Distribusi cahaya di bawah tajuk Populasi jenis kupu-kupu

pengamatan terhadap jenis-jenis tumbuhan dimana ditemukan ulat atau telur pada daunnya dan juga pada jenis-jenis tumbuhan tempat kupu-kupu ditangkap atau yang banyak didatangi oleh kupu-kupu.

4.4.3 Iklim mikro

Pengukuran iklim mikro suhu dan kelembaban udara dilakukan di setiap lokasi pengamatan secara serentak. Pengukuran dimulai pada pukul 08.00, 10.00, dan 12.00 dengan interval 15 menit sekali agar terlihat fluktuasi suhu yang signifikan sebanyak 3 kali ulangan. Suhu udara diukur pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.

4.4.4 Distribusi cahaya di bawah tajuk

Pengukuran distribusi cahaya di bawah tajuk hutan dilakukan dengan menggunakan Hemispherical Photograps Hemiphot. Pengukuran dilakukan dengan mengambil foto dengan lensa fisheye yang dapat mengambil gambar hinga 180 . Sampel foto diambil pada masing-masing tipe habitat. Area yang dilakukan pengambilan sampel foto adalah area yang dapat mewakili tipe habitat tersebut dan area-area tempat ditemukannya banyak kupu-kupu. Foto diambil pada kondisi langit cerah dan pada waktu aktif kupu-kupu.

4.4.5 Populasi jenis kupu-kupu

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui keadaan populasi kupu-kupu adalah dengan menentukan lokasi pengamatan, melakukan pengambilan data kupu-kupu, identifikasi dan perhitungan populasi kupu-kupu. Penangkapan kupu-kupu dilakukan pada pagi hari mulai pukul 08.00-12.00. Metode inventarisasi kupu-kupu yang dilakukan dalam pengamatan yaitu metode transek. Jumlah transek garis yang dibuat untuk setiap tipe habitat yang menjadi lokasi penelitian yaitu masing-masing sebanyak satu jalur transek. Pengamatan dilakukan dengan rincian tiga kali ulangan pada setiap tipe habitat yang telah ditetapkan. Metode ini dilakukan dengan menginventarisasi jenis kupu-kupu di setiap tipe habitat dengan membuat satu jalur transek sepanjang 500 m dan lebar 20 m pada tiap-tiap tipe habitat Gambar 4. Gambar 4 Bentuk jalur inventarisasi kupu-kupu dengan metode transek. Data yang dicatat meliputi lokasi penangkapan, keadaan cuaca, tanaman yang dikunjungi, nama ilmiah, famili, aktivitas dan waktu ditemukannya kupu- kupu tersebut. Kupu-kupu yang ditemukan kemudian dimasukkan ke dalam kertas papilot Gambar 5 dengan terlebih dahulu menekan bagian thoraks kupu-kupu tersebut. Kertas-kertas papilot yang berisi spesimen kupu-kupu kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan diberi kamper untuk menghindari semut. Sumber: Amrin 2000 Gambar 5 Cara melipat kertas papilot. Identifikasi jenis kupu-kupu dilakukan setelah kegiatan penangkapan selesai dengan dicocokkan dengan gambar yang ada di buku yang dipakai sebagai acuan dalam identifikasi. Buku identifikasi yang digunakan adalah, Identification guide for butterflies of West Java Schulze 2001, Practical Guide to The Butterflies of Bogor Botanic Garden Peggie Amir 2006, dan The Ilustrated Encyclopedia of the Butterfly Word Smart 1975. 4.5 Analisis Data 4.5.1 Karakteristik habitat