7.3. Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation
Setelah diperoleh faktor-faktor strategis eksternal Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo yang meliputi peluang opportunities dan ancaman
threats, dilakukan juga pemberian kuesioner kepada enam orang responden yang sama. Kuesioner diberikan untuk diisi oleh responden untuk pembobotan dengan
menggunakan paired comparison matrix sehingga diperoleh bobot dari masing- masing variabel eksternal. Selanjutnya bobot dari keenam responden dirata-
ratakan terlebih dahulu dengan menjumlahkan bobot tiap variabel lalu dibagi dengan banyaknya responden. Demikian halnya dengan pemberian peringkat
dilakukan oleh enam orang responden yang sama. Jumlah peringkat tiap variabel dijumlahkan lalu dibagi dengan jumlah responden sehingga diperoleh peringkat
rata-rata. Setelah diperoleh bobot rata-rata dan peringkat rata-rata dari tiap variabel,
dapat diketahui nilai tertimbang tiap variabel. Nilai tertimbang ini merupakan hasil perkalian dari bobot rata-rata dan peringkat rata-rata Tabel 16. Peluang
utama bagi perusahaan adalah variabel peluang dengan nilai tertimbang terbesar, sedangkan ancaman utama bagi perusahaan adalah variabel ancaman dengan nilai
tertimbang terkecil. Pada Matriks EFE Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo
Tabel 16 dapat dilihat bahwa: 1 Adanya loyalitas konsumen memperoleh bobot sebesar 0.124 dengan
peringkat sebesar empat dan nilai tertimbang sebesar 0.496. Adanya loyalitas konsumen merupakan peluang utama bagi Rumah Makan Khas Betawi H.
Syamsudin Kombo yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan. 2 Adanya loyalitas pemasok merupakan peluang utama selanjutnya bagi Rumah
Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. Faktor peluang ini memperoleh bobot sebesar 0.108 dengan peringkat sebesar empat dan nilai tertimbang
sebesar 0.433. Peluang ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan rumah makannya.
Tabel 16 .
Analisis Matriks EFE Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Peringkat Nilai
Tertimbang Peluang
Adanya penurunan harga BBM 0.081
3 0.244
Peningkatan daya beli masyarakat Kota Bekasi
0.12 2
0.241 Pertumbuhan jumlah penduduk Bekasi
membuka peluang tersedianya pasar potensial
0.111 2
0.222 Peningkatan jumlah wanita yang
bekerja 0.075
3 0.225
Adanya loyalitas pemasok 0.108
4 0.433
Adanya loyalitas konsumen 0.124
4 0.496
Ancaman
Tingginya tingkat persaingan dalam industri rumah makan
0.066 3
0.198
Kecilnya hambatan untuk masuk industri
0.085 2
0.170
Keluhan konsumen terhadap pelayanan rumah makan
0.127 3
0.381 Semakin berkembangnya produk
substitusi yaitu makanan khas daerah lainnya
0.102 3
0.306
Total 2.916
3 Adanya penurunan harga BBM merupakan peluang yang memperoleh bobot sebesar 0.081 dengan peringkat sebesar tiga dan nilai tertimbang sebesar
0.244. Peluang ini dapat dimanfaatkan Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan
produknya. 4 Peningkatan daya beli masyarakat Kota Bekasi. Tingkat penting relatif dari
faktor ini terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri rumah makan sebesar 0.12. Peringkat yang diperoleh sebesar dua dan nilai tertimbang
sebesar 0.241. Peluang ini dapat memberi keuntungan bagi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. Karena semakin besar proporsi
pengeluaran masyarakat untuk makan di restoran atau rumah makan akan memberi keuntungan yang besar bagi rumah makan.
5 Peningkatan jumlah wanita yang bekerja sehingga meningkatkan permintaan makanan jadi memperoleh bobot sebesar 0.075 dengan peringkat tiga dan
menghasilkan nilai tertimbang sebesar 0.225. Peningkatan jumlah wanita yang
bekerja merupakan peluang bagi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo, karena dapat meningkatkan permintaan makanan jadi dan perusahaan
dapat meningkatkan penjualan. 6 Pertumbuhan jumlah penduduk Bekasi memiliki bobot sebesar 0.111 dengan
peringkat sebesar dua dan nilai tertimbang sebesar 0.222. peluang ini dapat dimanfaatkan rumah makan untuk memperluas pasar serta meningkatkan
penjualan. 7 Keluhan konsumen terhadap pelayanan rumah makan memperoleh bobot
sebesar 0.127 dengan peringkat sebesar tiga dan nilai tertimbang sebesar 0.381. Ancaman ini dapat dihindari dengan memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen. 8 Semakin berkembangnya produk substitusi yaitu makanan khas daerah lain
mendapat respon perusahaan diatas rata-rata yaitu dengan peringkat sebesar tiga. Bobot yang diperoleh sebesar 0.102 dengan jumlah nilai tertimbang
sebesar 0.306. Ancaman produk substitusi terhadap perusahaan dapat mengambil pasar potensial dari Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin
Kombo. 9 Tingginya tingkat persaingan dalam industri rumah makan memperoleh bobot
sebesar 0.066 dengan peringkat sebesar tiga dan nilai tertimbang sebesar 0.198. Ancaman ini dapat menurunkan penjualan dari Rumah Makan Khas
Betawi H. Syamsudin Kombo. 10 Semakin banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan merupakan
ancaman utama bagi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. Ancaman ini memperoleh bobot sebesar 0.085 dengan peringkat sebesar dua
dan nilai tertimbang sebesar 0.170. Kecilnya hambatan untuk masuk dalam industri rumah makan dapat mengakibatkan semakin banyaknyajumlah
perusahaan pesaing dan juga meningkatkan persaingan dalam industri. Dapat disimpulkan bahwa peluang utama bagi Rumah Makan Khas
Betawi H. Syamsudin Kombo adalah adanya loyalitas konsumen dengan skor sebesar 0.496. Ancaman utama bagi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin
Kombo adalah kecilnya hambatan untuk masuk industri dengan skor sebesar 0.170. Total skor dari analisis EFE Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin
Kombo berjumlah 2.916 berada di atas rata-rata 2.5. Hal ini menunjukkan bahwa respon Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo terhadap
peluang dan ancaman yang ada sedang.
7.4. Analisis Matriks IE Internal-External