Syamsudin Kombo, sehingga pegawai tersebut memiliki nilai lebih. Selain itu, strategi ini dimaksudkan agar sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Rumah
Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo dapat bersaing dengan rumah makan lainnya.
7.6. Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Tahap akhir dari analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis QSPM Quantitative Strategic Planning
Matrix. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan input dari analisis Tahap Masukan dan hasil
pencocokan dari analisis Tahap Pemaduan untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi.
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh Rumah Makan Khas
Betawi H. Syamsudin Kombo. Pada tahap selanjutnya untuk pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk
dilaksanakan yaitu dilakukan analisis QSPM. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS Attractiveness Score menunjukkan daya tarik masing-
masing strategi terhadap faktor kunci yang dimilki, nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang ditujukan kepada responden yaitu anak dari pemilik Rumah
Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo yang paling mengetahui keadaan perusahaan dan memiliki kapasitas dalam menentukan strategi yang akan
dijalankan. Selanjutnya menentukan total nilai daya tarik atau nilai TAS Total Attractiveness Score yang diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan nilai
AS dari tiap faktor kunci strategis. Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah total nilai daya tarik atau STAS Sum Total Attractiveness Score untuk
mengetahui alternatif strategi yang paling baik dijalankan Tabel 18. Berdasarkan hasil analisis QSPM yang dilakukan maka prioritas strategi
terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan promosi yang lebih gencar melalui penyebaran brosur dan pemasangan papan nama di jalan-jalan utama
dengan STAS tertinggi sebesar 5,42. Adapun untuk selengkapnya masing-masing
strategi dapat diperingkatkan sebagai berikut: 1 Melakukan promosi yang lebih gencar melalui penyebaran brosur dan pemasangan papan nama di jalan-jalan
utama, 2 Mengubah konsep rumah makan agar lebih menarik, 3 Meningkatkan loyalitas konsumen, 4 Memperluas pasar dengan membuka cabang di daerah
sekitar Bekasi, 5 Meningkatkan loyalitas pemasok agar pengiriman bahan baku tetap kontinu sehingga dapat mempertahankan kualitas produk yang baik, 6
Membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dn pencatatan keuangan rumah makan, 7 Meningkatkan keterampilan pegawai dengan memberikan
pelatihan-pelatihan, 8 Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, dan 9 Merekrut tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki keterampilan.
Tabel 18 . Hasil Analisis QSPM
Alternatif Strategi Jumlah Total Nilai Daya Tarik
STAS 1. Melakukan promosi yang lebih
gencar melalui penyebaran brosur dn pemasangan spanduk
di jalan-jalan utama
5,42
2. Mengubah konsep rumah makan dengan dekorasi-dekorasi khas
Betawi agar lebih menarik 5,23
3. Memperluas pasar dengan membuka cabang di daerah sekitar
Bekasi 5,19
4. Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan
loyalitas pemasok 5,08
5. Membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dan
pencatatan keuangan rumah makan 4,98
6. Meningkatkan keterampilan pegawai dengan memberikan
pelatihan-pelatihan 4,51
7. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen
4,41 8. Merekrut tenaga kerja baru yang
berkualitas dan memiliki keterampilan
3,85
VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan
1. Hasil analisis faktor internal dan faktor eksternal yang dilakukan pada Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo diperoleh beberapa hal yang
paling mempengaruhi usaha rumah makannya. Dilihat dari faktor internal, kekuatan utama yang dimiliki perusahaan adalah kualitas produk yang baik.
Kelemahan utama perusahaan adalah kegiatan promosi yang masih sangat terbatas. Untuk faktor eksternal yang menjadi peluang utama bagi perusahaan
adalah adanya loyalitas konsumen. Ancaman terbesar bagi perusahaan adalah semakin banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan.
2. Berdasarkan perhitungan matriks IFE dan matriks EFE, jika dipetakan ke dalam matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran IV yaitu tumbuh dan
bina growth and build. Strategi yang tepat untuk dijalankan yaitu strategi intensif dan strategi integratif. Hasil analisis matriks SWOT didapatkan
delapan alternatif strategi, yaitu : 1 Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan loyalitas pemasok, 2 Memperluas pasar dengan
membuka cabang didaerah sekitar Bekasi, 3 Merekrut tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki keterampilan, 4 Melakukan promosi yang lebih
gencar melalui penyebaran brosur dan pemasangan papan nama di jalan-jalan utama, 5 Meningkatkan kualitas pelayanan kepada kosumen, 6 Mengubah
konsep rumah makan dengan dekorasi-dekorasi khas Betawi agar lebih menarik, 7 Membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dan
pencatatan keuangan rumah makan, dan 8 Meningkatkan keterampilan pegawai dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Berdasarkan analisis QSPM
alternatif strategi yang diprioritaskan oleh perusahaan adalah Melakukan promosi yang lebih gencar melalui penyebaran brosur dan pemasangan papan
nama di jalan-jalan utama.
8.2. Saran