II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Potensi Sumberdaya Alam di Kawasan Teluk Bintuni
Kawasan Teluk Bintuni merupakan kawasan yang terletak di kepala burung pulau Papua yang merupakan wilayah administrasi Kabupaten Teluk
Bintuni. Sebelumnya kabupaten ini adalah merupakan salah satu kecamatan di wilayah administrasi Kabupaten Manokwari yang mengalami pemekaran
berdasarkan Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2002. Kabupaten ini terdiri dari sebelas kecamatan dan 96 desa dengan ibukota kabupaten di Bintuni yang
merupakan pusat pemerintahan kabupaten tersebut. Luas kabupaten ini adalah 18 637 km
2
atau 13.02 persen dari keseluruhan wilayah Provinsi Papua Barat BPS, 2008.
Kawasan ini merupakan kawasan yang kaya potensi sumberdaya alam seperti kehutanan, perikanan, perkebunan dan pertambangan, sehingga sektor
primer merupakan sektor unggulan di kawasan ini. Potensi hutan di kawasan ini mencapai 1.1 juta hektar yang terdiri dari hutan produksi 3.74 persen, hutan
produksi konversi 30.4 persen, hutan produksi terbatas 11.2 persen, kawasan konservasi 15.2 persen dan hutan lindung sebesar 5.8 persen. Sektor perkebunan
yang dikembangkan di wilayah ini adalah kelapa sawit, kakao dan kelapa, dimana luas lahan yang tersedia untuk digarap adalah 250 000 hektar. Sektor perikanan di
wilayah ini didominasi oleh perikanan laut terutama ikan dan udang dengan kepadatan masing-masingnya 1 059 ton per km
2
dan 0.041 ton per km
2
. Selain itu potensi kepiting bakau merupakan salah satu produk perikanan yang potensial di
wilayah ini karena wilayah ini dipenuhi bakau sepanjang sungai-sungai yang ada. Sektor unggulan lainnya adalah sektor pertambangan. Jumlah cadangan gas alam
cair LNG di kawasan ini mencapai 23.7 triliun kaki kubik yang berada pada hampir semua kawasan Teluk Bintuni. Selain itu kandungan minyak bumi
diperkirakan mencapai 45 juta ton yang terletak di Kecamatan Muskona Selatan. Kawasan ini juga mempunyai potensi batu bara dan mika dengan cadangan
masing-masing mencapai 14.3 juta ton batu bara dan 150 juta metrik ton mika BAPPEDA, 2005.
Dengan adanya potensi sumberdaya alam yang cukup banyak tersebut, maka tidaklah mengherankan bila Kawasan Teluk Bintuni merupakan kawasan
yang menjadi target para investor didalam menanamkan sahamnya terutama di sektor primer. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah perusahaan skala besar yang
berinvestasi di wilayah tersebut. Adapun perusahaan-perusahaan yang bergerak di sub sektor kehutanan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Jenis Perusahaan Sektor Kehutanan di Wilayah Provinsi Irian Jaya Barat Sesuai Perijinan Tahun 2004
No. Kabupaten Jumlah Perusahaan Yang memiliki Ijin Sah
HPH Kopermas ISL
IPH HK
Σ Luas Ha
Σ Luas Ha
Σ Σ
1. Kabupaten Fakfak
2 309 300
10 10 000
2 2.
Kabupaten Teluk Wondama 2
311 800 12
12 000 3.
Kabupaten Sorong 4
691 450 27
27 000 3
3 4.
Kabupaten Raja Ampat 1
51 600 5
5 000 5.
Kabupaten Kaimana 7
1 319 010 7
7 000 9
4 6.
Kabupaten Teluk Bintuni 8
1 396 140 33
33 000 6
5 7.
Kabupaten Sorong Selatan 3
609 500 5
5 000 8.
Manokwari 1
85 000 10
10 000 27 7
Total 28
4 773 800 109
109 000 47 19
Sumber: Tokede et al, 2006 Keterangan : Kabupaten pemekaran, belum tersedia data dan kemungkinan terpaut dalam data Kabupaten
induk. ISL = Izin Sah Lain IPHHK = Industri Primer Hasil Hutan Kayu
Lebih lanjut PERTAMINA dan BP 2002 dalam laporan AMDAL mencatat
bahwa di Kecamatan Babo, pemerintah daerah telah melaporkan bahwa terdapat rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit sebagai berikut:
1. PT Varita Maju Utama Kelapa Sawit – 60 000 atau 90 000 ha untuk
perkebunan dan100 ha untuk pabrik. 2.
PT Yapen Mitra Agricultura Kelapa Sawit – 36 000 ha. 3.
PT Kasuari Aria Kencana Kelapa Sawit – 36 000 ha. 4.
PT Intsia Palembanica Lestari Kelapa Sawit – 3000 ha. Selain itu jumlah perusahaan yang bergerak di sub sektor perikanan pada tahun
2002 di kawasan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Perusahaan Penangkapan Ikan yang Bermarkas di Wimbro Tahun 2002
Nama Perusahaan Kegiatan
Wilayah Operasi
PT Mina Raya Wimro – Babo dan ke sembilan anak perusahaannya:
a. PT Irian Marine Product Development IPMD
b. PT West Irian Fishing Industry
WIFI c. PT Alfa Kurnia
d. PT Dwi Bina Utama e. PT Nusantara Fishing
f. PT Mina Indo Kencana g. PT Timika Jaya Nusantara
h. PT Tunggal Jaya Utama i. PT Daya Guna Samudera
Eksploitasi Udang Wilayah operasinya
adalah seluruh Teluk BerauBintuni pada 3 Distrik:
1. Distrik Babo
2. Distrik Bintuni
3. Distrik Aranday
Sumber: PERTAMINA BP, 2002.
2.2. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Teluk Bintuni