Potensi kota GAMBARAN UMUM PENELITIAN

57 Potensi wisata ini semakin besar dengan kekayaan budaya tradisional Betawi. Ragam budaya asli ini sudah diinventarisir, diantaranya seni tradisional Qasidah, Marawis, Keroncong, Gambang Kromong, Lenong, Gambus, Pencak Silat, dan berbagai tarian Betawi. Festival-festival seni dan budaya juga semakin gencar dilakukan di Jakarta Selatan untuk melestarikan budaya Betawi dan memperkaya khasanah budaya Jakarta, seperti Festival Kemang dan Festival Palang Pintu. Disamping sebagai pusat kegiatan ekonomi, Jakarta Selatan juga kondusif sebagai pusat pendidikan. Berbagai perguruan tinggi internasional berdiri di wilayah Jakarta Selatan, antara lain Jakarta International School JIS, Sekolah Perancis, dan sekolah kedutaan asing lainnya. Tidak ketinggalan juga pendidikan lokal bertaraf nasional dan internasional bermunculan di wilayah ini, antara lain Perguruan Al-Azhar, Al-Izhar, Al-Ikhlas, Universitas Moestopo, Universitas Pancasila, ISTN, dan Universitas Nasional, UIN Jakarta, UMJ. Perkembangan pembangunan Jakarta Selatan yang sangat pesat, di samping menimbulkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, juga menimbulkan dampak negatif, seperti narkoba, kemacetan transportasi, dan sebagainya. Permasalahan ini terus menjadi perhatian dan pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk terus memperbaiki diri seiring perkembangan zaman yang semakin modern dan maju Anonim 2014:1.

4.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Selatan

Trend laju pertumbuhan ekonomi Jakarta selatan selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2012 selalu mengalami pertumbuhan yang 58 positif. Setelah lima tahun berturt-turut mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Jakarta Selatan turun ke level 6,21 persen, kemudian pada tahun 2009 turun kembali menjadi 5,34 persen dan merupakan pertumbuhan terendah dalam satu dekade terakhir. Dua tahun kemudian pertumbuhan ekonomi meningkat kembali masing-masing sebesar 6,55 persen dan 6,97 persen. Akan tetapi untuk tahun 2012 pertumbuhan ekonomi di Jakarta Selatan turun kembali menjadi sebesar 6,69 persen. Menurunnya pertumbuhan ekonomi di Jakarta Selatan pada tahun 2012 didorong oleh melebarnya sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Trend laju pertumbuhan ekonomi Jakarta Selatan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut : Gambar 5. Trend Laju Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Selatan Sumber : BPS 2013

4.4 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 dan Sektor Pertanian

Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan Jakarta Selatan pada tahun 2012 sebesar 101,20 triliun tupiah atau tumbuh sebesar 6,69 persen jika dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 94,85 triliun rupiah. Dengan demikian, bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2011 yang sebesar 6,97 p er se n ta se 59 persen, pertumbuhan ekonomi Jakarta Selatan turun sebesar 0,28 persen. Hal tersebut terjadi terutama disebabkan menurunnya pertumbuhan tiga sektor dominan yaitu sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pengangkutan dan komunikasi, laju pertumbuhan PDRB per sektor Jakarta selatan tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Gambar 4. berikut: Gambar 6. Laju Pertumbuhan PDRB PerSektor Jakarta Selatan Sumber : BPS 2013:1 Keterangan : 1. Pertanian 5. Bangunan 2. Pertambangan dan penggalian 6. Perdagangan, hotel dan restoran 3. Industri pengolahan 7. Pengangkutan dan komunikasi 4. Listrik gas dan air bersih 8. Keuangan, persewaan, dan jasa 9. Jasa jasa Menurut BPS 2013:1 bahwa terdapat beberapa subsektor dari pertanian di Kota Jakarta Selatan antara lain pertanian, perikanan, dan peternakan. 1. Pertanian Produksi tanaman jagung tahun 2008 sekitar 31 ton dan ubiu kayyu 20 ton, kacang tanah 17 ton. Komoditi eksppor tanaman hias jenis anggrek merupakan produksi unggulan. Produksi tanaman anggerk segala jenis mecapai 140.700 tangkai dengan nilai mencapai 562 juta lebih.