5.4.2.3 Manusia
Berdasarkan pengamatan lapangan, diketahui ada beberapa kegiatan yang dilakukan baik oleh pengunjung, pemelihara tanaman, maupun pengelola yang
apabila tidak dilakukan pengontrolan akan berdampak pada komunitas kupu- kupu. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Kerusakan habitat yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti yang
ditemukan pada tipe habitat Tanaman Mediterania dimana pada habitat tersebut dilakukan pemangkasan tumbuhan yang pada saat penelitian sering
dipergunakan kupu-kupu sebagai tumbuhan shelter, hal tersebut mengurangi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh kupu-kupu.
2. Pada tipe-tipe habitat tersentu seperti tipe habitat Tanaman Air, merupakan
lokasi yang paling banyak didatangi pengunjung. Pada habitat tersebut ditemukan pengunjung yang melakukan pemetikan jenis-jenis tanaman bunga
yang berdampak pada berkurangnya sumber pakan kupu. 3.
Polusi dari kendaraan-kendaraan para wisatawan dan kendaraan di sekitar KRB menyebabkan toksifikasi bagi jenis kupui-kupu yang sensitif.
4. Masyarakat di sekitar KRB banyak yang membuang sampah ke Sungai
Ciliwung sehingga banyak terjadi endapan sampah yang mengakibatkan polusi air, begitu pula dengaan danau-danau buatan yang terdapat pada tipe habitat
seperti Taman Garuda dan Tanaman Buah dimana ditemukan banyak sampah yang dibuang oleh pengunjung.
5. Semakin meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca berdampak pada
meningkatnya suhu lingkungan, lokasi KRB yang berada di tengah kota Bogor dapat menerima dampaknya.
6. Introduksi dan pengayaan tanaman pada habitat kupu-kupu berpengaruh pada
peningkatan jumlah tanaman pakan dan shelter yang berpengaruh pada meningkatnya jumlah jenis kupu-kupu pada daerah tersebut.
5.5 Analisis Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai jenis-jenis kupu-kupu di KRB sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti dari Laboratorium Entomologi , Bidang Zoologi, Pusat
Penelitian Biologi, LIPI yaitu Djunijanti Peggie dan Mohammad Amir pada tahun
2006. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada penelitian tersebut dilakukan pada lokasi pengamatan Taman Teijsmann, Tanaman
Mediterania, Tanaman Berkayu, Gedung sembilan dan Taman Garuda. Pada penelitian ini, lokasi pengamatan yang diambil memiliki kesamaan lokasi dengan
penelitian sebelumnya yaitu pada tipe habitat Tanaman Mediterania, Tanaman Berkayu, dan Taman Garuda.
Berdasarkan penelitian terdahulu, pada lokasi-lokasi pengamatan kupu-kupu tersebut ditemukan sebanyak 96 spesies kupu-kupu yang terdiri dari 11 spesies
Hesperidae, 11 spesies Papilionidae, 16 spesies Pieridae, 19 Spesies Lycaenidae, dan 39 spesies Nymphalidae. Pada penelitian ini ditemukan 60 spesies kupu-kupu.
Kupu-kupu yang ditemukan dalam penelitian ini terdiri dari 5 famili, yaitu: Papilionidae 7 spesies, Nymphalidae 33 spesies, Pieridae 13 spesies,
Lycaenidae 6 spesies, dan Hesperiidae 1 spesies. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat 10 jenis kupu-kupu yang tidak
ditemukan pada penelitian sebelumnya. Jenis kupu-kupu tersebut disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14 Jenis kupu-kupu yang baru ditemukan
No. Nama Jenis
Famili Distribusi
A B
C D
E
1 Troides cuneivera
Papilionidae √
2 Cupha emalea
Nymphalidae √
3 Cupha tyche
Nymphalidae √
4 Euploea caramalzeman
Nymphalidae √
√ 5
Euploea phaenarete Nymphalidae
√ √
√ 6
Hypolimnas misippus Nymphalidae
√ 7
Lethe minerva Nymphalidae
√ 8
Mycalesis sp Nymphalidae
√ √
√ 9
Ypthima baldus Nymphalidae
√ 10
Gandaca harina Pieridae
√ Keterangan : A Tanaman buah, B Tanaman mediterania, C Tanaman berkayu, D
Tanaman air, dan E Taman Garuda Apendix II CITES
Jenis kupu-kupu yang baru ditemukan sebanyak 7 jenis pada habitat Tanaman Buah, 4 jenis pada habitat Tanaman Mediterania, 3 jenis pada habitat
Tanaman Air, serta 1 jenis pada habitat Taman Garuda. Dari sepuluh jenis kupu-
kupu yang baru ditemukan tersebut, terdapat jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam Appendix II CITES yaitu kupu-kupu Troides Cuneifera Gambar 26.
Gambar 26 Troides cuneifera.
Appendix II CITES mengatur perdagangan jenis-jenis yang akan menjadi langka apabila perdaganganya tidak diatur atau dibatasi., sehingga perdaganganya
secara internasional masih diperbolehkan asalkan sesuai kuota. Troides cuneifera Kupu-Kupu Raja Cuneifera ditemukan pada habitat tanaman buah. Selama
pengatan pada kelima lokasi, kupu-kupu jenis ini hanya ditemukan pada habitat tersebut dan hanya ditemukan satu ekor.
Pada penelitian yang dilakukan ditemukan 30 jenis kupu-kupu pada tipe habitat Tanaman Mediterania, 14 jenis kupu-kupu pada tipe habitat Tanaman
Berkayu, dan pada tipe habitat Taman Garuda ditemukan sebanyak 38 jenis kupu- kupu. Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan 59 jenis kupu-kupu pada tipe
habitat Tanaman Mediterania, 49 jenis pada habitat Tanaman Berkayu, serta 54 jenis pada Taman Garuda. Dari hasil pengamatan jenis yang dilakukan maka
terdapat 36 jenis kupu-kupu yang tidak ditemukan pada pengamatan ini Berdasarkan data frekuensi perjumpaan pada pengamatan sebelumnnya,
sebanyak 35 jenis 76 diantarannya merupakan jenis kupu-kupu yang tidak terlalu sering terlihat pada tipe habitat tersebut sedangkan 11 jenis 24 lainnya
merupakan jenis yang cukup sering ditemukan pada tipe habitat tersebut. Kupu-
kupu jenis genus Papilio merupakan jenis kupu-kupu yang terbangnya cepat dan tinggi sehingga sulit untuk ditangkapdilihat untuk diidentifikasi, begitu pula
dengan jenis Catopsilia scylla, Hebomoia glaucippe, Faunis canens, Tagiades
japetus yang sulit untuk diidentifikasi karena terbangnya yang cepat. Amathusia phidippus dari famili Nymphalidae serta famili Hesperiidae jarang ditemukan
pada kelima lokasi penelitian, hal ini disebabkan karena famili jenis ini memiliki waktu aktif pagi dan sore hari, berbeda dengan pengamatan yang dilakukan pada
waktu aktif kupu-kupu jenis famili lain yaitu pagi hingga siang hari.
5.6 Karakteristik Habitat RTH yang Mendukung Upaya Konservasi Kupu-