Manajemen Strategik LANDASAN TEORI

1. Analisis lingkungan environmental scanning bisnis untuk mendeteksi peluang opportunities dan ancaman threats serta analisis profil perusahaan yang mengidentifikasikan kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses. 2. Perumusan strategi strategic formulation termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama antara lain menyiapkan strategi alternatif, pemilihan strategi dan menetapkan strategi yang digunakan. 3. Implementasi strategi strategic implementation mensyaratkan perusahaan untuk menentukan tujuan tahunan, menetapkan kebijakan, memotivasi karyawan, mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dijalankan, mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. 4. Evaluasi dan pengawasan evaluation and control kinerja nyata suatu perusahaan. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Ada tiga aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu meninjau ulang faktor internal dan eksternal saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif. Lebih jelasnya mengenai ke empat komponen dan tahap strategis yang dimaksud dapat dilihat dalam desain gambar sebagai berikut : Gambar 1. Skema proses manajemen strategik Hubeis dan Najib, 2008 Berdasarkan Gambar 1 dan dikaitkan dengan fungsi manajemen, maka komponen manajemen strategik di atas sebenarnya ditujukan untuk memastikan apakah tindakan-tindakan strategik yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan perumusan strategi yang sudah dibuat atau ditetapkan. Dalam proses ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan, yaitu: a. Meninjau kembali permasalahan eksternal dan internal yang terjadi saat ini, apakah terjadi perubahan-perubahan pada saat strategi dirumuskan b. Adanya pengukuran kemampuan atau kinerja perusahaan dengan memastikan kembali, apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan c. Melakukan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan perusahaan dan d. Membantu untuk mengembangkan model di masa mendatang. Hubeis dan Najib 2008 menjelaskan bahwa pada tahap perumusan strategi, perusahaan dapat menggunakan manajemen strategik yang terdiri atas enam langkah, yaitu : a. Melakukan analisis lingkungan internal b. Melakukan analisis lingkungan eksternal c. Mengembangkan visi dan misi yang jelas d. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan e. Merumuskan pilihan-pilihan strategik dan memilih strategi yang tepat Fase 1 Analisis Lingkungan Fase II Perumusan Strategi Fase III Implementasi Strategi Fase IV Evaluasi dan kontrol f. Menentukan pengendalian. Tahapan penting setelah perumusan strategi selesai adalah implementasi strategi. Implementasi adalah proses ketika rencana direalisasikan. Dalam implementasi strategi, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan perusahaan, yaitu : a. Penetapan tujuan tahunan b. Perumusan kebijakan c. Memotivasi pekerja d. Alokasi sumber daya.

G. Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka Robbins, 1998. Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri. Menurut Shiffman dan Kanuk 1997 persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor : 1. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indera manusia, sehingga mampu menciptakan suatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya. 2. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indera akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri. Proses keputusan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa akan dipengaruhi oleh kegiatan oleh pemasar dan lembaga lainnya serta penilaian dan persepsi konsumen itu sendiri. Proses keputusan pembelian akan terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, kepuasan konsumen. Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik. Persepsi konsumen akan mempunyai keputusan pembelian dikarenakan orang mempunyai kesukaan dan kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi konsumen terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk memdapatkan suatu barang atau jasa. Menurut Kotler 2007 “keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis utama, antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian”. Berdasarkan uraian tersebut maka proses keputusan pembelian konsumen sangat ditentukan oleh faktor psikologis mereka sendiri antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasikan masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau produk kemudian mengevaluasi untuk kemudian melakukan keputusan pembelian.