Tingkat Pendidikan Petani Responden Luas Areal Usahatani

5.2.2. Usia Petani Responden

Berdasarkan usia, petani yang melakukan kegiatan usahatani Belimbing Dewa sebagian besar didominasi oleh petani usia 21 hingga 50 tahun dengan demikian petani responden berasal dari kalangan petani usia produktif. Orang- orang yang masih berusia produktif memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usahanya karena pada usia tersebut terdapat dorongan kebutuhan yang tinggi. Namun, ada beberapa petani yang telah berusia lanjut lebih dari 50 tahun masih tetap berusahatani. Mereka menganggap bertani merupakan matapencaharian pokok mereka yang telah turun temurun dan juga sebagai pengisi kegiatan di masa tua.

5.2.3. Tingkat Pendidikan Petani Responden

Tingkat pendidikan petani responden akan berpengaruh pada tingkat penyerapan teknologi baru dan ilmu pengetahuan dan tidak semua responden yang diwawancarai pernah mengikuti pendidikan formal. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa ada beberapa dari responden empat orang yang tidak mengenyam pendidikan formal. Tingkat pendidikan tertinggi dari petani responden adalah lulusan S2 satu orang. Dari data yang diperoleh di lapangan jumlah petani responden berdasarkan tingkat pendidikan formal didominasi oleh petani yang hanya merupakan lulusan Sekolah Dasar SD, yaitu sebanyak 25 orang 50 persen petani. Menurut Mosher 1987, petani berperan sebagai pengelola. Petani sebagai pengelola akan berhadapan dengan berbagai alternatif yang harus diputuskan dan harus dipilih untuk diusahakan. Beberapa hal yang harus diputuskan oleh petani diantaranya adalah menentukan cara-cara berproduksi, menentukan cara-cara pembelian sarana produksi, menghadapi persoalan tentang biaya, mengusahakan permodalan dan sebagainya. Petani yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah dalam mengadopsi teknologi dan hal-hal baru dalam kegiatan usahatani sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta pendapatan usahatani. Tingkat pendidikan dan keterampilan serta pengalaman juga mempengaruhi petani dalam proses pengambilan keputusan dalam kegiatan usahatani yang dijalankan.

5.2.4. Luas Areal Usahatani

Menurut Hernanto 1989 ada empat golongan petani berdasarkan luas lahan yang dimiliki, yaitu golongan petani berlahan luas lebih dari 2 hektar, golongan petani berlahan sedang 0,5 sampai 2 hektar, golongan petani berlahan sempit kurang dari 0,5 hektar dan golongan petani yang tidak memiliki lahan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa petani responden kebanyakan termasuk ke dalam golongan petani berlahan sempit. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani, maka kemungkinan akan semakin banyak jumlah pohon belimbing yang dapat ditanam sehingga memungkinkan petani untuk menghasilkan buah belimbing yang lebih banyak. Luas lahan juga menggambarkan besarnya skala usahatani yang dijalankan.

5.2.5. Pengalaman Usahatani