Siswa Kondisi Demografi Responden

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Demografi Responden

5.1.1 Siswa

Responden siswa yang diambil menggunakan metode purposive sampling” dengan jumlah 120 orang yang terdiri dari siswa kelas III sampai kelas VI. Masing-masing kelas terdiri dari 30 orang dengan komposisi 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6 Komposisi responden siswa No Kelas Responden Laki-laki orang Responden Perempuan orang 1 III 15 15 2 IV 15 15 3 V 15 15 4 VI 15 15 Responden siswa terbagi ke dalam dua waktu belajar, yaitu pagi dan siang. Siswa yang sekolah siang merupakan kelas III dan IV, selain itu waktu belajarnya pagi. Hal ini dikarenakan kapasitas ruang kelas yang tidak memadai. Oleh karena itu, proses wawancara waktu belajar siang dilaksanakan sekitar jam 12 hingga masuk sekolah yaitu pukul 13.00. Sedangkan waktu belajar pagi, diwawancara ketika istirahat dan setelah pulang sekolah. Selain perbedaan waktu belajar, responden juga terbagi ke dalam dua kelompok yaitu yang belum mempelajari tumbuhan obat secara kurikulum seperti kelas III-IV dan yang sudah mempelajari tumbuhan obat secara kurikulum seperti kelas V-VI. Berdasarkan kurikulum KTSP, tumbuhan obat dipelajari di kelas V pada semester I awal pembelajaran. Responden siswa memiliki variasi umur antara usia tujuh sampai 11 tahun dengan perbandingan persentase yang dapat dilihat pada Tabel 7. Pada tabel ini menunjukkan adanya ketidakseragaman usia responden walau mereka berada dalam satu kelas yang sama. Menurut Piaget 1952 diacu dalam Esti 2002, kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Piaget 1964 diacu dalam Esti 2002 membagi perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa, yaitu sensori motorik 0-2 tahun, praoperasional 2-7 tahun, operasional konkret 7-11 tahun dan operasonal formal 11 tahun-dewasa. Usia responden termasuk dalam tahap operasional konkret, pada tahap ini manusia mampu berpikir logis, mampu konkret memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi satu sama lain, kurang egosentris dan belum bisa berpikir abstrak. Tabel 7 Usia responden siswa No Usia tahun Jumlah orang Persentase 1 7 1 1 2 8 29 24 3 9 23 19 4 10 37 31 5 11 30 25 Upaya pengembangan kognitif siswa dapat dilakukan dengan memfasilitasinya dalam berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler di SDN Pengadilan 5 Bogor dilaksanakan pada hari sabtu yang terdiri dari basket, bulu tangkis, futsal, catur, tari lukis, karawitan, bahasa Inggris, BTQ dan Pramuka. Selain itu, tahun lalu sekolah ini pernah bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata HIMAKOVA Fakultas Kehutanan IPB dalam ekstrakurikuler Pecinta Lingkungan Hidup PLH dan ada pula “dokter kecil” tetapi tahun ini keduanya sedang tidak aktif.

5.1.2 Guru