Importance Performance Analysis IPA

kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi, sehingga perusahaan perlu mempertahankan kinerja atribut yang ada pada kuadran II. 3. Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran III memuat atribut yang kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, dengan pelaksanaan yang tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, peningkatan variabel perlu diperhatikan kembali karena pengaruhnya yang kecil terhadap kepuasan konsumen. 4. Kuadran IV Berlebihan Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan kinerjanya dinilai berlebihan. Perusahaan dapat mengurangi atribut yang terdapat pada kuadran IV ini untuk menghemat biaya.

2. Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE adalah alat manajemen strategis untuk audit dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional dari suatu usaha. Tujuannya adalah untuk melihat kekuatan atau kelemahan kondisi internal suatu perusahaan. Sedangkan Matriks EFE adalah alat yang baik untuk memvisualisasikan dan memprioritaskan peluang dan ancaman yang dihadapi bisnis. Tujuannya adalah untuk penilaian kondisi bisnis saat ini. Perbedaan utama antara matriks IFE dan matriks EFE adalah jenis faktor-faktor yang termasuk dalam model matriksnya. Matriks IFE berkaitan dengan faktor internal untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama yang dihadapi perusahaan, sedangkan faktor EFE yang bersangkutan dengan faktor eksternal. Misalnya membantu mengambil keputusan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi eksternal, seperti kompetitor atau pesaing usaha, ekonomi, teknologi dan sebagainya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun matriks IFE maupun EFE adalah sebagai berikut David, 2004 : 1. Membuat daftar faktor-faktor internal dan eksternal, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar tersebut disusun seteliti dan sespesifik mungkin. Dalam penelitian ini, faktor-faktor internal dan eksternal strategik didapatkan melalui wawancara dengan pemilik dan karyawan perusahaan, baik secara langsung maupun kuesioner. 2. Memberi bobot tiap faktor strategik dengan kisaran 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting. Bobot menunjukan kepentingan relatif dari faktor tersebut, penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison atau perbandingan berpasangan pada setiap faktor strategik internal dan eksternal. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu dengan membandingkan setiap peubah pada baris dengan peubah pada kolom. Untuk menentukan bobot setiap peubah digunakan skala 1, 2 dan 3 yang memiliki arti nilai berikut : Nilai 1 : jika indikator horizontal baik daripada indikator vertikal. Nilai 2 : jika indikator horizontal cukup daripada indikator vertikal. Nilai 3 : jika indikator horizontal kurang daripada indikator vertikal. Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor. Faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada perusahaan diberi bobot tertinggi. 3. Menentukan peringkat rating dari setiap faktor untuk menunjukkan keefektifan strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut. Rating tersebut memiliki nilai 1 lemah, 2 rata-rata, 3 diatas rata-rata dan 4 superior. Pada matriks IFE nilai 1 menunjukan kekuatan utama, nilai 2 menunjukan kekuatan kecil, nilai 3 menunjukan kelemahan kecil dan nilai 4 menunjukan kelemahan utama. 4. Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel. 5. Menjumlahkan rata-rata tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk organisasi. Total skor berkisar