BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor didirikan oleh ahli biologi Jerman yaitu Prof. Caspar George Carl Reindwart pada tanggal 18 Mei 1817 dengan nama
s’Lands Plantetuin te Buitenzorg dan lebih umum dikenal sebagai Kebun Raya Bogor.
Pada masa pimpinan J.E.Teymann 1831 KRB mulai dikembangkan sebagai pusat penelitian botani yang penting di Asia Tenggara. Sejak tahun 1949
pimpinan KRB diserahkan kepada bangsa Indonesia yaitu pada Prof.Ir. Kusnoto Setyodiwejo yang menjabat hingga tahun 1959. Luas KRB saat pertama kali
didirikan adalah 47 ha. Dalam perkembangannya KRB mengalami beberapa kali perluasan hingga sekarang luasnya mencapai 87 ha dan memiliki 15.000 jenis
koleksi pohon dan tumbuhan. Pada tahun 2001 status KRB dinaikkan menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan, berada langsung dibawah Deputi Ilmu Pengetahuan
Ilmu Hayati-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Napisah 2009.
3.2 Kondisi Fisik 3.2.1 Letak geografis
Kebun Raya Bogor terletak di tengah-tengah Kota Bogor dengan letak lintang 6
30’30’’-6 41’00’’ LS dan 106
43’30’’-106 52
’0’’ BT. Jarak KRB dan ibukota Kabupaten Bogor adalah ± 20 km, dari ibukota Propinsi Jawa Barat
adalah ±120 km, dan jarak dari ibukota Negara Indonesia adalah ±45 km Napisah 2009. Secara administratif KRB termasuk wilayah Kecamatan Bogor Tengah,
Kotamadya Bogor. Batas-batas wilayah KRB yaitu: Sebelah utara berbatasan dengan Istana Bogor.
Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Otto Iskandar Dinata dan Jalan Ir.
H. Djuanda. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Padjajaran.
Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Ir. H. Djuanda.
Kebun Raya Bogor yang terletak di tengah-tengah Kota Bogor menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat atau taman induk bagi RTH yang ada di sekitarnya
sehingga KRB juga memiliki fungsi sebagai penunjang ekosistem kawasan di sekitarnya. KRB, sebagai RTH kota berhubungan dengan rangkaian RTH lain di
sekitarnya. Kebun Raya Bogor merupakan taman botani terbesar di kawasan Asia
Tenggara dengan luas mencapai 87 ha dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Di dalam dan di sekitar KRB terdapat pusat-pusat keilmuan seperti
Rumah Kaca, Herbarium Bogoriense dan Museum Zoologi. Di dalam kawasan KRB terdapat taman-taman seperti Taman Garuda dan Taman Teijsmann, selain
itu juga terdapat berbagai tanaman koleksi seperti koleksi tanaman langka, koleksi palem-paleman, koleksi bambu, koleksi tanaman buah, koleksi pandan-pandanan,
koleksi paku-pakuan, koleksi kaktus, koleksi tanaman air, koleksi tanaman kayu, dan koleksi tanaman anggrek.
3.2.2 Iklim
Menurut klasifikasi Schmidth dan Ferguson, Kota Bogor dan KRB termasuk daerah bertipe iklim A dengan curah hujan rata-rata 4.330 mmtahun. Kelembaban
udara tinggi, lama penyinaran tertinggi terjadi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan Januari Lailati 2008.
3.2.3 Jenis tanah dan topografi
Jenis tanah di KRB termasuk jenis tanah latosol coklat kemerahan yang memiliki sifat antara lain tekstur halus, kepekaan terhadap erosi kecil, bahan
organik tergolong rendah sampai sedang di lapisan atas dan menurun ke bawah, dan daya absorbi tergolong rendah sampai sedang. Letak ketinggian KRB adalah
235-260 meter dari permukaan laut. Keadaan topografi secara umum datar dengan kemiringan lahan 3-15 dan sedikit bergelombang.
3.2.4 Hidrologi
Wilayah KRB dilalui oleh Sungai Ciliwung, anak Sungai Ciliwung serta Sungai Cibatok. Sungai yang mengalir masuk ke kolam-kolam di KRB adalah
Sungai Cibatok. Sebelum masuk kolam di kawasan KRB, aliran air tersebut ditahan terlebih dahulu pada bak penyaringan sedangkan limbah yang lolos
saringan diendapkan pada kolam-kolam melalui saringan air. Selain kolam, terdapat sumber air berupa mata air dan sumur yang berfungsi sebagai air bersih
untuk menyiram tanaman yang tidak tahan terhadap air yang mengandung polutan Napisah 2009.
3.3 Kondisi Biologi
3.3.1 Flora
Vegetasi yang terdapat di kebun raya ini didominasi oleh kurang lebih 13 famili yaitu Dipterocarpaceae, Apocynaceae, Sapotaceae, Bombaceae, Araceae,
Zingiberaceae, Lauraceae, Pandanaceae, Palmae, Moraceae, Euphorbiaceae, Anacardiaceae, dan Poaceae. Jenis-jenis tumbuhan yang berasal dari Indonesia
diantaranya bunga bangkai Amorphopallus titanium, palem Arecaceae, meranti Dipterocarpaceae, kantong semar Nephentaceae. Selain tumbuh-tumbuhan
yang berasal dari Indonesia, di KRB juga terdapat koleksi dari mancanegara seperti teratai raksasa Victoria amazonica.
3.3.2 Fauna
Fauna yang terdapat di KRB antara lain kupu-kupu, kalong Pteropus vampirus, biawak air asia Varanus salvator, monyet ekor panjang Macaca
fascicularis, ular, tupai, musang dan katak. Tercatat lebih dari 50 jenis burung antara lain kepodang kuduk hitam Oriolus chinensis, kutilang Pignonotus
aurigaster, prenjak Prinia familiaris, kucica kampung Copsychus saularis, kowak maling Nycticorax nycticorax, tekukur Streptopelia chinensis, wiwik
lurik Cacomantis sonneratii, cekakak sungai Todirhamphus chloris dan Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps Hariyadi 2008. Kupu-kupu yang terdapat
di KRB sebanyak 96 spesies kupu-kupu yang terdiri dari 11 spesies Hesperidae, 11 spesies Papilionidae, 16 spesies Pieridae, 19 Spesies Lycaenidae, dan 39
spesies Nymphalidae Peggie Amir 2006.
3.4 Tugas dan Fungsi Kebun Raya Bogor
Sebagai Pusat Konservasi Tumbuhan, KRB mempunyai tugas dan fungsi meliputi:
1. Konservasi ex-situ yaitu melakukan eksplorasi tumbuhan di kawasan hutan,
mendataregistrasi, mengkoleksi, dan melestarikannya.
2. Penelitian dalam bidang: a Taksonomi yaitu memberikan kepastian nama
tanaman, inventarisasi dan evaluasi; b Botani terapan yaitu penelitian mengenai manfaat tanaman; c Holtikultura meliputi penelitian adaptasi
tanaman, cara budidaya, dan pengembangan ilmu pertamanan; d Biosistematik yaitu mempelajari kekerabatan antar tumbuhan.
3. Pendidikan terutama di bidang ilmu botani, pertamanan, dan lingkungan
hidup. 4.
KRB merupakan salah satu tempat kunjungan wisata potensial. 5.
Penemuan serta pengumpulan jenis-jenis tanaman langka yang hampir punah di Indonesia.
6. Pengembangan kebun raya baru.
3.5 Visi, Misi, dan Tujuan Kebun Raya Bogor
Visi da ri KRB adalah “Menjadi salah satu Kebun raya terbaik di dunia
dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan, dan pariwisata”. Misi dari KRB antara lain:
1. Melestarikan tumbuhan tropika.
2. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan
tumbuhan tropika. 3.
Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Tujuan KRB adalah: 1.
Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhan tropika
umumnya.
2.
Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka.
3.
Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex-situ tumbuhan.
4. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terhadap konservasi dan
pendayagunaan tumbuhan.
5.
Meningkatkan pendidikan lingkungan.
6.
Meningkatkan pelayanan jasa dan infirmasi perkebunrayaan.
3.6 Koleksi Kebun Raya Bogor