Analisis Fungsi Produksi ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA

DI KELAPA DUA

6.1. Analisis Fungsi Produksi

Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi Cobb- Douglas. Faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh dalam usahatani Belimbing Dewa adalah pupuk kimia, pupuk kandang, pestisida dan tenaga kerja. Berdasarkan data pada Tabel 11, maka model fungsi produksi Belimbing Dewa setelah dilinierkan dapat diduga dengan persamaan: Ln Produksi = 3.68 + 0.0552 LnX1 - 0.0264 LnX2 + 0.138 LnX3 + 0.800 LnX4 Dari hasil pendugaan model di tunjukkan juga bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 58,7 persen dengan nilai determinasi terkoreksi R 2 adjusted sebesar 55,1 persen. Nilai koefisien determinasi tersebut berarti bahwa sebesar 58,7 persen dari variasi produksi dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh faktor pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida dan tenaga kerja, sedangkan 41,3 persen lagi dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Faktor-faktor lain di luar model yang diduga berpengaruh terhadap produksi Belimbing Dewa adalah tingkat kesuburan tanah, pengaruh iklim dan cuaca serta intensitas serangan hama dan penyakit. Tabel 11. Hasil Pendugaan Fungsi Produksi Usahatani Belimbing di Kelapa Dua Variabel Koefisien Regresi Simpangan Baku Koefisien T- Hitung P- Value VIF Konstanta 3,6763 0,7990 4,60 0,000 Ln Pupuk Kandang X1 0,05518 0,03895 1,42 0,163 1,114 Ln Pupuk Kimia X2 -0,02645 0,05114 -0,52 0,608 1,394 Ln Pestisida X3 0,1385 0,1313 1,05 0,297 1,729 Tenaga kerja X4 0,7998 0,1323 6,04 0,000 1,550 R-sq = 58,7 persen R-sq adj = 55,1 persen F-hitung = 16,02 per tahun, kecepatan angin rata-rata 3,3 knot dan penyinaran matahari rata-rata 49,8 persen. Jenis tanah yang ada di wilayah penelitian yaitu tanah dengan jenis lasotol merah dan lasotol coklat kemerahan. Kualitas tanah di wilayah Kota Depok cukup bervariasi dan cenderung memiliki nilai kesesuaian lahan yang cocok untuk beberapa jenis tanaman. Dengan kondisi kemiringan lerengnya yang kecil, komodita pertnian yang dapat dikembangkan adalah tanaman buah-buahan dan beberapa jenis sayuran dataran rendah.

5.2. Karakteristik Petani Responden