50 mampu membedakan
jenis buah lokal dengan impor
buah-buahan lokal tidak mengandung
bahan kimia Pembelian
membeli buah setiap hari
membeli buah di pasar modern
Manfaat mengkonsumsi buah
lokal membuat sehat mengkonsumsi buah
lokal dapat membantu pendapatan petani
buah-buahan lokal dapat membantu
devisa Negara melalui kegiatan ekspor
persepsi X2
Internal Harapan
buah-buahan lokal mudah diperoleh
dipasaran B1, B2, B3,
B4, B5 buah lokal mampu
bersaing dengan buah impor
mengkonsumsi buah- buahan lokal membuat
bangga buah-buahan lokal
sudah terjamin kebersihannya
pengalaman masa lalu
Mengkonsumsi buah lokal karena
mempunyai pengalaman
mengkonsumsi produk buah lokal
Stimulus warna
penampilan buah- buahan lokal sangat
menarik B6, B7, B8,
B9, B10, B11, B12
warna buah-buahan lokal sangat menarik
Rasa rasa buah-buahan lokal
sangat enak rasa buah-buahan lokal
cocok dengan lidah saya
Penampilan Ukuran buah lokal
lebih besar merata Buah lokal tidak
dilapisi lilin
51 Merek produk buah
lokal lebih dikenal preferensi
X3 atribut fisik
Rasa memilih konsumsi
buah lokal karena memiliki rasa yang
lebih enak C1, C2, C3
kandungan memilih konsumsi
buah lokal karena memiliki rasa yang
unik memilih konsumsi
buah lokal karena tidak mengandung
bahan kimia
atribut abstrak
Harga memilih konsumsi
buah lokal karena harga yang terjangkau
C4, C5, C6, C7
ketersediaan memilih konsumsi
buah lokal karena harga yang lebih
murah dari buah impor
Pelayanan memilih konsumsi
buah lokal karena mudah diperoleh
dipasaran memilih konsumsi
buah lokal karena pelayanan yang baik
pendapat an
variabel dummy
gaji perbulan rumah tangga
Upah minimum regional , Rp
20.000.000 Rp 2.400.000
Rp 2.400.001 - Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000
Rp 10.000.001 - Rp 20.000.000
Rp 20.000.000 konsumsi
Y frekuensi
konsumsi Seberapa sering
konsumen mengkonsumsi
buah mengkonsumsi buah-
buahan lokal setiap hari
D1, D2, D3 mengkonsumsi buah-
buahan lokal 1 bulan 1 kali
mengkonsumsi buah- buahan lokal 1 tahun 1
kali
jumlah konsumsi
Jumlah kuantitas buah yang
dikonsumsi mengkonsumsi buah-
buahan lokal sesuai dengan standar WHO
yaitu 200 gr hari D4, D5
mengkonsumsi buah- buahan lokal sesuai
52 dengan jumlah
keluarga sehari tujuan
konsumsi Tujuan
mengkonsumsi buah
mengkonsumsi buah lokal dalam bentuk
segar D6, D7, D8,
D9, D10 mengkonsumsi buah
lokal untuk diolah mengkonsumsi buah
lokal agar daya tahan tubuh kuat
mengkonsumsi buah lokal agar tubuh sehat
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kota Jakarta Selatan
Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan salah satu dari 5 lima wilayah kota administrasi yang ada di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Gambar 4 Lambang kota Jakara Selatan Kota Adm. JakSel
Sumber: Selatan.Jakarta.go.id
Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan berbentuk perisai lima Gambar 5 didalamnya terlukis pohon Rambutan dan buah Rambutan Rapiah
Flora serta burung Gelatik Fauna yang mengandung arti alam lingkungan yang hijau dan teduh yang melambangkan persatuan, kekuatan dan ketenangan serta
kebersamaan.
4.1.1 Letak Geografi, Topografi, dan Klimatologi
Kota Jakarta Selatan terletak pada 106’22’42 BT - 106’58’18 BT Bujur Timur, dan 5’19’12 Lintang Selatan LS. Luas Wilayah sesuai dengan
Keputusan Gubernur DKI Nomor 1815 tahun 1989 adalah 145,37 km2 atau 22,41 dari luas DKI Jakarta. Kota Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 kecamatan
dan 65 kelurahan, berada di belahan selatan banjir kanal dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
54
Sebelah Utara : Banjir Kanal Jl. Jenderal Sudirman Kecamatan Tanah
Abang, Jl. Kebayoran Lama dan Kebun Jeruk SebelahTimur : Kali Ciliwung
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kota Administrasi Depok
Sebelah Barat : Berbatasan
dengan Kecamatan
Ciledug, Kota
Administrasi Tangerang Topografi Wilayah Jakarta Selatan pada umumnya dapat dikategorikan
sebagai daerah perbukitan rendah dengan tingkat kemiringan 0,25. Ketinggian tanah rata-rata mencapai 5-50 meter di atas permukaan laut. Pada wilayah bagian
selatan, banjir kanal relatif merupakan daerah perbukitan jika dibandingkan dengan wilayah bagian utara.
Jakarta Selatan beriklim panas dengan suhu rata-rata pertahun 27°C dengan tingkat kelembaban berkisar antara 80-90. Arah angin dipengaruhi angin Muson
Barat terutama pada bulan Mei-Oktober setiap tahun Anonim, 2014:1
4.1.2 Visi dan Misi Visi
Kota Administrasi Jakarta Selatan yang berbudaya, berorientasi pada pelayanan publik dan berwawasan lingkungan
MISI
1. Menjaga karakteristik Budaya Betawi dan mengembangkan Pusat
Perkampungan Betawi; 2.
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan ketahanan budaya; 3.
Meningkatkan dan mengendalikan pelayanan publik kota administrasi;
55
4. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian pelayanan kesejahteraan sosial
dan pemberdayaan masyarakat; 5.
Meningkatkan koordinasi dan pengendalian pelayanan pendidikan mental spiritual;
6. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan wilayah kerja kota administrasi,
kompetensi aparatur dan kesadaran hukum aparatur; 7.
Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik; 8.
Meningkatkan koordinasi dan pengendalian ekonomi kota serta melakukan pengelolaan keuangan, aset serta ketatausahaan yang efisien,
efektif, transparan dan aktual; 9.
Mewujudkan wilayah bagian utara jakarta selatan sebagai pusat niaga; 10.
Meningkatkan koordinasi dan pengendalian kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup;
11. Mempertahankan wilayah Jakarta Selatan sebagai resapan air;
12. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian sarana dan prasarana serta
utilitas kota. Jakarta Selatan merupakan salah satu pusat kota pemukiman di Provinsi
DKI Jakarta yang terdiri dari 10 kecamatan dengan jumlah rumah tangga 532.887 unit. Jumlah rumah tangga terpadat berada di Kecamatan Jagakarsa dan yang
terjarang adalah Kecamatan Kebayoran Baru. Distribusi rumah tangga tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3 hal 5 Anonim 2014:1.
4.2 Potensi kota
Jakarta Selatan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah DKI Jakarta yang juga menjadi Ibukota Negara Indonesia dituntut untuk terus menerus