Grateloupia C. Agardh mm

76 pada sumbu talus, bulat atau bulat telur, dilapisi oleh membran transparan. Stichidia terletak dekat pangkal atau bagian tengah branchlet, diameter 300-430 µ m. Tetrasporangia bentuk elips-kapsul, diameter 18-20 µm, panjang 30-40 µm. Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan pada padang lamun, melekat pada substrat berpasir, pecahan koral atau epifit pada A. spicifera, membentuk asosiasi dengan S. filamentosa dan H. spinella. Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S141UG, S142UG, S143UG, S144UG. Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Hypnea lainnnya berdasarkan adanya branchlet bentuk bintang atau ujung branchlet bercabang.

3. Hypnea musciformis Wulfen Lamouroux, famili Hypneaceae Gigartinales

Jha et al. 2009: 141; Jaasund 1976: 97. Lampiran 19 Talus menjalar pada inang dengan cabang-cabang saling menyilang, warna merah. Holdfast rizoid dan membentuk pelekatan dengan cabang talus, membelit pada inang dengan cabang; sumbu talus tidak terlihat; cabang silindris, diameter 0.5-1.0 mm, ujung lurus atau melengkung seperti kait, cabang lateral pendek tumbuh seputar sumbu; branchlet bentuk duri pendek atau berupa tonjolan runcing pada talus, panjang 0.2-0.6 0.3-0.4 mm, umumnya tunggal atau kadang membentuk sub branchlet, tumbuh sangat rapat seputar sumbu talus, membengkok ke arah sumbu talus, ujung cabang tanpa branchlet atau branchlet sangat jarang. Korteks dengan tebal 25-50 µm, bentuk sel bulat-bulat telur, diameter 8-10 µm; medula dengan sel bulat-tidak beraturan, medula luar dengan ukuran sel lebih kecil daripada medula tengah, diameter 25-88 µm; filamen aksial tunggal, bentuk bulat telur, diameter 63 µm. Stichidia terletak pada branchlet yang terlihat membengkak, diameter 150-200 µm. Tetrasporangia bentuk kapsul, diameter 5-23 µm, panjang 13-55 µ m. Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. H. musciformis tumbuh sebagai epifit pada L. papilosa atau pada L. dotyii, ditemukan pada daerah intertidal pecahan ombak. Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S245UG, S250UG; Pelabuhan Ratu S263PR. 77 Catatan: Jenis ini dicirikan oleh ujung talus tanpa branchlet dan membengkok sepeti kait.

4. Hypnea pannosa J. Agardh, famili Hypneaceae Gigartinales Jaasund

1976:97; Taylor 1967:156; Trono Ganzon-Fortes 1980:81; Trono Ganzon- Fortes 1988:1278; Reine Trono 2002:210; Verheij Reine 1993:461. Lampiran 19 Talus berumpun, tumbuh mendatar atau menyamping, cabang saling menyilang dan berlekatan membentuk rumpun rapat bentuk keset atau bantalan kompak setebal 1.5-2.5 cm, ukuran 9-12 x 5-8 cm; warna merah keunguan, merah, atau merah kehijauan. Holdfast mencakram, membentuk banyak perlekatan dengan percabangan yang menyentuh substrat; sumbu talus silindris dan memipih ke arah ujung talus, membengkok, tumbuh tegak dan menyamping, gemuk dan kokoh, diameter 1.4-2.2 mm, panjang 1-3 cm; percabangan silindris dan pipih di bagian ujung cabang, diameter 0.7-4.5 mm, membengkok membentuk ketiak cabang bulat, berhadapan atau berseling tidak beraturan, jarak cabang 1.5-3.5 mm, percabangan di bagian ujung talus cenderung menggarpu dan berakhir dengan branchlet tunggal atau menggarpu; branchlet bentuk duri, terletak pada percabangan di ujung talus, gemuk dan kokoh, berseling atau menggarpu, panjang 0.5 –3.0 mm, diameter 0.5-1.1 mm. Korteks dengan tebal 50- 120 µm; sel medula besar dan mengelilingi filamen aksial, diameter 200-250 µm, bentuk tidak beraturan; filamen aksial dengan sel bulat, diameter 15-200 µm. Stichidia jarang, terletak pada pangkal branchlet, tetrasporangium bentuk kapsul- elips, diameter 15-25 µm, panjang 37-40 µm. Ekologi: Habitat pada lekukan dan rataan karang yang tergenang saat surut. Substrat pecahan karang berpasir, rataan karang atau epifit pada A. fragillisima. Tumbuh menyebar. Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S136UG, S137UG, S138UG; Anyer S139A; Pangandaran S140P; Carita S228CR, S229CR. Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini memperlihatkan bentuk talus yang paling berbeda diantara anggota Hypnea lainnya dari talus yang kokoh dan saling berlekatan membentuk massa talus yang