Analisis pengaruh antar faktor lingkungan analisis biplot

4.5.6 Analisis korelasi antara faktor-faktor lingkungan dengan populasi kupu-kupu korelasi pearson

Korelasi Pearson adalah analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan searah atau berbanding terbalik antara dua variabel atau lebih. Korelasi ini digunakan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Korelasi antara variabel tersebut r ditentukan dengan rumus: Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. Tentukan kriteria pengujian dengan membandingkan r hitung dengan r tabel . Intrepretasi nilai r adalah sebagai berikut: r Interpretasi Tidak berkorelasi 0,01-0,20 Korelasi sangat rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Agak rendah 0,61-0,80 Cukup 0,81-0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi

4.5.7 Analisis pengaruh antar faktor lingkungan analisis biplot

Biplot merupakan metode eksplorasi analisis data peubah ganda yang dapat memberikan gambaran secara grafik tentang kedekatan antar objek, keragaman peubah, korelasi antar peubah, dan keterkaitan antara peubah dengan objek. Informasi yang dapat diperoleh dari biplot antara lain ialah: 1. Kedekatan antar objek. Dua objek dengan karakteristik yang sama akan digambarkan sebagai dua titik yang posisinya berdekatan. 2. Keragaman peubah. Peubah dengan keragaman kecil digambarkan sebagai vektor yang pendek, sedangkan peubah dengan keragaman besar digambarkan sebagai vektor yang panjang. 3. Korelasi antar peubah. Peubah digambarkan sebagai vektor. Jika sudut dua peubah lancip 90° maka korelasinya bernilai positif. Apabila sudut dua peubah tumpul 90° maka korelasinya bernilai negatif. Sedangkan jika sudut dua peubah siku-siku maka tidak saling berkorelasi. 4. Keterkaitan peubah dengan obyek. Karakteristik suatu objek bisa disimpulkan dari posisi relatifnya dengan peubah. Jika posisi objek searah dengan arah vektor peubah maka objek tersebut nilainya di atas rata-rata, jika berlawanan maka nilainya di bawah rata-rata, dan jika hampir di tengah-tengah maka nilainya mendekati rata-rata.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Habitat Kupu-Kupu

Menurut Alikodra 1990 habitat merupakan suatu tempat yang digunakan oleh satwa untuk makan, minum, berlindung, bermain dan berkembangbiak. Habitat terdiri dari dua komponen yaitu komponen fisik dan biotik. Komponen fisik meliputi iklim, topografi, tanah dan ruang, sedangkan komponen biotik meliputi vegetasi, hewan dan manusia. Tiap-tiap jenis kupu-kupu memiliki tipe habitat yang unik, hal ini disesuaikan dengan preferensi dan toleransi kupu-kupu tersebut terhadap faktor- faktor lingkungan yang membentuk habitat tersebut. Kemampuan suatu habitat yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan hidup dari kupu-kupu mengakibatkan dalam suatu habitat tertentu memungkinkan hidup beberapa jenis kupu-kupu, ada yang memiliki anggota yang sangat besar dan ada pula yang terdiri dari beberapa individu saja sedangkan pada habitat lainnya hanya terdapat sedikit jenis kupu-kupu yang memiliki jumlah anggota yang besar maupun kecil atau bahkan tidak ditemukan jenis kupu-kupu satu pun. Tipe-tipe habitat yang diteliti meliputi tipe habitat tanaman buah, tipe habitat tanaman mediterania, tipe habitat tanaman berkayu, tipe habitat tanaman air, serta tipe habitat Taman Garuda Gambar 6. Beragamnya tipe habitat yang ada akan mempengaruhi tingkat keanekaragaman, kemerataan dan kepadatan jenis kupu-kupu. Gambar 6. Lokasi-Lokasi Penelitian. Keterangan : 1 Habitat Tanaman Buah 2 Habitat Tanaman Mediterania 3 Habitat Tanaman Berkayu 4 Habitat Tanaman Air 5 Habitat Taman Garuda