Tujuan Penelitian Manfaat Ruang Lingkup

1. Bagaimana lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo? 2. Bagaimana strategi pengembangan usaha yang tepat bagi Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo agar dapat terus bertahan dan berkembang?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. 2. Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo.

1.4. Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik pemilik rumah makan, penulis maupun bagi pembaca. 1. Bagi pemilik rumah makan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategi pengembangan usaha. Dan di masa yang akan datang dapat meningkatkan penjualan produk-produk yang ditawarkan. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengalaman dan merupakan pengimplementasian ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama kuliah. 3. Bagi pembaca atau peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dalam menggunakan studi yang relevan di masa yang akan datang.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini yaitu pengkajian kondisi internal dan eksternal Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo, identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi rumah makan, serta formulasi strategi dalam pengembangan usaha Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Makan Industri yang bergerak dalam pengelolaan dan penyajian makanan siap santap disebut industri jasa boga. Rumah makan adalah kegiatan usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan termasuk bar, kantin, kafe tenda, warung kopi, warung nasi, warung sate, catering dan lain-lain Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, 2008. Menurut Torsina 2000, terdapat sepuluh jenis rumah makan atau restoran orisinil yang ada di luar hotel, yaitu: 1. Family Conventional : yaitu restoran tradisi untuk keluarga, mementingkan masakan enak, suasana, dan harga bersahabat. Biasanya pelayanan dan dekorasinya biasa-biasa saja. 2. Fast Food : yaitu eat-in makan di restoran dan take-out dibungkus untuk makan di luar restoran, menu siap atau segera tersedia, agak terbatas dalam jenis, ruang dengan dekorasi warna-warna utama dan terang, harga tidak mahal, mengutamakan banyak pelanggan. Jenis restoran inilah yang makin menjamur dewasa ini. 3. Kafetaria : biasanya terdapat di dalam gedung-gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Menu agak terbatas dan bisa berganti-ganti menurut hari, berharga ekonomis. 4. Gourmet : yaitu restoran yang berkelas, memerlukan suasana restoran yang sangat nyaman dengan dekorasi yang artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi. Disamping makanan juga disajikan wines dan Liquors. 5. Etnik : yaitu restoran yang menyajikan masakan dari daerah suku atau negara yang spesifik misalnya masakan Jawa Timur, Manado, India, Cina dan lain-lain. Dekorasi tentu disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para pekerjanya juga bernuansa etnik. Ada juga yang masuk dalam tipe snack bar etnik yang menyajikan menu yang murah, terbatas pada sajian-sajian umum yang dikenal. 6. Buffet : biasanya swalayan, tetapi untuk wine, liquor atau bir bisa dilayani khusus. Ciri utama adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan display makanan sangat penting disini, sebab ia langsung menjual dirinya. 7. Coffee Shop : ditandai dengan cepatnya pelayanan makanan dan pergantian tempat duduk. Banyak seating menempati counter service untuk menekankan suasana informal. Lokasi utamanya di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan dengan trafic pejalan-pejalan yang tinggi demi menangkap pengunjung-pengunjung untuk makan siang dan coffe break walau pelayanan untuk sarapan pagi juga bisa dilakukan. 8. Snack Bar : ruangan biasanya lebih kecil cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan keciljajan, tetapi bisa memperoleh volume penjualan yang lumayan karena waktu makan ditambah dengan pesanan take-out. 9. Drive inThru or Parking : para pembeli yang memakai mobil tidak perlu turun dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk ”eat in” sementara parkir atau ”take away”. Jenis makanan harus bisa dikemas secara praktis. Lokasi tertentu harus sesuai untuk tempat parkir mobilmotor. 10. Speciality Restaurant : merupakan jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian, tetapi menyajikan masakan khas menarik dan berkualitas serta ditujukan kepada turis atau orang-orang yang ingin mentraktir teman atau keluarganya dalam suasana yang lain dari pada yang lain. Disini terdapat keuntungan ekstra bahwa pemilik restoran tidak perlu melakukan investasi berlebih untuk ruang sewatempat di lokasi-lokasi komersil. Berdasarkan pembagian jenis rumah makan di atas, maka Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo termasuk ke dalam jenis rumah makan Etnik atau tradisional. Karena menu makanan yang disajikan oleh Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo adalah makanan tradisional yang berasal dari daerah Bekasi Betawi.

2.2. Masakan Tradisional