dikarenakan rasanya yang pahit, tidak tahu bagaimana mengolahnya dan khawatir beracun atau ada efek samping.
Tabel 17 Alasan bersedia pakai tumbuhan obat
No Alasan
Jumlah orang Persentase
1 Alami
10 12
2 Ada tanamnnya di sekitar rumah
6 7
3 Mudahpraktis penggunaannya
4 5
4 Suka pakainya
16 20
5 Tanpa efek samping
3 4
6 Aman
3 4
7 Lainnya
6 8
8 Tidak memberikan alasan
30 38
Berdasarkan hasil wawancara kepada responden maka pengetahuan, pengalaman dan ingatan sangat berpengaruh dalam menjawab pilihan pernyataan.
Sedangkan pendidikan terakhir responden orang tua pun memiliki pengaruh dalam merespon jawaban ketika proses wawancara berlangsung. Selain itu usia
responden pun memiliki pengaruh dalam memberikan jawaban, semakin muda usia responden semakin tidak tahu arti tumbuhan obat dan semakin tua usia
responden semakin banyak yang mengetahui arti tumbuhan obat. Hal ini dapat diketahui dari jumlah seluruhnya responden tiap kategori yang mengetahui arti
tumbuhan obat yaitu siswa 73, orang tua 81 dan guru 100.
5.3 Sikap Responden terhadap Konservasi Tumbuhan Obat
Sikap responden terhadap konservasi tumbuhan obat diperoleh dengan memberikan pilihan pernyataan mau untuk yang belum pernah menggunakan
tumbuhan obat atau suka untuk yang sudah pernah menggunakan tumbuhan obat dan setuju ada tumbuhan obat di sekolah sebagai upaya konservasi.
Pernyataan tersebut dapat diperdalam lagi dengan menanyakan alasan dan pengalaman yang berhubungan dengan upaya konservasi tumbuhan obat.
5.3.1 Siswa
Responden yang suka menggunakan tumbuhan obat sebanyak 82 dan bersedia untuk mencoba tumbuhan obat jika ada kesempatan dengan rincian yang
dapat dilihat pada Tabel 18. Rasa suka atau tidak pada satu jenis tumbuhan obat dapat berbeda antar responden, misal ada responden yang mengatakan suka
dengan jahe karena hangat tetapi ada juga yang tidak suka karena pedas. Menurut Robbins 2003 diacu dalam Hidayati 2011 bahwa meskipun individu-individu
memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda.
Tabel 18 Responden yang mau-suka pakai tumbuhan obat
Mau-suka pakai tumbuhan obat
Kelas III orang
IV orang V orang
VI orang Ya
23 29
22 24
Tidak 7
1 8
6
Responden kelas IV yang sudah terbiasa mengkonsumsi tumbuhan obat memiliki sikap yang sangat positif karena hampir seluruhnya mau-suka tumbuhan
obat. Responden kelas III yang belum pernah mempelajari tumbuhan obat dan banyak yang tidak mengetahui arti tumbuhan obat ternyata memiliki sikap yang
positif juga. Mereka berminat dan menyukai penggunaan tumbuhan obat. Responden hampir menyamai jumlah peminat kelas V dan melebihi peminat
responden kelas VI walaupun hanya selisih satu orang responden. Pada responden siswa, tinggi rendahnya minat dan kesukaan responden
terhadap tumbuhan obat ternyata tidak dipengaruhi oleh usia atau tingkatan kelas. Bagi siswa kelas III menjadi memiliki rasa penasaran ketika ditanyakan tentang
tumbuhan obat. Sehingga memacu minat bagi yang belum pernah menggunakan tumbuhan obat dan bersedia mencoba jika ada kesempatan. Sedangkan bagi
responden yang sudah menggunakan tumbuhan obat, mereka sangat menyukainya terutama responden kelas IV.
Pilihan pernyataan selanjutnya yang ditawarkan adalah tentang persetujuan adanya tumbuhan obat di sekolah sebagai upaya konservasi tumbuhan obat.
Berdasarkan hasil wawancara sebanyak 119 orang 99 setuju dan 1 orang 1 tidak setuju terhadap upaya konservasi tumbuhan obat di sekolah lihat Gambar
6. Hal ini menunjukkan sikap responden yang sangat positif. Responden yang tidak setuju akan adanya tumbuhan obat sebagai upaya
konservasi di sekolah karena responden tersebut sejak awal wawancara menunjukkan ketidaktahuannya, seperti tidak mengetahui arti tumbuhan obat,
tidak tahu jenisnya, belum pernah mencobanya dan tidak mau mencoba menggunakan tumbuhan. Oleh karena itu, responden memiliki sikap yang negatif
akibat tidak memiliki pengetahuan terkait tumbuhan obat karena responden tersebut merupakan siswa kelas III yang secara kurikulum belum mempelajari
tentang tumbuhan obat.
Gambar 6 Persentase persetujuan adanya tumbuhan obat di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, yang mempengaruhi sikap responden adalah
pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman berbanding lurus terhadap sikap seseorang dalam memandang sesuatu. Semakin seseorang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak maka sikapnya akan semakin positif. Semakin seseorang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman maka
sikapnya akan semakin negatif.
5.3.2 Kepala Sekolah