43
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedaktisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik plot antar
prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedaktisitas, •
Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetroskedaktisitas
atau homoskedaktisitas.
3.5 Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono 2004:182 analisis ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap variabel – variabel penelitian yang digunakan.
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan skala likert yang berarti skoring, untuk menggambarkan tanggapan responden atas item-item pertanyaan yang
diajukan. Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5. Dari angka tersebut dapat diketahui sejauh mana derajat
tanggapan responden atas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini. Rentang dari jumlah skor dari pengisian pertanyaan setiap variabel yang diteliti
yang ditentukan dengan 5 level yaitu: 1
= Sangat rendah 3
= Sedang 5
= Sangat tinggi 2
= Rendah 4
= Tinggi
44
Penentuan level tersebut ditentukan dengan cara = rentang dari jumlah skor per variabel + 1 5. Penentuan level ini ditujukan untuk mencari atau
menggambarkan rata-rata dari jawaban responden.
3.6 Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Metode ini digunakan untuk menentukan ketetapan prediksi dan untuk melengkapi analisis sejauh mana variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat. Alat bantu mengolah data tersebut berupa software SPSS versi 18.0. Regresi ini menggunakan 3 variabel bebas kuantitatif dan 1 variabel kualitatif
variabel dummy. Variabel dependent pada dasarnya tidak hanya dapat dipengaruhi oleh variabel independent kuantitatif, tetapi juga dimungkinkan oleh
variabel kualitatif. Variabel kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan atributnya cirinya. Untuk mengkuantitatifkan atribut variabel kualitatif, dibentuk variabel
dummy dengan nilai 1 dan 0 Algifari, 2013:93. Dalam penelitian ini persamaan regresi Perilaku Konsumen Dalam
Mengkonsumsi Buah Lokal sebagai berikut: Y = b
+ b D1 + b
2
D2 + b
3
D3 +b
4
D4 + b
5
X1 + b X2 + b X3 + e
Hipotesis = b
1
0, b
2
0, b
3
0, b
4
0, b
5
0, b
6
0, b
7
Keterangan : Y
= variabel terikat yaitu perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal
b = bilangan konstanta
b
1
,.. b
7
= besar kontribusi koefisien D1
= Dummy 1 pendapatan Rp 2.400.001-Rp 5.000.000
45
D2 = Dummy 2 pendapatan Rp 5.000.001-Rp 10.000.000
D3 = Dummy 3 pendapatan Rp 10.000.001-Rp 20.000.000
D4 = Dummy 4 pendapatan Rp 20.000.000
X1 = kesadaran
X2 = persepsi
X3 = preferensi
e = kesalahan
Analisis regresi perlu dilakukan untuk mengaplikasikan model regresi yaitu sebagai berikut :
1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen. Semakin
tinggi nilai koefisien determinasi R
2
mendekati 1 berarti model dugaan yang diperoleh semakin akurat untuk meramal variabel dependen. Sebaliknya, jika
semakin rendah mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
2. Uji Signifikansi Penduga yang digunakan adalah uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah regresi linier berganda berikut perhitungan koefisien regresinya menunjukkan ada pengaruh signifikan atau
tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian dengan analisis F hitung Sugiyono, 2004:196. Nilai F
tabel
untuk pengujian ini didapat dengan cara n- k, dimana n sampel = 100 dan jumlah k variabel = 8 sebagai df penyebut,
dan k-1 = 8-1 sebagai df pembilang. Hipotesis yang digunakan yaitu :