Analisis Lingkungan Eksternal Penelitian Terdahulu

Menurut David 2006, karena pernyataan misi sering kali menjadi bagian yang paling kelihatan dan dilihat publik dalam proses manajemen strategis, adalah penting untuk memasukkan semua komponen penting ini: a Pelanggan—Siapa pelanggan perusahaan? b Produk atau jasa—Apa produk atau jasa utama perusahaan? c Pasar—Secara geografis, di mana perusahaan berkompetisi? d Teknologi—Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru? e Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas— Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik? f Filosafi—Apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan? g Konsep diri—Apa kemampuan khusus atau keunggukan kompetitif perusahaan? h Perhatian akan citra publik—Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan? i Perhatian akan karyawan—Apakah karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan? Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Selain itu, tujuan merupakan titik sentral kegiatan perusahaan yang dapat dipakai menjadi alat untuk penilaian prestasi, pengandalian, koordinasi dan juga untuk keputusan strategi. Umumnya suatu perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam, antara lain: 1 keuntungan, 2 efisiensi, 3 kepuasan dan pembinaan karyawan, 4 kualitas produk atau jasa untuk konsumen dan pelanggan, 5 menjadi anggota perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik dengan masyarakat, 6 pemimpin pasar, 7 maksimisasi deviden atau hargasaham untuk para pemegang saham, 8 survival atau kelangsungan hidup, 9 kemampuan adaptasi dan 10 pelayanan masyarakat Jauch dan Glueck dalam Annisa, 2008.

3.1.4. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada mengenali dan mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa yang berada di luar kendali perusahaan. Tujuan dari analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang dapat dihindari. Menurut Pearce dan Robinson1997, lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan operasional. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi situasi lingkungan eksternal perusahaan dijelaskan sebagai berikut: a Lingkungan umum Pengertian lingkungan umum adalah lingkungan luar atau lingkungan jauh dari perusahaan. Lingkungan umum merupakan suatu tingkatan dalam lingkungan operasi perusahaan. Lingkungan umum terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. David 2006 mengelompokkan kekuatan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, kekuatan teknologi dan kekuatan kompetitif sebagai kekuatan eksternal external forces. Hubungan antara kekuatan-kekuatan ini dan organisasi dapat terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Hubungan Antara Kekuatan Eksternal Kunci dan Organisasi Sumber: David, 2006 Kekuatan Ekonomi Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Kekuatan Politik, Hukum, dan Pemerintah Kekuatan Teknologi Kekuatan Kompetitif Peluang dan ancaman organisasi Pesaing Pemasok Distributor Kreditor Pelanggan Karyawan Komunitas Manajer Pemegang saham Serikat kerja Pemerintah Asosiasi dagang Kelompok kepentingan khusus Produk Jasa Pasar Lingkungan alam b Lingkungan industri Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal perusahaan atau organisasi yang memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Persaingan diantara anggota industri terjadi untuk memperebutkan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan atau promosi produk. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat persaingan adalah jumlah pesaing yang semakin banyak, pertumbuhan industri lambat, produk atau jasa tidak terdeferensiasi, biaya tetap tinggi, produk bersifat mudah rusak, penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar, hambatan keluar tinggi dan beragamnya strategi para pesaing Porter dalam Pearce dan Robinson, 1997 Lingkungan industri terdiri dari hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersediaan substitusi dan persaingan antar perusahaan. Analisis lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep Porter’s Competitive Strategy yang sering disebut Lima Kekuatan Bersaing Gambar 4. Gambar 4. Model Lima Kekuatan Porter Sumber: David, 2006 Potensi pengembangan produk Kekuatan tawar- menawar penjualpemasok Persaingan antar perusahaan sejenis Kekuatan tawar- menawar pembelikonsumen Kemungkinan masuknya pesaing baru Menurut Porter struktur persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi dari lima kekuatan yaitu: 1 Persaingan antar perusahaan dalam industri, persaingan ini terjadi untuk memperebutkan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Strategi perusahaan akan berhasil jika mempunyai keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh pesaing. Kekuatan persaingan dalam industri dipengaruhi oleh dua hal yaitu persaingan di dalam industri dan hambatan keluar industri Hutabarat dan Huseini, 2006. Yang menyebabkan kekuatan persaingan di dalam industri menjadi besar adalah, jika: a Pertumbuhan industri relatif lambatrendah b Konsentrasi dan keseimbangan yang terjadi cukup besar c Biaya tetap dari pemain dalam industri cukup tinggi d Diferensiasi produk sangat sedikitkecil e Peningkatan kapasitas intermitten melonjak sangat tinggibesar f Biaya alih pemain cukup tinggi g Taruhan strategik korporasi cukup penting Menurut Hutabarat dan Huseini 2006, menyangkut hambatan keluar industri, kekuatan persaingan di dalam industri menjadi besar jika: a Aset khusus yang dimiliki cukup besartinggi b Biaya keluar yang dibutuhkan jika ingin keluar dari industri cukup besartinggi c Hubungan strategik dengan industri lainnya cukup tinggi d Hambatan emosional perusahaan untuk keluar cukup tinggibesar e Kendala sosial dan pemerintah cukup tinggibesar 2 Masuknya pendatang baru, jika ada perusahaan baru dengan mudah masuk dalam industri tertentu maka intensitas persaingan diantara perusahaan akan meningkat. Kemudahan masuknya pesaing baru dipengaruhi oleh hambatan-hambatan masuk industri. Masuknya pesaing baru sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu regulasi pemerintah dan hambatan masuk ke industri Hutabarat dan Huseini, 2006. Dari sisi regulasi pemerintah, beberapa hal yang dapat menyebabkan besarnya ancaman masuknya pesaing baru adalah, jika: a Proteksi pemerintah terhadap industri tidak diinginkantidak ada b Regulasi pemerintah mengenai mengenai industri tidak diinginkantidak ketat c Konsistensi kebijakan pemerintah rendah d Pergerakan kapital antar negara sangat terbatas e Bea cukai masuk sangat terbatas f Nilai tukar mata uang asing sangat terbatas g Kepemilikan orang asing sangat terbatas h Bantuan pada pesaing cukup besar Menurut Hutabarat dan Huseini 2006, dari segi hambatan masuk, beberapa hal yang dapat menyebabkan besarnya ancaman masuknya pesaing baru adalah, jika: a Skala ekonomi yang dibutuhkan sangat kecil b Diferensiasi produk sangat sedikit c Identitas merek rendah d Biaya alih untuk pendatang baru cukup rendahkecil e Akses ke jaringan distribusi cukup besarbanyak f Kebutuhan modal sangat rendahkecil g Akses ke teknologi cukup besarbanyak h Kurva pengalaman experience curve tidakkurang penting untuk masuk ke industri i Kurva belajar learning curve tidakkurang penting untuk masuk ke industri 3 Ancaman produk substitusi, pengembangan potensial dari produk substitusi menyebabkan perusahaan bersaing ketat dengan produsen pengganti dalam industri lain. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk atau mendeferensiasikannya, maka laba dan pertumbuhan industri dapat terancam. Menurut Hutabarat dan Huseini 2006, beberapa hal yang dapat menyebabkan besarnya ancaman produk substitusi menjadi besar adalah, jika: a Ketersediaan produk substitusi yang cukup banyakberagam b Biaya alih pemakai cukup rendah c Profitabilitaskeaktifan substitusi cukup tinggi d Harga-nilai produk substitusi cukup tinggi 4 Kekuatan tawar-menawar pemasok, yaitu pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar-menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa yang dijualnya. Kekuatan tawar-menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatuindustri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku yang mahal. Menurut Hutabarat dan Huseini 2006, beberapa hal yang menyebabkan kekuatan tawar-menawar pemasok menjadi besar adalah, jika: a Jumlah pemasok yang penting cukup sedikit b Ketersediaan pasokan substitusi cukup rendahsedikit c Biaya alih produk cukup tinggi d Kemungkinankemampuan pemasok untuk melaksanakan integrasi ke depan cukup tinggibesar e Kemungkinankemampuan pemain di industri untuk melaksanakan integrasi balik cukup rendahkecil f Kualitas produk mempunyai kontribusi yang tinggibesar kepada industri g Kontribusi biaya pasok pada biaya total cukup besar h Peran industri pada laba pemasok cukup kecil 5 Kekuatan tawar-menawar pembeli, jika jumlah pelanggan banyak dan terkonsentrasi, atau jika membeli dalam jumlah banyak maka kekuatan menawar konsumen merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Menurut Hutabarat dan Huseini 2006, beberapa hal yang dapat menyebabkan kekuatan tawar-menawar pembeli menjadi besar adalah, jika: a Jumlah pembeli yang berpengaruh sangat sedikit b Tersedia produk substitusi dalam jumlahragam yang banyak c Biaya alih pembeli cukup rendah d Kemungkinankemampuan pembeli untuk melaksanakan integrasi balik cukup besartinggi e Kemungkinankemampuan pemain di industri untuk melaksanakan integrasi ke depan cukup rendah f Kontribusi kualitas produk kepada pembeli kecil g Kontribusi biaya pembeli ke industri cukup besar h Profitabilitas pembeli cukup rendah

3.1.5. Analisis Lingkungan Internal