.000,00. Sehingga petani memiliki keuntungan sebesar Rp. 90.000,00. Penerimaan , biaya, pendapatan dan RC Rasio usahatani per hektar per periode tanam petani dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat nilai RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total masing-masing yaitu 1,31 dan 1,09. Dilihat dari RC rasio atas biaya total artinya bahwa usahatani Belimbing Dewa ini menguntungkan untuk diusahakan karena memiliki nilai RC rasio lebih besar dari satu. Melihat nilai RC atas biaya tunai sebesar 1,31 Hal ini berarti bahwa setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,3. Tabel 10. Penerimaan, Biaya dan RC rasio Belimbing per Hektar di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Tahun 2009 No. Komponen Nilai Rp 1. Penerimaan 169.462.228,58 2. Biaya Tunai 129.330.912,02 3. Biaya Diperhitungkan 26.044.467,42 4. Biaya Total 155.375.379,44 5. RC Atas Biaya Tunai 1,31 6. RC Atas Biaya Total 1,09 Berdasarkan hasil analisis model diketahui bahwa variabel bebas yang berpengaruh positif dan nyata pada selang kepercayaan 95 persen terhadap produksi belimbing adalah tenaga kerja, hal ini dapat dilihat dari nilai P-Value dari variabel tenaga kerja yaitu sebesar 0,000 dalam taraf lima persen hal ini menjelaskan bahwa dengan nilai P-Value di bawah nilai alpha maka tenaga kerja berpengaruh nyata. Sedangkan nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,7998 menjelaskan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh positif. Sisa variabel bebas lainnya berpengaruh positif dan tidak nyata serta berpengaruh negatif dan tidak nyata.

6.2. Elastisitas Produksi dan Skala Usaha