Komposisi Penduduk Menurut Agama Komposisi Penduduk Menurut Suku

Di Kabupaten Teluk Bintuni banyak mengalir sungai besar dengan anak- anak sungai. Ada 5 lima sungai besar di wilayah ini yang terletak di Kecamatan Bintuni dan Babo. Sungai Sebyar dan Muturi merupakan sungai yang terpanjang yaitu 150 km dan 140 km. Sungai-sungai yang ada bermuara di laut Teluk Bintuni. Pada waktu surut, hanya perahu-perahu berukuran kecil yang dapat melewati jalur masuk muara sungai yang kedalamannya kurang dari 1 meter. Hal ini mengakibatkan transportasi antar kecamatan di wilayah ini maupun antar kabupaten sangat tergantung pada pasang surut air. Keanekaragaman jenis satwa liar di kawasan ini berkaitan erat dengan komposisi jenis dan struktur vegetasi tiap-tiap formasi tipe hutan. Vegetasi yang terdapat di daerah ini, adalah sebagai berikut DPU, 2005:

5.2. Kependudukan

5.2.1. Komposisi Penduduk Menurut Agama

Komposisi penduduk menurut agama di dua lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 9. Sebaran penduduk berdasarkan agama di dua desa tersebut relatif - Vegetasi rawa dan bakau antara lain: Avecenia alba, A. marina, A. officinallis, Rhizophora mucronata, R. a piculata, Bruguiera gymnoriza, B. parviflora, Xylocarpus spp, Nypa fruticans dan Ceripos tagal. - Vegetasi pantai antara lain: Ipomea pescapre, Pandanus spp., Cassuarina equisetifolia, Terminallia catappa, Hibiscus tiliaceus, Callophylum inophyllum, Carbera sp., Macaranga tanarius dan Vicus sp. - Vegetasi hutan campuran, antara lain: Palaqium sp, Pometia sp, Litsea sp, Metroxylon sp , rotan, perdu dan paku-pakuan dan savana yang didominasi jenis Malaleuca leucadendron. berbeda. Di desa Tanah Merah sekalipun mayoritas penduduknya adalah Kristen Protestan tetapi jumlah penduduk yang beragama Islam dan Katolik juga cukup banyak, sedangkan di Desa Saengga mayoritas penduduknya beragama Katolik sedangkan jumlah penduduk yang beragama Islam dan Kristen Protestan sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa di Desa Tanah Merah sebaran penduduknya berdasarkan agama relatif merata sedangkan di Desa Saengga didominasi oleh agama Katolik. Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Tanah Merah dan Saengga Tahun 2002 No Agama Tanah Merah Saengga Keluarga persentase Keluarga Persentase 1. Islam 24 18.90 1 1.10 2. Katolik 27 21.26 83 91.21 3. Protestan 76 59.84 7 7.69 Total 127 100.00 91 100.00 Sumber: Sensus Rumahtangga, November 2001 dan Sensus Rumahtangga, Februari, 2002

5.2.2. Komposisi Penduduk Menurut Suku

Sebaran penduduk berdasarkan sukuetnis di Kabupaten Teluk Bintuni dikategorikan dalam dua kategori, yaitu etnis asli dan pendatang. Ada tujuh suku asli yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, yaitu Irarutu, Kuri, Sough, Simuri, Moskona, Wamesa, dan Sebyar. Sedangkan pendatang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu, Pendatang Papua seperti Biak, Serui, Ayamaru, Inanwatan, Sentani, dan pendatang non Papua seperti Bugis, Buton, Jawa, Batak, Kei, Tanimbar, dan Seram DPU, 2005. Suku Simuri merupakan suku yang terletak di wilayah utara Teluk Berau. Suku yang mendominasi di kedua desa penelitian adalah Suku Simuri karena kedua desa tersebut merupakan desa yang terletak di sebelah utara Teluk Berau. Secara lengkap sebaran suku di kedua desa tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku di Desa Tanah Merah dan Saengga Tahun 2001 dan 2002 No Suku Tanah Merah Saengga Keluarga persentase Keluarga Persentase 1. Ambon 1 0.79 0.00 2. Aru 1 0.79 0.00 3. Ayamaru 1 0.79 1 1.10 4. Bacan 1 0.79 0.00 5. Biak 1 0.79 1 1.10 6. Bintuni 1 0.79 6 6.60 7. Dobo 1 0.79 0.00 8. Flores 1 0.79 2 2.19 9. Iraruttu 2 1.57 2 2.19 10. Maluku 4 3.15 1 1.10 11. Merauke 2 1.57 0.00 12. Numfor 1 0.79 0.00 13. Raja Ampat 2 1.57 0.00 14. Sangir 1 0.79 1 1.10 15. Serui 1 0.79 1 1.10 16. Sumuri 97 76.38 66 72.50 17. Sunda 1 0.79 0.00 18. Tepa 1 0.79 0.00 19. Ternate 1 0.79 0.00 20. Tobati 1 0.79 0.00 21. Wamesa 2 1.57 1 1.10 22. Wandamen 3 2.36 23. Cina keturunan 0.00 4 4.40 24. Kabiar 0.00 1 1.10 25. Kamoro 0.00 1 1.10 26. Lamalokot 0.00 1 1.10 27. Tehit 0.00 1 1.10 Sumber: Sensus Rumahtangga, November 2001 dan Sensus Rumahtangga, Februari, 2002

5.2.3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan