Curahan Kerja pada Kegiatan Rumahtangga

Keputusan rumahtangga yang lebih banyak mencurahkan kerjanya pada aktivitas produksi yang bersumber pada alam secara langsung akan menurunkan alokasi kerja pada proyek dan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan dari kegiatan-kegiatan tersebut. Hal ini merupakan pilihan rasional bila upah yang diterima per hari orang kerja pada kegiatan-kegiatan tersebut lebih tinggi daripada di proyek. Kenyataan yang ada rata-rata penerimaan per hari orang kerja pada kegiatan-kegiatan tersebut lebih rendah daripada upah per hari di proyek. Hasil perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa curahan kerja di proyek tidak respon terhadap curahan kerja di pertanian, perikanan maupun pada kegiatan mengambil hasil hutan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan alokasi kerja pada kegiatan yang bersumber pada potensi sumberdaya alam tidak membawa penurunan yang cukup berarti pada kegiatan di proyek.

6.4.7. Curahan Kerja pada Kegiatan Rumahtangga

Curahan kerja pada kegiatan rumahtangga didominasi oleh istri, dimana hampir semua kegiatan di dalam rumahtangga, mulai dari memasak, mencuci dan mengasuh anak dilakukan oleh seorang istri. Hasil pendugaan pada persamaan curahan kerja pada kegiatan rumahtangga mempunyai koefisien determinan sebesar 0.49739 yang menunjukkan bahwa keragaman perilaku curahan kerja pada kegiatan rumahatangga dapat dijelaskan oleh peubah bebas di dalam persamaan tersebut sebesar 47.74 persen. Nilai uji F-hitung adalah 5.44 dan berpengaruh nyata pada taraf α = 1 persen. Tabel 31. Hasil Pendugaan Parameter dari Curahan Kerja Kegiatan Rumahtangga Responden Peubah Parameter Dugaan t-hitung Taraf Nyata Elastisitas Intersep 48.14867 0.59 0.5581 Pendapatan total rumahtangga -1.1E-6 -1.58 0.1244 -0.148177 Total waktu yang dicurahkan 0.331562 3.63 0.0009 0.85161 Curahan kerja pertanian 0.050946 0.18 0.8562 0.00866 Curahan kerja mengambil hasil hutan -0.44509 -0.69 0.4966 -0.034829 Jumlah balita 82.07680 3.24 0.0027 0.299472 Curahan kerja perikanan -0.33384 -1.19 0.2435 -0.102558 R 2 0.49739 F hit 5.44 N 40 Penerimaan total rumahtangga mempunyai tanda yang negatif sesuai dengan yang diharapkan. Artinya semakin tinggi penerimaan total rumahtangga secara langsung mengakibatkan semakin rendah curahan kerja pada kegiatan rumahtangga dan secara tidak langsung meningkatkan curahan kerja pada pertanian, perikanan dan mengambil hasil hutan sehingga penerimaan yang diperoleh dari masing-masing kegiatan tersebut juga meningkat. Artinya bahwa peranan istri pada kegiatan produksi meningkat akibat berkurangnya kerja di rumahtangga. Total waktu yang dicurahkan rumahtangga mempunyai tanda positif sesuai dengan yang diharapkan. Semakin tinggi total waktu yang dicurahkan rumahtangga dalam aktivitas produksi mereka maka waktu yang dicurahkan di dalam rumahtangga juga semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan rumahtangga didalam mengalokasikan waktunya untuk kegiatan rumahtangga dipengaruhi oleh total waktu yang dicurahkan oleh rumahtangga pada berbagai aktivitas produksi. Curahan kerja pada kegiatan pertanian mempunyai tanda positif, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Artinya bahwa semakin tinggi curahan kerja pada kegiatan pertanian mengakibatkan curahan kerja pada kegiatan rumahtangga juga semakin tinggi. Umumnya jarak lahan tanaman jangka pendek setiap rumahtangga hanyalah berjarak dua meter dari rumah, karena lahan tersebut hanyalah berada di belakang rumah mereka, sehingga para istri umumnya bekerja di lahan pertaniannya sambil melakukan aktivitas rumahtangga lainnya seperti mengasuh anak dan memasak. Bagi rumahtangga yang lahan mereka jauh, para istri tidak bisa mengerjakan dua pekerjaan sekaligus baik di lahan pertanian atau kegiatan rumahtangga. Biasanya kalau lahan tanaman jangka pendek agak jauh, maka anak-anak mereka yang masih berusia di bawah lima tahun dititipkan di rumah nenek mereka atau saudara mereka yang paling dekat. Bagi rumahtangga yang tidak mempunyai anak kecil, biasanya aktivitas rumahtangga dilakukan oleh anak-anak mereka yang telah putus sekolah atau telah selesai sekolah. Curahan kerja pada kegiatan mengambil hasil hutan bertanda negatif sesuai dengan yang diharapkan tetapi tidak berpengaruh nyata. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi curahan kerja pada kegiatan mengambil hasil hutan akan mengurangi kegiatan mereka di dalam rumahtangga. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan mengambil hasil hutan adalah berburu dan menokok sagu. Untuk kegiatan yang kedua, alokasi kerjanya didominasi oleh kaum perempuan atau istri. Umumnya dusun sagu tempat mereka menokok sagu agak jauh dari rumah dan biasa ditempuh sekitar satu hingga dua jam perjalanan baik dengan menggunakan long boat maupun dengan berjalan kaki, karena ada dusun sagu yang terletak di dekat perkampungan maupun ada dusun sagu yang harus melewati laut untuk sampai ke sana. Di dusun sagu yang harus ditempuh dengan menggunakan long boat, biasanya ibu- ibu yang menokok sagu di dusun tersebut menginap selama satu minggu. Suami- suami mereka biasanya hanya mengantar mereka, kemudian menebang pohon sagu, membelah pohon tersebut kemudian mereka kembali ke kampung atau melakukan kegiatan berburu. Ibu-ibu yang menokok sagu tersebut bisa mencapai sepuluh orang. Sagu yang mereka hasilkan dibagi rata untuk semua ibu-ibu yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Biasanya bila mereka satu minggu menokok sagu, masing-masing ibu bisa pulang membawa empat tumang sagu dengan diameter 30 cm. Oleh karena itu ketika seorang istri melakukan kegiatan menokok sagu, aktivitas mereka di rumah seperti memasak dan mencuci menjadi berkurang. Jumlah balita bertanda positif sesuai dengan yang diharapkan dan berpengaruh nyata pada taraf α = 1 persen. Artinya semakin banyak jumlah anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, maka kegiatan para istri di dalam setiap rumahtangga akan semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan keputusan para istri didalam mengalokasikan waktu kerja pada kegiatan rumahtangga sangat dipengaruhi oleh jumlah balita yang ada di dalam keluarga mereka. Curahan kerja di perikanan mempunyai tanda sesuai dengan yang diharapkan yaitu negatif. Artinya semakin tinggi curahan kerja di perikanan mengakibatkan curahan kerja di rumahtangga menjadi semakin rendah. Hal ini disebabkan ketika musim udang, suami dan istri sering pergi melaut bersama- sama. Biasanya mereka keluar dari jam lima pagi dan pulang jam lima sore, sehingga aktivitas produksi pada kegiatan rumahtangga juga menjadi berkurang. Hasil pendugaan respon pada persamaan curahan kerja pada kegiatan rumahtangga menunjukkan bahwa curahan kerja pada kegiatan rumahtangga tidak respon terhadap semua peubah bebas yang ada di dalam persamaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengalokasikan kerjanya pada kegiatan rumahtangga lebih didasari tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan ibu rumahtangga, sehingga sekalipun mereka bekerja pada berbagai kegiatan produktif, mereka tetap melakukan aktivitas rumahtangga sebagaimana mestinya.

6.4.8. Curahan Kerja pada Kegiatan Mengambil Hasil Hutan