Matriks IFE dan EFE

1. Membuat daftar faktor-faktor internal dan eksternal, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar tersebut disusun seteliti dan sespesifik mungkin. Dalam penelitian ini, faktor-faktor internal dan eksternal strategik didapatkan melalui wawancara dengan pemilik dan karyawan perusahaan, baik secara langsung maupun kuesioner. 2. Memberi bobot tiap faktor strategik dengan kisaran 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting. Bobot menunjukan kepentingan relatif dari faktor tersebut, penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison atau perbandingan berpasangan pada setiap faktor strategik internal dan eksternal. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu dengan membandingkan setiap peubah pada baris dengan peubah pada kolom. Untuk menentukan bobot setiap peubah digunakan skala 1, 2 dan 3 yang memiliki arti nilai berikut : Nilai 1 : jika indikator horizontal baik daripada indikator vertikal. Nilai 2 : jika indikator horizontal cukup daripada indikator vertikal. Nilai 3 : jika indikator horizontal kurang daripada indikator vertikal. Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor. Faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada perusahaan diberi bobot tertinggi. 3. Menentukan peringkat rating dari setiap faktor untuk menunjukkan keefektifan strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut. Rating tersebut memiliki nilai 1 lemah, 2 rata-rata, 3 diatas rata-rata dan 4 superior. Pada matriks IFE nilai 1 menunjukan kekuatan utama, nilai 2 menunjukan kekuatan kecil, nilai 3 menunjukan kelemahan kecil dan nilai 4 menunjukan kelemahan utama. 4. Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel. 5. Menjumlahkan rata-rata tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk organisasi. Total skor berkisar 1,0 sampai 4,0 dengan rataan 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukan bahwa suatu organisasi memberi respon yang sangat bagus terhadap peluang dan ancaman. Sedangkan nilai 1,0 menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman eksternal.

3. Matriks Internal-Eksternal IE

Menurut David 2011, matriks Internal Eksternal memposisikan perusahaan dalam tampilan 9 sel. Matriks IE didasarkan pada total IFE pada sumbu X dan total EFE pada sumbu Y. Total IFE pada sumbu X dan total EFE pada sumbu Y memiliki nilai 1,00 - 1,99 yang dianggap rendah, nilai 2,00 - 2,99 dianggap menengah dan nilai 3,00 - 4,00 yang dianggap tinggi. Matriks IE dibagi menjadi tiga daerah utama yang mempunyai implikasi strategi berbeda. 3 daerah utama tersebut adalah: 1. Strategi tumbuh dan bina growth and build yang berada pada sel I, II, dan IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk, atau strategi integratif integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal. 2. Strategi mempertahankan dan memelihara hold and maintain yang berada pada sel III, V, VII. Strategi yang umum digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Strategi panen atau divestasi harvest or divest, yang berada pada sel VI, VII dan IX. Strategi yang umum digunakan adalah strategi divestasi dan likuidasi. 4. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan strength dan kelemahan weakness. Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang opportunity dan ancaman threats. Menurut David 2010, menyatakan bahwa matriks ini merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer dalam mengembangkan 4 jenis strategi. 4 strategi yang dimaksud, antara lain: 1. Strategi SO Kekuatan-Peluang Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. 2. Strategi WO Kelemahan-Peluang Strategi yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. 3. Strategi ST Kekuatan-Ancaman Strategi yang digunakan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4. Strategi WT Kelemahan-Ancaman Strategi ini merupakan teknik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Berikut ini adalah tahapan-tahapan penentuan strategi menggunakan matriks SWOT yang dikemukakan oleh David 2010 : 1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan. 2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan. 5. Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6. Cocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO. 7. Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. 8. Cocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.