Gambar 10 Tumbuhan obat dalam pot. Salah satu permasalahan utama di sekolah ini ketiadaan lahan untuk
menanam. Pernyataan ini terungkap oleh seluruh responden guru dan beberapa orang tua siswa. Bahkan ada responden yang tidak setuju ada tumbuhan obat di
sekolah karena tidak adanya lahan di sekolah. Hal ini memang menjadi masalah utama jika hanya mengandalkan tempat. Apalagi ada responden yang mengatakan
perlunya lahan khusus yang mudah dalam pengawasan agar tidak terganggu oleh anak-anak yang iseng. Tapi dari responden pula terdapat beberapa solusi untuk
pemecahan masalah lahan. Jika ingin menambah koleksi tanaman dengan menggunakan metode verticulture dan harus di dalam pot.
Gambar 11 Teras TOGA.
5.4.2 Aspek Kondisi Siswa
Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa hal yang menjadi masalah terkait dengan siswa, diantaranya jumlah murid dan modernisasi. Banyaknya
jumlah murid menjadi masalah karena kesulitan dalam mengontrol tingkah laku murid terutama keisengan dalam memetik atau mencabut tanaman. Modernisasi
disini maksudnya adalah kurangnya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari siswa akan kesadaran menjaga tanaman tetap indah, hal ini juga berhubungan
dengan keisengan siswa untuk memetik tanaman. Selain itu, diharapkan program
kegiatan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran siswa. 5.4.3
Aspek Kondisi Guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru teridentifikasi beberapa permasalahan terkait dengan guru, seperti tidak adanya waktu untuk menambah
pekerjaan dalam perawatan tanaman dan diharapkan tidak menggangu kegiatan belajar mengajar yang sudah terprogram.
Guru merupakan tokoh utama dalam mendidik siswa di sekolah, dengan sudah adanya tugas pokok guru di dalam kelas dan di luar kelas selama dalam
lingkungan sekolah akan sangat melelahkan untuk membagi konsentrasi ke suatu hal yang baru seperti perawatan tumbuhan obat. Oleh karena itu, guru memiliki
sikap positif terhadap konservasi tumbuhan obat tetapi kurang dalam kesediaan waktu dan tenaga untuk alokasi tambahan di luar kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan mendasar yang sangat membutuhkan peranan guru adalah kurangnya pengetahuan praktik terkait tumbuhan obat sehingga guru kesulitan
dalam proses pengajaran terutama mempraktikannya. Hal ini dikarenakan guru- guru belum pernah mendapat atau mengikuti pelatihan khusus tentang tumbuhan
obat terutama masalah teknis. Sehingga kesulitan transfer ilmu pengetahuan ini juga menjadi masalah bagi guru selain alokasi waktu dan tenaga.
5.4.4 Aspek Orang Tua
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tuakomite jawaban terkait dengan tumbuhan obat tidak berbeda nyata dibandingkan dengan guru.
Permasalahan yang teridentifikasi dari orang tuamurid diantaranya adalah lahan untuk menanam, kekhawatiran terhadap keisengan siswa dan mengganggu
kegiatan belajar mengajar. Sebagai contoh, siswa malah menanam tanaman padahal tujuan sekolah untuk belajar bukan untuk menanam layaknya petani. Jadi,
walaupun pengetahuan dan sikap orang tua terhadap konservasi tumbuhan obat sangat positif tetapi terdapat juga sisi negatifnya seperti tidak adanya peluang
lahan untuk menanam dan ketidak sediaan melibatkan anaknya dalam kegiatan selain belajar mengajar.
5.4.5 Aspek Kepala Sekolah