V. KARAKTERISTIK DAERAH PENELITIAN DAN RESPONDEN
5.1. Letak dan Keadaan Alam Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah provinsi Papua Barat yang secara resmi berdiri pada tahun 2002.
Sebelumnya kabupaten ini merupakan salah satu kecamatan dari wilayah pemerintahan Kabupaten Manokwari. Secara geografis kabupaten ini berada pada
132 55’ BT – 134
02’ BT dan 02 02’ LS – 02
97’ LS dengan luasan mencapai ± 18 637 km
2
. Secara administratif Kabupaten Teluk Bintuni terdiri dari 11 kecamatan yaitu Kecamatan Moskona Utara, Kecamatan Merdey, Kecamatan
Bintuni, Kecamatan Idoor, Kecamatan Kuri, Kecamatan Fafurwar, Kecamatan Babo, Kecamatan Aranday, Kecamatan Moskona Selatan, Kecamatan Tembuni
dan Kecamatan Simuri BPS Papua Barat, 2008. Menurut DPU 2005, kabupaten ini hampir seluruhnya tertutup wilayah
payau dan hutan bakau dengan batasan-batasan wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara
: Kecamatan Aifat Timur Kabupaten Sorong Selatan,
Kecamatan Kebar, Testega, Menyambouw dan Sururey Kabupaten Manokwari
2. Sebelah Selatan
: Kecamatan Kaimana dan Kecamatan Teluk Arguni
Kabupaten Kaimana dan Kecamatan Kokas Kabupaten Fak-fak
3. Sebelah Barat : Teluk Bintuni, Kecamatan Kokodo dan Kecamatan
Aifat Timur Kabupaten Sorong Selatan
4. Sebelah Timur :
Kecamatan Ransiki
Kabupaten Manokwari,
Kecamatan Wamesa, Kecamatan Windesi, serta Kecamatan Wasior Kabupaten Teluk Wondama,
dan Kecamatan Yaur Kabupaten Nabire
Secara keseluruhan kawasan Teluk Bintuni berada pada ketinggian 0 – 2000 meter dpl. Sepertiga wilayahnya adalah rawa-rawa yang ditumbuhi
hutan sagu dan hutan bakau. Sepertiga wilayahnya lagi ditumbuhi oleh hutan rimba dan sisanya merupakan lereng terjal. Pemukiman penduduk umumnya
berada di sepanjang alur sungai dan tepi jalan. Kemiringan lahan di kawasan ini bervariasi mulai kemiringan 0 – 2 persen hingga 15 – 40 persen. Iklim di wilayah
Teluk Bintuni merupakan iklim tropis monsoon yang dicirikan oleh kondisi suhu dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun atau tropik basah dan
memiliki suhu udara berkisar dari 20 - 38
C. Kampung Simuri Saengga dan Tanah Merah yang merupakan lokasi
penelitian adalah sebuah unit administrasi dari Kecamatan Simuri yang merupakan daerah yang masuk kategori daerah terkena dampak langsung
pembangunan proyek LNG Tangguh. Luasan masing-masing kampung ini adalah 467 km
2
. Desa Tanah Merah terletak di pantai bagian selatan dari Teluk BerauBintuni dalam lahan yang menjadi hak ulayat Klen Soway. Batas-batas
administrasi Kampung Tanah Merah sebelum direlokasi ke Tanah Merah Baru meliputi wilayah seluas 5 630 ha, dan dibatasi perbatasan Desa Simuri Saengga
di bagian selatan, perbatasan Desa Tofoi di utara dan timur, serta Teluk BerauBintuni di bagian barat.
Desa Simuri Saengga adalah sebuah unit administrasi dari Kecamatan Simuri. Di sebelah utara, batas administratif desa adalah Teluk BerauBintuni, di
sebelah selatan adalah Desa Tofoi, di sebelah barat adalah Kecamatan Kokas di Kabupaten Fak-fak, dan di sebelah timur adalah Pulau Asap di Desa Tofoi.
Jenis tanah dan bahan induk di kawasan Teluk Bintuni dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Keadaan Bahan Induk, Jenis Tanah dan Kelerengan Kawasan Teluk Bintuni
No Landform
Bahan induk Jenis tanah
Lereng 1.
Kompleks siklin dan antiklin
Kapur, batu pasir Entisol,
Inceptisols dan Alfisols
45 2. Dataran
aluvial Aluvium Inceptisols dan
Entisols 2
3. Gambut topogen
air tanah Gambut
Entisols, Inceptisols dan
Histosis 2
4. Pesisir pantai
Aluvium Entisols dan
Inceptisols 2
5. Bekas sungai
lama Aluvium kasar
dan halus Entisols
2 6. Rawa
pantai Aluvium
Entisols dan Inceptisols
2 7.
Dataran banjir rawa belakang dan
danau Aluvium
Inceptisols dan Entisols
2
Sumber: Unipa, 2001 Lahan di Kabupaten Teluk Bintuni sebagian besar masih berupa kawasan
hutan dengan luas 18 244 km² atau sekitar 97.8 persen dari luas wilayah perencanaan. Kawasan hutan ini terdiri dari hutan produksi, hutan lindung, hutan
perlindungan dan pelestarian, maupun areal penggunaan lainnya.
Di Kabupaten Teluk Bintuni banyak mengalir sungai besar dengan anak- anak sungai. Ada 5 lima sungai besar di wilayah ini yang terletak di Kecamatan
Bintuni dan Babo. Sungai Sebyar dan Muturi merupakan sungai yang terpanjang yaitu 150 km dan 140 km. Sungai-sungai yang ada bermuara di laut Teluk
Bintuni. Pada waktu surut, hanya perahu-perahu berukuran kecil yang dapat melewati jalur masuk muara sungai yang kedalamannya kurang dari 1 meter. Hal
ini mengakibatkan transportasi antar kecamatan di wilayah ini maupun antar kabupaten sangat tergantung pada pasang surut air.
Keanekaragaman jenis satwa liar di kawasan ini berkaitan erat dengan komposisi jenis dan struktur vegetasi tiap-tiap formasi tipe hutan. Vegetasi yang
terdapat di daerah ini, adalah sebagai berikut DPU, 2005:
5.2. Kependudukan