87
Catatan: Gametofit dan tetrasporofit isomorfik, gametofit betina dicirikan oleh adanya sistokarp bulat pada branchlet. L. papillosa yang tumbuh ada daerah
pecahan ombak tumbuh mengelompok membentuk rumpun rapat, talus lebih pendek, tegak dan mendatar membentuk banyak titik perlekatan dengan bagian
talus yang menyentuh substrat. Sedangkan pada pantai terlindung tumbuh menyebar dan ukuran talus lebih besar.
5. Laurencia splendens Hollenberg, famili Rhodomelaceae Ceramiales
Abbot Dawson 1978:121. Lampiran 26 Talus tegak, tinggi 5-9 cm, warna merah, stipe silindris. Sebanyak 2-8
sumbu talus tumbuh pada stipe, pipih dengan pangkal silindris dan mengecil, panjang 0.8-1.0 mm, lebar 2-3 mm, terdapat bekas cabang tanggal pada sumbu
talus bagian bawah; cabang sampai 3 tingkat percabangan, pipih, berhadapan atau berseling membentuk sudut 45-60
o
dan ketiak membulat, lebar 2-3 mm, panjang 3-38 mm, ketebalan pada sayatan melintang 100-470 µm, jarak antar cabang 0.5-
1.5 mm, pinggir cabang kadang overlapping, pinggir dengan tonjolan branchlet silindris atau pipih; cabang sekunder pipih berhadapan, makin ke ujung makin
pendek; branchlet tumbuh pada sumbu talus dan pada pinggir cabang membentuk pinggir cabang seperti bergerigi, berhadapan, pipih atau silindris, panjang 0.5-2.0
mm, diameter 0.6-1.0 mm, jarak antar branchlet 0.3-1.0 mm. Korteks dengan ketebalan 45-175 µm, 1-2 lapis sel, bentuk segi empat atau tidak beraturan,
panjang 30-125 µm, lebar 25-50 µm, mengandung pigmen merah, tersusun beraturan; medula dengan ketebalan 340-460 µ m, terdiri dari 6-8 deret sel; bentuk
sel tidak beraturan, bulat atau elips; diameter 37-120 µm, sel medula luar berukuran lebih kecil, terdapat penebalan dinding. Stichidia bentuk silindris dan
permukaan kasar. Tetrasporangia terletak dalam rongga berdiameter 60-110 µm, bertangkai pendek 10-12 µm, bentuk bulat-bulat telur, diameter 25-37 µm.
Ekologi: Jenis ini tumbuh pada rataan karang daerah intertidal tengah pada pantai terlindung dan terendam saat surut atau pada lekukan-lekukan karang
pada padang lamun. Soliter atau mengelompok. Spesimen yang diperiksa: Carita S226CR; Ujung Genteng S236UG.
Catatan: L. Splendens adalah salah satu jenis Laurencia dengan bentuk
88
talus pipih, mirip dengan L. Spectabilis Abbot Dawson 1978:120, yang membedakannya adalah percabangan rapat sampai overlapping dan pinggir
cabang seperti bergerigi.
6. Laurencia sp., famili Rhodomelaceae Ceramiales. Lampiran 27
Talus tegak, tinggi 2.5-5.0 cm, warna ungu dan berubah menjadi krem setelah diawetkan. Sebanyak 3-10 sumbu talus tumbuh pada titik pangkal, talus
silindris dengan diameter 1.0-1.3 mm; cabang berkembang dengan baik, tidak berlekatan, berhadapan atau kadang berseling, membentuk sudut sempit dengan
sumbu talus, jarak antar cabang terlihat beraturan 2-1 mm, diameter 0.8-1.0 mm, membentuk cabang sekunder tersusun berhadapan atau berseling; branchlet
tunggal, kadang membentuk subbranchlet, bentuk menggada, tersusun berhadapan atau spiral, diameter 0.5-0.8 mm, panjang 0.5-2.5 mm, makin ke
ujung talus makin pendek. Lapisan korteks dengan ketebalan 30 µm, terdiri dari satu lapis sel, silindris, tersusun radial beraturan, diameter 10-15 µm, panjang 15-
27; medula dengan sel-sel bulat-bulat telur, tersusun beraturan, diameter 35-75 µ m. Stichidia bentuk bulat telur, diameter 0.8-1.0 mm, panjang 0.6-1.3;
tetraspoangia bentuk bulat telur, diameter 13-75 µm, panjang 38-120 µm. Ekologi: jenis ini ditemukan pada rataan karang dan pada lekukan karang
di daerah intertidal, membentuk asosiasi dengan Chaetomorpha crassa. Spesimen yang diperiksa: PL19, AB29
Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Laurencia lainnya dari bentuk branchlet yang menggada dan tersusun berhadapan atau spiral. Jenis ini memiliki
cabang yang berkembang dengan baik dan tersusun berhadapan atau berseling beraturan.
7. Laurencia tronoi Ganzon-Fortes, famili Rhodomelaceae Ceramiales Trono
Ganzon-Fortes 1988:193. Lampiran 27 Talus tegak atau rebah pada talus dengan cabang yang panjang, tinggi 3
–6 cm, warna ungu. Sumbu talus silindris, diameter 1.0-1.5 mm; percabangan tidak
berlekatan, berseling tidak beraturan, kadang verticilata, sampai 3 tingkat percabangan, jarang 2-4 cabang, diameter 0.8-1.0 mm, hampir sama sepanjang